Breaking News
- Alhamdulillah... Prajurit KRI Tanjung Kambani-971 Khataman Al-Quran di Atas Kapal
- Misi Diplomasi ke Pasific Selatan Selesai, Satgas Port Visit 2024 Kembali ke Indonesia
- Rakornis Kenavigasian 2024, Ini yang Dibahas Kemenhub
- Keselamatan Pelayaran Jadi Prioritas, Kemenhub Bagikan E-Pas Kecil dan Life Jacket ke Nelayan
- KKP: Hingga Oktober 2024, Produksi Perikanan dan Rumput Laut 18,26 Ton, Penerimaan Meningkat
- Omah Sinau, Desa Energi Berdikari Binaan PTK Kelola 31,5 Ton Sampah, Jadi Pusat Edukasi
- Kerahkan Kapal Perang, TNI AL Himpun Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
- Erick Thohir Angkat Heru Widodo Jadi Dirut ASDP, Ini Jajaran Komisaris dan Direksi Baru
- Ikan Paus Sperma 17 Meter Mati Terdampar di Pantai Sumba Timur NTT Dimusnahkan
- Food Safety Jadi Isu Global, KKP Gandeng Norwegia Tingkatkan Mutu Produk Perikanan
Isra Miraj, Sholat 5 Waktu dan Kesabaran Menghadapi Cobaan
Keterangan Gambar : Sajadah, Alquran dan Tasbih.Foto: Indonesiama?itimenews.com
Indonesiamaritimenews.com ( IMN): SETIAP tanggal 27 Rajab kaum Muslimin di Indonesia selalu memperingati peristiwa Isra Mi’raj. Sebuah peristiwa ajaib yang dialami Rasulullah SAW dan merupakan salah satu peristiwa bersejarah bagi umat Islam.
Senin 28 Februari 2022 Isra Mi’raj kembali diperingati umat Islam di Indonesia. Di tengah pandemi Covid-19 di mana semua aktivitas harus dibatasi, tidak mengurangi makna dari Isra Mi’raj. Karena dalam situasi apa pun, umat Islam harus senantiasa lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT terutama di saat mengalami kesulitan.
Isra Miraj adalah peristiwa bersejarah di mana Nabi Muhammad SAW dihibur dan diberi hadiah oleh Allah SWT, berupa sebuah perjalanan Isra dan Mi’raj saat Nabi Muhammad SAW begitu sedih. Pada tahun ke-10 kenabian, adalah tahun kesedihan Rasulullah SAW. Karena pada saat itu Rasulullah SAW ditinggal oleh dua orang yang dicintainya.
Pada saat itu Rasululllah SAW ditinggal oleh istrinya, Sayyidatun Khadijatul Kubra menghadap Allah SWT. Khadijah adalah istri luar biasa yang selalu mendampingi Nabi Muhammad SAW dalam situasi apa pun. Nabi Muhammad SAW sangat sedih.
Dalam keadaan sedih, Rasululllah diberi hadiah oleh Allah SWT, yaitu perjalanan Isra Mi’raj. Nabi Muhammad SAW bertemu langsung dengan Allah SWT yang memberinya ketenangan. Salah satu hikmah dari peristiwa ini adalah, perintah menjalankan sholat.
PERINTAH SHOLAT
Isra Mi’raj terdiri dari dua perjalanan dalam satu malam, yaitu Isra dan Mi’raj. Isra adalah perjalanan Rasulullah SAW dari Baitul Haram (Masjidil Haram) ke Baitul Maqdis (Masjdil Aqsa). Sedangkan Miraj adalah saat Rasulullah SAW naik ke Sidratul Muntaha menggunakan kendaraan Buraq, dari bumi ke langit ke-7, lalu bertemu dengan Allah SWT.
