- Cuaca Ekstrem, ASDP Ingatkan Pengguna Transportasi Laut Utamakan Keselamatan
- Kapal Asing Diduga Palsukan Dokumen Diamankan KRI Bung Tomo-357
- KKP Hibahkan 2 Kapal Asing Bekas Illegal Fishing ke Pemkab Deli Serdang
- Penyematan Nations Medal Satgas TNI KONGA di Lebanon, Kasal: Komitmen Teguh Kami Bangun Perdamaian
- Latihan Gabungan SAR Instansi Maritim, Siaga Hadapi Hondisi Darurat
- 2 Kapal Pengangkut Nikel Dibekuk KRI Bung Hatta-370, Ini Penyebabnya
- Kolinlamil Bentuk Klub Panahan SWAT, Genjot Kemampuan Atlet Raih Prestasi Gemilang
- Duaar! Dentuman Meriam KRI Teluk Ambonia-503 Memecah Keheningan Laut Jawa
- Libur Nataru 2025/2026, ASDP Perkuat Integrasi Jalur Sumatera-Jawa-Bali
- 1,5 Kg Sabu Malaysia Nyaris Diselundupkan, Digagalkan TNI AL di Tanjung Balai Asahan
Laut, Jembatan Penghubung Bangsa

Keterangan Gambar : Kolonel Laut (P) Lukman Haris (kanan) bersama delegasi negara sahabat. Foto: Dispenal
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Laut menjadi penghubung antar bangsa yang berjauhan, dan hubungan itu adalah pondasi untuk mewujudkan kesejahteraan maupun pertahanan.
Hal tersebut disampaikan oleh Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (Asops Kasal) Laksamana Muda TNI Yayan Sofiyan dalam amanatnya yang dibacakan oleh Paban III Opslat, Kolonel Laut (P) Lukman Kharis pada penutupan Initial Planning Conference (IPC) 5th Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK), Kamis (30/5/2024) di Jakarta.
Baca Lainnya :
- Berlayar ke Hawaii, Kapal Perang KRI Raden Eddy Martadinata-331 Buktikan Ketangguhan0
- Kapendam Jaya dan Ketua PWI Jakarta Jajaki Kerjasama Urban Farming0
- Tanamkan Kesadaran Sejak Dini, KKP Edukasi Siswa SD Kelola Sampah Plastik0
- Pelindo Grup Raih TOP CSR Awards dan TOP Leader on CSR Commitment 2024.0
- Indonesia Tuan Rumah The 30th ANF Committe Meeting Negara Pesisir, Ini yang Dibahas0
“Kemampuan kita dalam bekerja sama di perairan adalah syarat penting dalam mewujudkan keberhasilan tugas bangsa dan negara. Latihan bersama seperti multilateral Komodo adalah cara untuk terus membangun kepercayaan dan interoperabilitas antar angkatan laut”, tegas Paban III Opslat di hadapan puluhan anggota delegasi Angkatan Laut negara-negara sahabat.
IPC merupakan salah satu tahapan dalam rangka pelaksanaan latihan berskala internasional 5th Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 yang rencananya akan dilaksanakan di Bali pada medio Februari 2025.
MNEK sendiri merupakan latihan non-perang atau Operasi Militer Selain Perang (OMSP), dengan mengedepankan kerja sama dalam mewujudkan keamanan maritim dan penanggulangan bencana serta bantuan kemanusiaan guna mempererat hubungan antara TNI AL dengan Angkatan Laut negara-negara sahabat.
Pada pelaksanaan IPC yang digelar selama dua hari ini, delegasi negara yang akan ikut serta dalam MNEK menerima penjelasan sekaligus berdiskusi terkait rencana latihan internasional tersebut.
Mulai dari membahas latihan pada Tahap Pangkalan (Harbor Phase) yang terdiri dari Lessons from Expert (LFE), Subject Matter Expert Exchange (SMEE) maupun Tactical Floor Game (TFG), hingga membahas Latihan Tahap Laut (Sea Phase) yang terdiri dari Seamanship, Photo Exercise, Trackex, Intelligence Surveillance and Reconnaissance (ISR), Marsec / Maritime Interdiction Operation (MIO), SAR & Medevac serta Miscex.
Latihan berskala internasional MNEK 2025 yang digelar ke lima kalinya oleh TNI AL ini, mengangkat tema 'Maritime Partnership for Peace and Stability'. Digelarnya latihan tersebut diharapkan TNI AL selalu siap menghadapi berbagai situasi kedaruratan terkait keamanan maritim seperti bencana alam, keamananan rute pelayaran dari bahaya navigasi dan tindak perompakan maupun pencurian, sekaligus meningkatkan interoperabilitas diantara angkatan laut.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menjelaskan bahwa, MNEK merupakan latihan non-perang dengan mengedepankan kerja sama maritim di kawasan, penanggulangan bencana serta operasi kemanusiaan guna mempererat kerja sama antara TNI AL dengan Angkatan Laut negara-negara sahabat, serta melibatkan beberapa stakeholder terkait di Indonesia. “MNEK juga salah satu program TNI AL dalam memperkuat hubungan internasional dan implementasi dari tugas diplomasi TNI AL”, ungkap Kasal. (Riz/Oryza)











