- Tampil di SEG 2025 Barcelona, Tuna Ramah Lingkungan Hasil Laut Indonesia Bidik Pasar Dunia
- Awas Eksploitasi Brutal, Trenggono: 65% Coral Triangle di Indonesia, Jaga 2.000 Spesies Ikan
- Insiden Robohnya Crane RTG TPK Bitung, Pelindo Petikemas Tegaskan: Bukan Alat Bekas
- Hari Terumbu Karang Menteri KP Ajak Memajukan Konservasi Laut
- Customer Care Pelindo 102 Diluncurkan, Dirut Arif: Layanan Makin Mudah, Responsif
- Diikuti 25 Negara, KRI Bung Karno-369 dan KRI Kerambit-627 Unjuk Kekuatan di Ajang LIMA Malaysia
- Kinerja Operasional Meningkat, Terminal Teluk Lamong Perkuat Logistik Maritim
- Pelajar di Pulau Simeulue Aceh Ditanamkan Wawasan Kebangsaan
- Skincare Senilai Rp1,22 M dari Filipina Mau Diselundupkan, Digagalkan Lantamal VIII Manado
- Tekan Risiko Kecelakaan Kerja, Terminal Teluk Lamong Gelar Fatigue Test
Kasal, Baznas Hingga UAH Panen Kedelai Migo AL 1-89, Wujudkan Ketahanan Pangan

Keterangan Gambar : Kasal Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali didampingi oleh Kabaznas RI Noor Achmad, Dirjen Tanaman Pangan Kementan RI Yudi Sastro, Staf Ahli Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kementerian PPN/Bappenas Pungkas Bahjuri Ali beserta perwakilan tokoh agama dari Banten Ustad Adi Hidayat (UAH), panen kedelai di Cinangka, Banten. Foto: Dispenal
Indonesiamaritimenews.com (IMN), BANTEN: Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Dr. Muhammad Ali panen perdana kedelai di Cinangka, Banten, Kamis (8/5/2025). Kedelai jenis Migo AL 1-89 yang dipanen telah dikembangkan TNI AL di beberapa daerah.
Kasal meninjau program ketahanan pangan yang diselenggarakan TNI AL di Pusat Penelitian Dan Pengembangan Dan Penerapan Bioteknologi yang berlokasi di Desa Rancasanggal, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.
Kedelai jenis Migo AL 1-89 dibudidayakan di lahan seluas 1,5 hektare di Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten. Para prajurit TNI AL menanam kedelai tersebut sejak 7 Februari 2025 lalu. Hasil panen perdana ini mencapai 4,5 ton. Kedelai jenis Migo AL 1-89 ini selain dikembangkan di Banten, juga di daerah Pasir Angin, Bogor, hingga di Provinsi Lampung.
Baca Lainnya :
- Forum OOC dan APEC, Indonesia Soroti Regulasi Penataan Ruang Laut & Perikanan Berkelanjutan0
- Presiden Prabowo Ajak Bill Gates Blusukan Tinjau Program MBG di SDN Jati 030
- IMDEX Asia 2025, KRI Bung Karno-369 dan KRI Kerambit-627 Dikelilingi 15 Kapal Perang Mancanegara0
- Kunjungi Presiden Prabowo di Istana Merdeka, Bill Gates Puji Pertanian Indonesia0
- Indonesia Gandeng Korsel, Bangun Aliansi Strategis Penguatan SDM Perikanan0
Pada panen perdana di Cinangka, Kasal Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali didampingi oleh Kabaznas RI Noor Achmad, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) RI Yudi Sastro, Staf Ahli Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kementerian PPN/Bappenas Pungkas Bahjuri Ali beserta perwakilan tokoh agama dari Banten Ustad Adi Hidayat (UAH).
Selama ini TNI AL telah menerapkan sejumlah program ketahanan pangan. Di antaranya adalah lahan yang ditanam kacang kedelai sebagai Pilot Project seluas 1,5 Ha di Serang. Program ini dijalankan berdasarkan Perpres No 81 Tahun 2024 yang berbunyi “Mendorong Pemanfaatan Sumber Daya Lokal untuk Ketahanan Pangan Nasional”.
Swasembada Pangan
Kegiatan diawali dengan penandatanganan PKS (Perjanjian Kerja Sama) TNI AL dengan Kementan yang dilanjutkan dengan launching pupuk jangkar. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian sembako kepada para petani, vicon dengan jajaran lalu panen pilot project kedelai Miho AL1-89.
Pada acara tersebut, Kasal didampingi staf Kementan, staf Menteri PPN/Bapennas serta Forkopimda Provinsi Banten memanen secara simbolis kacang kedelai jenis Migo AL.1-89 kurang lebih sebanyak 4,4 Ton yang telah ditanam sejak 7 Februari 2025 lalu.
Hal tersebut menandakan bahwa Program Ketahanan Pangan yang dicanangkan oleh TNI AL di wilayah Lanal Banten tumbuh subur dan penanamannya berlangsung maksimal.
TNI AL telah menyiapkan strategi swasembada pangan komoditas kacang kedelai sampai dengan 3 tahun kedepan. Adapun strategi yang diterapkan adalah penyiapan sarana produksi dengan menyediakan bibit unggul kedelai untuk meningkatkan hasil panen, dan penggunaan pupuk organik agar tanamannya tumbuh subur. TNI AL juga terus berkoordinasi dengan pemerintah untuk mendampingi petani dalam proses budidayanya.
Selain itu, TNI AL juga telah menyiapkan strategi optimalisasi lahan guna meningkatkan produksi kedelai serta menerapkan sistem pasca panen yang efisien untuk menjaga kualitas hasil panen. Diharapkan nantinya hasil panen dapat disalurkan ke pasar domestik guna memenuhi kebutuhan pangan nasional.
Tiga Kali Panen
Kasal mengungkapkan, kedelai dengan nama Migo AL.1-89 ini nantinya dalam satu tahun dapat dipanen hingga tiga kali. Komoditas ini merupakan kerja sama antara TNI AL, Kementerian Pertanian dan berkolaborasi dengan Prof. Ali Zum Mashar yang akan membimbing para petani untuk mendongkrak jumlah panen kedelai.
"Kita akan uji coba di dua tempat lainnya, yaitu di Lampung dan satu lagi di Pasirangin Bogor. Saat ini untuk kedelai kita masih impor, dan dari program Bapak Presiden RI untuk ketahanan pangan maka kedelai jangan sampai lagi impor. Kalau ini sukses kita tidak akan lagi mengimpor kedelai," ujar Kasal.
Kegiatan ini adalah salah satu bentuk pengabdian dan kepedulian dari pimpinan TNI AL dalam rangka mendukung ketahanan pangan yang merupakan salah satu program dari pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat sekitar yang berada di wilayah Banten ini. (Arry/Oryza)