Banyak hikmah dari Isra Mi’raj bagi umat Islam. Isra Mi’raj merupakan peristiwa yang sangat penting karena saat itulah Rasulullah SAW menerima perintah dari Allah SWT tentang sholat 5 waktu. Ketika itu Allah SWT memberi perintah sholat 50 kali dalam semalam, lalu nabi Muhammad meminta keringanan menjadi 5 waktu dalam sehari semalam, dan dikabulkan Allah SWT.
HIKMAH ISRA MI’RAJ
Sholat 5 Waktu
Berdasarkan hadist (shahih) yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam bab Kitab Fadhail Ash-Shahabah, bahwa setelah menerima perintah sholat sebanyak 50 kali dalam sehari, nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi musa.
Nabi Musa menanyakan apa yang diperintahkan Allah. Nabi Muhammad SAW lalu mengatakan mendapat perintah Sholat 50 kali. Kemudian Nabi Musa mengatakan bahwa umat Nabi Muhammad tidak akan mampu.
Nabi Muhammad lalu kembali menghadap Allah untuk meminta keringanan. Allah lalu meringankan sholat dari 50 kali hingga 5 kali dalam sehari.
Hikmah Isra Miraj tentu tak bisa dipisahkan dari turunnya perintah sholat lima waktu. Berikut hadits tentang ibadah wajib bagi muslim ini.
"ثُمَّ فُرِضَتْ عَلَيَّ الصَّلَوَاتُ خَمْسِينَ صَلاَةً كُلَّ يَوْمٍ، فَرَجَعْتُ فَمَرَرْتُ عَلَى مُوسَى، فَقَالَ: بِمَ أُمِرْتَ؟ قَالَ: أُمِرْتُ بِخَمْسِينَ صَلاَةً كُلَّ يَوْمٍ. قَالَ: إِنَّ أُمَّتَكَ لاَ تَسْتَطِيعُ خَمْسِينَ صَلاَةً كُلَّ يَوْمٍ، وَإِنِّي وَاللَّهِ قَدْ جَرَّبْتُ النَّاسَ قَبْلَكَ، وَعَالَجْتُ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَشَدَّ المُعَالَجَةِ، فَارْجِعْ إِلَى رَبِّكَ فَاسْأَلْهُ التَّخْفِيفَ لأُمَّتِكَ. فَرَجَعْتُ فَوَضَعَ عَنِّي عَشْرًا، فَرَجَعْتُ إِلَى مُوسَى فَقَالَ مِثْلَهُ، فَرَجَعْتُ فَوَضَعَ عَنِّي عَشْرًا، فَرَجَعْتُ إِلَى مُوسَى فَقَالَ مِثْلَهُ، فَرَجَعْتُ فَوَضَعَ عَنِّي عَشْرًا، فَرَجَعْتُ إِلَى مُوسَى فَقَالَ مِثْلَهُ، فَرَجَعْتُ فَأُمِرْتُ بِعَشْرِ صَلَوَاتٍ كُلَّ يَوْمٍ، فَرَجَعْتُ فَقَالَ مِثْلَهُ، فَرَجَعْتُ فَأُمِرْتُ بِخَمْسِ صَلَوَاتٍ كُلَّ يَوْمٍ، فَرَجَعْتُ إِلَى مُوسَى، فَقَالَ: بِمَ أُمِرْتَ؟ قُلْتُ: أُمِرْتُ بِخَمْسِ صَلَوَاتٍ كُلَّ يَوْمٍ. قَالَ: إِنَّ أُمَّتَكَ لاَ تَسْتَطِيعُ خَمْسَ صَلَوَاتٍ كُلَّ يَوْمٍ، وَإِنِّي قَدْ جَرَّبْتُ النَّاسَ قَبْلَكَ وَعَالَجْتُ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَشَدَّ المُعَالَجَةِ، فَارْجِعْ إِلَى رَبِّكَ فَاسْأَلْهُ التَّخْفِيفَ لأُمَّتِكَ. قَالَ: سَأَلْتُ رَبِّي حَتَّى اسْتَحْيَيْتُ، وَلَكِنِّي أَرْضَى وَأُسَلِّمُ. قَالَ: فَلَمَّا جَاوَزْتُ نَادَى مُنَادٍ: أَمْضَيْتُ فَرِيضَتِي، وَخَفَّفْتُ عَنْ عِبَادِي".
