- Pelindo Terminal Petikemas Bantu Pengembangan Budidaya Lobster di Ambon
- Tingkatkan Layanan ke Nelayan, KKP Tambah Personel Syahbandar di Pelabuhan Perikanan
- Presiden Prabowo Tinjau Kapal Perang Terbesar Australia HMAS Canberra Didampingi PM Albanese
- Mau Ekspor Rajungan ke Amerika Serikat Tidak Sembarangan, KKP Terbitkan Juknis
- Lestarikan Ekosistem Laut, IPC TPK Tanam Terumbu Karang Sejak 2017
- Hari Pahlawan, Prajurit KRI Tanjung Kambani-971 Kirim Doa dan Khataman Alquran
- Kasal Pimpin Upacara Hari Pahlawan di Atas KRI Brawijaya-320, Tabur Bunga di Teluk Jakarta
- Genjot SDM Perikanan Tangkap Berkelanjutan, KKP Gandeng AP2HI
- 10 Tokoh Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Termasuk Gus Dur, Soeharto dan Marsinah
- Presiden Prabowo Pimpin Ziarah Nasional dan Renungan Suci di TMPNU Kalibata
KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991, Mantap Menuju Predikat KRI Teladan 2025

Keterangan Gambar : KRI Wahidin Sudirohusodo-991 siaga dalam berbagai kondisi darurat mulai dari menolong orang yang jatuh di laut, hingga operasi helikopter untuk pendaratan maupun evakuasi medis udara. Foto: Dispenal
Indonesiamaritimenews.com (IMN), SURABAYA: KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991, salah satu unsur Satuan Kapal Bantu (Satban) Koarmada III, menjadi kandidat KRI Teladan Tahun 2025. Penilaian digelar oleh Tim Dinas Operasi dan Latihan TNI Angkatan Laut (Disopslatal).
Penilaian dilaksanakan saat KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 (WSH-991) tengah sandar di dermaga Ujung, Surabaya, Jum'at (18/7/2025). Program penilaian ini menjadi langkah TNI Angkatan Laut dalam meningkatkan standar operasional kapal perang Republik Indonesia sekaligus profesionalisme prajuritnya. Tujuannya jelas, yakni memastikan setiap unsur KRI senantiasa berada dalam kondisi siap tempur serta siap mendukung tugas pokok TNI AL di laut.
Baca Lainnya :
- TNI AL Kini Punya Tata Pamer Kendaraan Tempur Bawah Air Kopaska0
- KRI Teluk Ende-517 Bawa Pipa Saluran Air Disambut Antusias Masyarakat Flores0
- Kawah Chandradimuka Akademi TNI AL Cetak 433 Calon Pemimpin Nasional Baru0
- TNI AL dan Pasukan Amfibi 32 Negara Indo-Pasifik Samakan Visi di Simposium PALS 2025 Manila0
- Yuuk Tanam Jagung... Perkuat Ketahanan Pangan, Jaga Stabilitas Nasional0
Penilaian dilakukan secara komprehensif. Beberapa aspek utama yang menjadi fokus adalah kesiapan operasional, kesiapan materiil, kesiapan personel, serta kebersihan dan kerapian kapal.
Tak hanya itu, evaluasi lapangan pun berlangsung menyeluruh. Seluruh peran penting di atas kapal diperagakan, mulai dari persiapan kapal berlayar dan bertempur, pencocokan waktu dan percobaan alarm, briefing anjungan, penutupan pintu-pintu kedap air, parade lambung kanan maupun kiri, pemanduan, hingga peran melewati medan ranjau.
Berbagai simulasi darurat juga diuji, seperti kemudi darurat, cuaca buruk, orang jatuh di laut, hingga operasi helikopter untuk pendaratan maupun evakuasi medis udara. Penilaian juga mencakup skenario penanganan kebakaran, kebocoran, sampai peran peninggalan kapal.
Komandan KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991, Kolonel Laut (P) Edi Herdiana mengatakan kegiatan ini bukan sekadar penilaian, melainkan ajang untuk memacu semangat dan profesionalisme seluruh prajurit.
"Kami berharap penilaian ini menjadi kompetisi sehat antarunsur KRI dalam mencapai standar tertinggi. Dengan begitu, setiap kapal perang dapat menjadi teladan dan siap mendukung TNI Angkatan Laut menjalankan tugas pokoknya," ujarnya.
Dengan semangat tersebut, KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 terus berupaya menunjukkan kinerja terbaiknya demi membawa nama Koarmada III menuju predikat KRI Teladan Tahun 2025.
Sebagai catatan, KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 adalah kapal bantu rumah sakit yang dibangun di galangan kapal dalam negeri oleh PT. PAL Indonesia. Tidak hanya berfungsi sebagai kapal rumah sakit, kapal ini juga sebagai kapal bantu militer.
KRI WSH-991 memiliki spesifikasi panjang 124 meter, lebar 21,8 meter, dengan bobot 7.290 ton. Adapun kecepatan maksimumnya adalah 18 knot. Kapal ini memiliki kapasitas 649 orang dengan fasilitas ruang IGD, ruang perawatan, ruang operasi, laboratorium, poliklinik, CT Scan, X-Ray, apotek, serta mampu mengangkut helikopter medis, ambulans boat, dan LCVP. Kapal ini pernah mengemban misi kemanusiaan ke berbagai wilayah Indonesia. (Arry/Oryza)











