- Omah Sinau, Desa Energi Berdikari Binaan PTK Kelola 31,5 Ton Sampah, Jadi Pusat Edukasi
- Kerahkan Kapal Perang, TNI AL Himpun Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
- Erick Thohir Angkat Heru Widodo Jadi Dirut ASDP, Ini Jajaran Komisaris dan Direksi Baru
- Ikan Paus Sperma 17 Meter Mati Terdampar di Pantai Sumba Timur NTT Dimusnahkan
- Food Safety Jadi Isu Global, KKP Gandeng Norwegia Tingkatkan Mutu Produk Perikanan
- Bantu Pengungsi Letusan Gunung Lewotobi, KKP Kirim 1,8 Ton Ikan, Makanan dan Pakaian
- Bangun Depot Ketiga di Surabaya, CMA CGM Perluas Jangkauan di Indonesia
- Pelindo Gandeng Jamdatun Kejaksaan Agung, Bisnis Integritas Tinggi
- Jelang Penghujung Tahun 2024, Terminal Petikemas Surabaya Kembali Sabet Penghargaan
- Dipimpin Kasal, Athan Negara Sahabat Olahraga Menembak Eksekutif
Keselamatan Kerja TKBM Prioritas, Pelindo Terminal Petikemas Sosialisasi Safety Awareness Serentak
Keterangan Gambar : PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), kembali menggelar kegiatan sosialisasi Safety Awareness secara serentak di seluruh terminal peti kemas yang dikelola perusahaan, Rabu (6/11/2024).Foto: Humas
Indonesiamaritimenews.com (IMN),SURABAYA: PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), kembali menggelar kegiatan sosialisasi Safety Awareness secara serentak di seluruh terminal peti kemas yang dikelola perusahaan, Rabu (6/11/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan budaya keselamatan kerja khususnya bagi para tenaga kerja bongkar muat (TKBM) serta seluruh stakeholder yang terlibat dalam operasional terminal.
Direktur SDM PT Pelindo Terminal Petikemas, Ady Sutrisno menekankan pentingnya pemahaman dan komitmen terhadap safety di terminal sebagai suatu keharusan. Keselamatan kerja merupakan prioritas utama SPTP. Ia menegaskan, setiap individu memiliki tanggung jawab untuk saling mengingatkan akan perilaku dan kondisi yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja di lapangan.
“Safety bukan sekedar slogan, himbauan, atau formalitas semata, namun lebih jauh dari itu, safety adalah menyangkut keselamatan bahkan nyawa para pekerja yang ada di dalam area terminal,” tegas Ady Sutrisno dalam keterangan tertulis, Rabu (6/11/2024).
Baca Lainnya :
- Ini Pencapaian Triwulan 2024 Pelindo Solusi Logistik, Mencatat Kinerja Positif Pelayanan Meningkat0
- Perdana, IPC TPK Area Panjang Layani Bongkar Muat Kapal MV MAERK NASSJO Tujuan Cina0
- IPC TPK Raih Best IT Perfomance 2024, Dinilai Cepat Merespon Isu IT0
- Dewan Komisaris IPC TPK Diganti, Ini Susunan Namanya0
- Pendapatan Tumbuh, Pelindo Jasa Maritim Optimistis Dongkrak Daya Tawar Bisnis Meps0
Kegiatan sosialisasi yang dilakukan secara offline di masing-masing terminal ini dihadiri oleh perwakilan dari Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) setempat, Terminal Head, dan pengurus TKBM.
Para peserta diberikan pemahaman mendalam mengenai pentingnya keselamatan kerja, program safety yang merupakan komitmen SPTP yang diterjemahkan dalam Safety Induction, Minimum Requirement dan Sterilisasi Terminal atau disebut SMS serta berbagai praktik terbaik untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
Sebagai bentuk komitmen terhadap keselamatan kerja, seluruh peserta juga menandatangani komitmen safety. Melalui penandatanganan ini, diharapkan seluruh pihak dapat bekerja sama secara aktif untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan produktif dengan mengusung semboyan ‘High Performance Zero Accident’.
“Bagi kami pemahaman dan komitmen keselamatan kerja yang menyeluruh adalah bagian dari upaya keberlanjutan (sustainability) baik dari sisi operasional maupun bisnis perusahaan, kami berharap safety dapat dipahami sebagai kewajiban bukan paksaan, kami harap seluruh stakeholder untuk bersama-sama mewujudkan lingkungan kerja yang bebas dari kecelakaan,” tambah Ady.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak Agustinus Maun yang hadir dalam kegiatan safety awareness di Terminal Berlian Pelabuhan Tanjung Perak mengatakan, keselamatan kerja bagi TKBM sangat penting. Mereka bekerja untuk mendukung kelancaran arus logistik yang ada di pelabuhan. Penting bagi para TKBM untuk menjadikan safety sebagai budaya untuk meminimalkan risiko kecelakaan kerja mengingat terminal peti kemas merupakan area yang memiliki risiko tinggi.
“Safety perlu dipahami oleh rekan-rekan TKBM untuk memastikan mereka berangkat kerja ke terminal peti kemas dengan kondisi yang sehat, semangat dan pulang dengan kondisi selamat,” ujarnya. (Arry/Oryza)