- Libur Lebaran 2025 Tetap Beroperasi, Pelindo Regional 2 Jamin Kelancaran Arus Logistik
- 298 Ribu Ekstasi, 231 Kg Sabu Hasil Tangkapan TNI AL dan BNN Aceh Dimusnahkan
- Yuk... Mudik Lebaran 2025 Gratis Naik Kapal Perang, Catat Rute dan Syarat Pendaftaran
- Lantik Pejabat Eselon I dan II, Menteri Trenggono Ultimatum Target Tunjukkan Kinerja 3 Bulan
- PTP Nonpetikemas Tingkatkan Kesadaran, Gelar Awareness K3, TKBM Dibagikan APD Di Pelabuhan Jambi
- Musim Mudik Lebaran 2025 Angkutan Logistik Tetap Beroperasi, Kemenhub Sambut Positif
- Hadapi Idul Fitri 2025, Menhub Nilai Pelabuhan Makassar Sangat Siap
- Ini Strategi Terminal Teluk Lamong Lancarkan Arus Barang Lebaran 2025
- EGM Pelindo Reg. 2 Priok Adi Sugiri: Operasional Pelabuhan Priok Masa Libur Diharapkan Tetap Lancar
- Pelindo Terminal Petikemas Siap Layani Logistik Lebaran 2025 Nonstop
Harta Karun Kapal Tenggelam di Tidore, Dilirik Kementerian Kelautan dan Perikanan

Keterangan Gambar : Harta karun di laut, atau barang muatan kapal tenggelam (BMKT) bisa dijadikan wisata bahari. Foto: KKP
Indonesiamaritimenews.com (IMN) JAKARTA:Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) atau harta karun, punya daya tarik untuk dijadikan wisata bahari. Indonesia sendiri memiliki sekitar 700 titik kapal tenggelam yang menyimpan potensi wisata.
Karena itu Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkomitmen untuk meningkatkan pengelolaan wisata bahari lewat keberadaan BMKT baik secara in situ maupun ex situ. Salah satu lokasi BMKT yang dilirik dan terus didorong sebagai wisata bahari, berada di Tidore.
Baca Lainnya :
- Sail Tidore Sukses, Sandiaga Uno Optimistis Industri Pariwisata dan UMKM Terdongkrak0
- 3 Jenazah Lagi Ditemukan, Korban Tewas Gempa Cianjur Kini 321 Orang0
- Helikopter Polri Hilang Kontak di Perairan Bangka Belitung 0
- Data Terkini, Korban Gempa Cianjur 318 Orang Tewas, 14 Belum Ditemukan0
- KRL Anjlok di Kampung Bandan, 50 Penumpang Dievakuasi0
Hal tersebut diungkapkan oleh Miftahul Huda Direktur Jasa Kelautan, Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) saat membuka bimbingan teknis selam beberapa waktu lalu, dalam rangka menyemarakkan Sail Tidore 2022.
Huda menerangkan BMKT merupakan salah satu sumberdaya kelautan yang unik, bernilai sejarah dan sarat pengetahuan kemaritiman. Tercatat, potensi lokasi BMKT ada sekitar 700 titik kapal tenggelam yang tersebar di perairan Indonesia.
“Sesuai dengan kebijakan pengelolaannya, pemanfaatan BMKT dapat dilaksanakan secara in situ yaitu pada lokasi BMKT ditemukan dan dapat pula secara ex situ, artinya setelah diangkat dan dikelola di luar lokasi BMKT ditemukan,” jelas Huda, dikutip Senin (28/11/2022).
Pengelolaan BMKT secara in situ, menurut Huda selain dapat dilakukan melalui penetapan kawasan konservasi maritim, juga dijadikan sebagai atraksi wisata baharí berbasis kapal tenggelam/museum bawah air. Sementara ex situ dilaksanakan dengan mengangkat BMKT untuk keperluan pameran atau display.
Hingga saat ini, dari 700 lokasi baru sekitar 20 persen yang telah teridentifikasi, 2 persen telah dieksplorasi dan sekitar 5 persen dimanfaatkan untuk wisata bawah air. Sedangkan untuk wisata bawah air, situs kapal tenggelam USAT Liberty di Tulamben, Bali dan MV Boelongan di Pesisir Selatan, Sumatera Barat merupakan potensi BMKT yang besar untuk dikelola secara berkelanjutan oleh masyarakat di sekitarnya.
PERAIRAN TIDORE
Karenanya, guna memperkuat kapasitas masyarakat pengelola BMKT di sekitar perairan Tidore yang merupakan bagian dari jalur rempah nusantara, KKP juga memberikan bimbingan teknis penyelaman. Bimbingan teknis tersebut adalah pemantik bagi masyarakat Tidore agar ikut menjaga BMKT sebagai lokasi wisata bahari minat khusus.
"Kita berikan pengetahuan kepada kelompok masyarakat, khususnya kelompok masyarakat penggiat konservasi, pegawai museum dan perwakilan daerah setempat dalam melakukan pengumpulan data, penanganan dan pengelolaan BMKT melalui kegiatan penyelaman,” ungkap Huda.
Menurut Huda kendala yang dihadapi salah satunya kurangnya sumberdaya manusia yang memiliki pengetahuan dalam mengelola lokasi dan BMKT. Pihaknya juga berharap berbagai kegiatan untuk meningkatan kapasitas masyarakat khususnya yang berada di lokasi potensi BMKT perlu dilaksanakan secara berkesinambungan oleh pemerintah.
“Saya berharap kelompok masyarakat mampu mengenali BMKT, mampu menerapkan teknik dasar pengumpulan data dan penanganan BMKT bawah air serta mampu memahami mekanisme pemanfaatan dan penataan BMKT, sehingga dalam jangka panjang tidak terjadi lagi pencurian dan perusakan lokasi BMKT di Tidore dan pemanfaatan lokasi BMKT sebagai lokasi selam berbasis kapal tenggelam dapat semakin berkembangan,” pungkasnya.
Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tidore Kepulauan Muhiddin Djafar menyambut baik pelatihan yang diselenggarakan KKP mengingat banyaknya potensi BMKT di perairan Tidore. Pihaknya juga memerlukan sumberdaya manusia yang memahami tentang hal-hal yang harus dilakukan apabila menemukan BMKT.
Sedangkan Kepala Museum Sonyine Malige Samsudiin Hajatudin mengungkapkan, di museum tersebut saat ini terpajang aneka BMKT. Harta karun itu berupa keramik seperti piring, mangkok, guci dan lainnya yang menurutnya hanya sebagian keci yang terdapat di perairan Tidore.
“Kami sangat menyambut baik inisiatif KKP menyelenggarakan pelatihan ini karena menambah pengetahuan tentang bagaimana BMKT ditemukan di bawah air dan bagaimana melakukan pendataan dari temuan tersebut,” tutupnya.
DITEMUKAN SITUS
Penelitian yang dilakukan oleh Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDMKP), menunjukkan bahwa ditemukan 2 (dua) situs bawah air. Situs tersebut yakni di Tidore yaitu Soasio di kedalaman 10-20 meter, dan Tongowai pada kedalaman 38-42 meter. BMKT yang ditemukan berupa keramik Cina dari masa Dinasti Ming abad ke-16 Masehi, guci berbahan gerabah yang diduga diproduksi di Singburi, Thailand dan meriam Portugis yang diproduksi di Macao.
Pengenalan BMKT dan sejarah kemaritiman dilakukan sejalan dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam mengelola sumber daya laut secara bijak. (Riz/Oryza)