Artinya: "Kemudian diwajibkan padaku shalat lima puluh kali setiap hari. Aku kembali, dan lewat di hadapan Musa. Musa bertanya, 'Apa yang telah diperintahkan padamu?' Kujawab, 'Aku diperintahkan shalat lima puluh kali setiap hari'. Musa berkata, "Sungguh ummatmu tak akan sanggup melaksanakan lima puluh kali shalat dalam sehari. Dan aku -demi Allah-, telah mencoba menerapkannya kepada manusia sebelummu, aku telah berusaha keras membenahi Bani Israil dengan sungguh-sungguh. Kembalilah kepada Rabbmu dan mintalah keringanan untuk umatmu'. Aku pun kembali dan Allah memberiku keringanan dengan mengurangi sepuluh shalat. Lalu aku kembali bertemu Musa. Musa bertanya seperti pertanyaan sebelumnya. Lalu aku kembali dan Allah memberiku keringanan dengan mengurangi sepuluh shalat.
Aku kembali bertemu Musa. Ia berkata sebagaimana perkataan sebelumnya. Aku kembali dan Allah memberiku keringanan dengan mengurangi sepuluh shalat. Aku kembali bertemu Musa. Musa berkata sebagaimana yang dikatakan sebelunya. Aku pun kembali, dan aku di perintah dengan sepuluh kali shalat setiap hari. Aku kembali dan Musa kembali berkata seperti sebelumnya. Aku pun kembali, dan akhirnya aku diperintahkan dengan lima kali shalat dalam sehari.
Aku kembali kepada Musa dan dia berkata, 'Apa yang diperintahkan kepadamu?' Kujawab, 'Aku diperintahkan dengan lima kali shalat dalam sehari'. Musa berkata, "Sesungguhnya ummatmu tidak akan sanggup melaksanakan lima kali shalat dalam sehari. Sungguh aku telah mencoba menerapkannya kepada manusia sebelum kamu. Aku juga telah berusaha keras membenahi Bani Isra'il dengan sungguh-sungguh. Kembalilah kepada Rabbmu dan mintalah keringanan untuk umatmu'. Beliau berkata, 'Aku telah banyak memohon (keringanan) kepada Rabbku hingga aku malu. Tetapi aku telah ridha dan menerimanya'. Ketika aku telah selesai, terdengar suara orang yang berseru, 'Sungguh Aku telah memberikan keputusan dan Aku telah mewajibkan. Aku telah ringankan untuk hamba-hamba-Ku'." (HR Bukhari).
2. Sabar dan Tidak Mudah Menyerah
Sebelum peristiwa Isra Miraj, Saat Nabi Muhammad berdakwah di Kota Mekah beliau diuji oleh Allah SWT dengan kehilangan orang – orang tercintanya, serta mendapat penindasan dari kaum Quraisy.
Hal itu sudah ditakdirkan oleh Allah SWT agar Nabi Muhammad menjadi sosok yang tangguh, karena tantangan dakwah Nabi Muhammad SAW ke depan akan sangat berat.
Setelah peristiwa Isra Mi’raj tepatnya setelah hijrah ke Madinah tantangan Nabi Muhammad semakin berat. Nabi Muhammad SAW pada peristiwa sebelum dan sesudah Isra Mi’raj tidak putus asa, sebaliknya menjadi lebih tangguh.
Sebagai umat Rasulullah, kaum Muslimin bisa mengambil pelajaran kesabaran dengan mendekatkan diri kepada Allah dalam menghadapi berbagai cobaan. Masih banyak hikmah yang bisa diteladani dari peristiwa Isra Mi’raj ini. (Oriz)
Write a Facebook Comment