- BUMN Learning Festival Roadshow Perdana di Medan, Sukses Digelar Pelindo
- Program Eduwisata Pelindo Regional 2 Dukung Kemandirian Produktifitas Pondok Pesantren Ruhama
- Tiga Tahun Merger, Aset Pelindo Naik 6 % Tembus Rp 123 T Semester I Tahun 2024
- Pelindo Hadirkan Marina Kelas Dunia di Pelabuhan Benoa, Menyediakan 180 Dermaga
- Ratusan Butir Peluru dan Magazen Ditemukan Satgas Lantamal X Mengapung di Laut
- Kurir Narkoba Diringkus, 600 Gram Ganja Disita Prajurit Yonmarhanlan X Jayapura
- Ini Pengurus Pusat Corps Alumsi AMC Hasil Munas III Palangkaraya
- Perdana, 50 Yachters 11 Negara Sandar di BMTH Pelindo
- Presiden Jokowi Dianugerahi Brevet Hiu Kencana di Kapal Perang KRI RJW-992
- Juara Tenis Meja Empat Purnawirawan TNI AL, Tekuk Tim Pemuda, Pantas Dapat Reward Ketum PPAL
Maritimepreneur, Dorong UMKM Kerupuk Ikan Payus Naik Kelas
Keterangan Gambar : Para pelaku usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) binaan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) digenjot untuk naik kelas dan mampu melakukan bisnis berkelanjutan.Foto: Humas Pelindo Reg.4
Indonesiamaritimenews.com (IMN), SURABAYA: Para pelaku usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) binaan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) digenjot untuk naik kelas dan mampu melakukan bisnis berkelanjutan. Pelindo melalui anak perusahaannya terus menggiatkan program Maritimepreneur.
Ini pula yang dilakukan oleh PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), PT Terminal Teluk Lamong (TTL), dan STIAMAK Barunawati yang konsisten menggiatkan program Maritimepreneur. Tujuannya, untuk meningkatkan kualitas daya saing dan sustainability UMKM.
Baca Lainnya :
- Tanjung Priok Bikin Presiden Zanzibar Kesengsem, Kerja Sama Maritim dengan Pelindo0
- Pelindo Jasa Maritim Gandeng PT KRMBS Kembangkan Potensi Maritim0
- Strategis PT Pelindo Solusi Logistik & PT KBN Kembangan Port Integrated Logistic Center-Marunda0
- Berkelas Dunia, JIIPE KEK Gresik Raih Penghargaan Kawasan Industri Terbaik0
- Top! 2 Perusahaan Pelayaran Global Kesengsem Incar Makassar New Port0
Program pelatihan dan bantuan peralatan operasional ini bertujuan untuk memandirikan 20 pengolah dan pemasar Kerupuk Ikan Payus Makmur produk Ibu-ibu di RW 6 kelurahan Tambak Sarioso. Pembukaan dihadiri oleh Gugus Wijonarko dari STIAMAK, Widyaswendra (Corporate Secretary SPTP), dan Syaiful (Anam Corporate Secretary TTL).
Widyaswendra mengatakan, level UMKM harus dinaikkan karena penyerapan tenaga kerja ada dinsektor ini. “Kami mengkolaborasikan dunia pendidikan, masyarakat, dan perusahaan untuk menjalankan program TJSL berkesinambungan, fokus kami menaikkan level UMKM karena saat ini penyerapan tenaga kerja terbesar ada di sektor UMKM”, urai Widyaswendra dalam keterangan tertulis, Selasa (24/9/2024).
Sementara itu Gugus Wijonarko menjelaskan tujuan kegiatan ini adalah untuk menyetarakan kualitas produk, meningkatkan SDM, dan mendampingi hingga produk siap ekspor. “Melalui program TJSL ini harapannya akan meningkatkan produk hingga ke level ekspor dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.” kata Gugus.
PERAN UMKM
Berdasarkan data KADIN Indonesia disebutkan, peran UMKM bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia sangat besar hingga mencapai jumlah 99% dari keseluruhan unit usaha. Jumlah pelaku usaha UMKM pada tahun 2023 mencapai sekitar 66 juta.
Kontribusi yang diberikan oleh UMKM juga tinggi hingga mencapai 61% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia, adapun UMKM menyerap sekitar 117 juta pekerja (97%) dari total tenaga kerja.
Pelatihan Maritimepreneur dilaksanakan 2 batch yang membahas tentang standar operasional prosedural, pengelolaan mutu, stock opname, izin edar, packaging, lisensi halal untuk menjaga kualitas produk, dan digitalisasi pemasaran.
Narasumber yang dihadirkan adalah Mochammad Soleh selaku sekretaris Pusat Halal Universitas Airlangga dan Herry Wismanto selaku kepala bagian keuangan STIAMAK. Pelatihan dasar keuangan juga diberikan kepada para pengelola dan pemasar kerupuk payus agar mereka dapat mengelola keuangan bisnis dengan akuntabel dan transparan.
Ibu-ibu yang hadir nampak begitu antusias, semangat, ceria, dan aktif berdiskusi dengan narasumber hingga akhir pelatihan. Pada pelatihan ini juga dijelaskan terkait alur prosedur produksi hingga hilir kualitas kehalalannya “Semua perizinan mulai dari sertifikat halal hingga izin edar sebenarnya mudah pengurusannya”, ungkap Sholeh yang memotivasi para pengrajin krupuk.
Sedangkan Herry Wismanto menyebutkan problem manajemen keuangan menjadi salah satu isu penting UMKM agar dapat berkembang dan tidak stagnan. “Harus dibiasakan dan memang tidak bisa sekali pelatihan ini langsung terampil," jelas Herry. "Ibu-ibu harus konsisten menuliskan pembukuan keuangan dan jika perlu dibantu anak-anaknya untuk mengoperasikan excel misalkan”, sambung Herry.
Ibu-ibu juga berlatih studi kasus pelatihan pembukuan keuangan dan diharapkan dapat membiasakan hal tersebut. Dalam kegiatan tersebut juga diserahkan bantuan peralatan produksi bertahap kepada ibu-ibu pengelola dan pemasar Kerupuk Payus. “Alhamdulillah dari pagi sampai sore tidak terasa karena pelatihan ini menyenangkan dengan fasilitas yang memadai”, ungkap Nurida, koordinator pengelola dan pemasar Kerupuk Payus.
Pelatihan UMKM ini merupakan salah satu bentuk komitmen PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) dan PT Terminal Teluk Lamong (TTL) untuk terus memberdayakan warga untuk dapat mendongkrak pertumbuhan perekonomian Indonesia dan dapat membawa dampak positif bagi masyarakat. (Fat/Oryza)