Ledakan Pemusnahan Amunisi di Garut, 9 Warga Sipil dan 4 Prajurit Tewas, Ini Penjelasan TNI

By Indonesia Maritime News 12 Mei 2025, 19:17:37 WIB Sorot
Ledakan Pemusnahan Amunisi di Garut, 9 Warga Sipil dan 4 Prajurit Tewas, Ini Penjelasan TNI

Keterangan Gambar : Pemusnahan amunisi expired milik TNI AD. Foto: ist



Indonesiamaritimenews.com (IMN), GARUT: Insiden meledaknya amunisi kadaluwarsa yang merenggut 13 nyawa di Garut, mengejutkan semua pihak. Musibah tesjadi saat pemusnahan amunisi kadaluarsa di Desa Sagara, Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025) pagi.

Bahan-bahan peledak expired yang dimusnahkan tersebut merupakan barang milik TNI Angkatan Darat, tepatnya dari Gudang Pusat Amunisi (Gupusmu) III, Pusat Peralatan TNI AD (Puspalad).

Baca Lainnya :

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan pihaknya masih terus berkoordinasi guna menangani dan menyelidiki kasus ini.

"Memang benar telah terjadi musibah di lokasi  peledakan yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia pada saat pemusnahan amunisi tidak layak pakai atau amunisi expired dari gugu 3 puspalad tahun 2025," jelas Kapuspen.

Mayjen Kristomei menyebut korban berjumlah 13 orang yaitu:

1. Kolonel Cpl Antonius Hermawan, ST  (Kepala Gudang Pusat Gupusmu 3 Puspalad)
2. Mayor Cpl Anda Rohanda (Kepala Tim Gupusmu 3 Puspalad
3. Kopda Eri Dwi Priambodo (Anggota Gupusmu Puspalad)
4. Pratu Aprio Setiawan (Anggota Gupusmu Puspalad)
5. Sdr. Agus bin Kasmin
6. Sdr. Ipan bin Obur;
7. Sdr. Iyus Ibing bin Inon
8. Sdr. Anwar bin Inon
9. Sdr. Iyus Rizal bin Saepuloh
10. Sdr. Toto
11. Sdr. Dadang
12. Sdr. Rustiawan
13. Sdr. Endang

“kita terus berkoordinasi dengan aparat terkait di tempat untuk mengamankan lokasi peledakan, dan meng-clear-kan lokasi tersebut karena kami khawatir masih ada ledakan-ledakan lainnya,” kata Kapuspen.

Ditambahkannya, saat ini TNI sedang melakukan investigasi soal mengapa peristiwa tersebut bisa terjadi. “Ke depan kami akan detilkan apa penyebab di balik ledakan tersebut,” sambung Kapuspen.

Mayjen Kristomei menjelaskan, lahan yang dijadikan lokasi peledakan adalah lahan milik BKSDA Garut yang selama ini rutin digunakan untuk aktivitas pemusnahan apkir atau expired. “Nanti akan kita dalami, hasil investigasi apa yang menyebabkannya,” jelas dia.

Ditambahkan Kapuspen, biasanya masyarakat datang untuk mengambil sisa-sisa ledakan seperti serpihan logam, besi atau tembaga bekas granat, mortir dan lainnya.

"Nanti kita akan lihat, kita akan dalami kenapa itu bisa terjadi sehingga mungkin ada detonator yang belum meledak, atau ada ledakan kedua sehingga ketika masyarakat mendekat ada ledakan susulan. Tapi itu barubdugaan awal, nsnti akan kita dalami lebih lanjut," tandas Kapuspen.

Seperti diberitakan indonesiamaritimenews.com sebelumnya, edakan terjadi sekitar pukul 09.30 WIB saat dilakukan pemusnahan amunisi  kadaluwarsa di sebidang lahan milik BKSDA Garut. Ledakan itu mengakibatkan 13 orang meninggal dunia, 4 diantaranya anggota TNI AD. (Bow/Oryza)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook