- TNI AL Kembali Dipercaya Pimpin ADVANCE Maneuvering Exercise MTF di Laut Mediterania
- Tegaskan Anti Gratifikasi, IPC Terminal Petikemas Gelar Pelatihan SMAP ISO
- Ekspor Komoditas Lampung Meningkat, IPC TPK Panjang Pilihan Strategis Shipping Line
- Kasal Bertemu Sejumlah Pejabat Jepang, Perkuat Kerja Sama Bilateral
- KRI Belati-622, Kapal Cepat Rudal Buatan Anak Bangsa Perkuat TNI AL
- Program Pelindo Mengajar, Siswa SMA 14 Makassar Antusias Dapat Ilmu Soal Dunia Pelabuhan
- Pelindo Regional 4 Santuni 1.150 Anak Yatim
- Pelindo Sukseskan MotoGP Mandalika 2025 Pastikan Pelabuhan Lembar Lancar, Aman dan Efisien
- Dirpamobvit Baharkam Polri Cek Kesiapan Pengamanan Jelang MotoGP di Lombok Tengah
- Kemenhub dan Pemkab Subang Perkuat Pelabuhan Patimban
Hadiri Forum APHoMSA di Australia, Indonesia Paparkan Sistem I-Motion

Keterangan Gambar : Delegasi Indonesia dari Kementerian Perhubungan menghadiri Pertemuan APHoMSA di Australia. Foto: Humas Hubla
Indonesiamaritimenews.com (IMN), SYDNEY: Indonesia melalui Kementerian Perhubungan kembali menghadiri pertemuan tahunan Asia Pacific Heads of Maritime Safety Agencies (APHoMSA) ke-23. Delegasi Indonesia menyampaikan paper bidang keselamatan pelayaran, termasuk soal kesejahteraan pelaut.
Presentasi yang disampaikan yaitu Indonesian Integrated Monitoring System on Navigation atau I-Motion. Kasubdit Perambuan dan Perbengkelan Direktorat Kenavigasian, Yudhonur Setyaji, menjelaskan I-Motion adalah sebuah sistem yang dibangun oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut cq. Direktorat Kenavigasian.
Sistem ini mengintegrasikan data dari Vessel Traffic Services (VTS) dan Stasiun Radio Pantai (SROP) berupa Automatic Identification System (AIS) Base Station, Radar, Voice, CCTV secara terrestrial system dengan data AIS melalui layanan satellite.
Baca Lainnya :
- Kemenhub Sosialisasikan Aturan Baru Tarif Kapal Perintis dan Tarif Batas Atas Kapal PSO0
- Dirtjen Hubla Gelar Bimtek SAKIP Tahun 2023 Tingkatkan Akuntabilitas Kinerja Instansi0
- Gunakan KRI Bung Karno 369 Panglima TNI Pimpin International Fleet Review The 4th MNEK 20230
- Tingkatkan Kompetensi Auditor ISPS Code, Kemenhub Gandeng Australia0
- Total Pagu Kebutuhan Tahun 2024 Rp 74,53 T, Kemenhub & Komisi V DPR RI Berjuang Tingkatkan Anggaran0
“Direktorat Jenderal Perhubungan Laut selaku Maritime Authorities of Indonesia memiliki tugas dan fungsi menciptakan keselamatan dan kemanan pelayaran serta perlindungan lingkungan maritim, khususnya pada wilayah Asia Pasifik sebagai anggota APHoMSA," jelas Yudho lewat keterangan tertulis, Rabu (7/6/2023).
"Pada pertemuan kali ini kami menyampaikan pengembangan I-Motion yang telah kita lakukan sebagai wujud komitmen kita dalam melaksanakan tugas dan fungsi kita tersebut,” sambung Yudho.
Dijelaskannya, I-Motion dapat digunakan untuk memantau lalu lintas kapal secara real-time dan historis, meningkatkan keselamatan dan efisiensi navigasi pelayaran, sekaligus mendukung layanan perlindungan lingkungan maritim.
BERAGAM FITURE
Selain pemantauan secara real-time, I-Motion memiliki beragam fitur antara lain peta kepadatan, eksplorasi data, detail informasi kapal dan pelayaran, dukungan informasi cuaca, Pengawasan CCTV dan aliran komunikasi radio VHF, serta analisis lalu lintas laut dan manajemen pengguna.
Menurut Yudho, selain mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi dalam pegawasan lalu-lintas pelayaran di Perairan Indonesia dalam mewujudkan keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim, I-Motion juga dapat dimanfaatkan dan dapat bersinergi dengan sistem yang dimiliki oleh Kementerian/Lembaga lainnya.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, juga telah melakukan komunikasi dan konsultasi dengan stakeholder serta instansi terkait melalui penyelenggaraan workshop. Tujuannya untuk memberikan informasi terbaru tentang I-Motion agar pengembangan sistem tersebut dapat sesuai dengan standar keamanan siber, serta untuk meningkatkan kesadaran akan keselamatan navigasi pelayaran.
“Untuk itulah, pada kesempatan ini kami memaparkan tengang pengembangan Sistem I-Motion pada pertemuan APHoMSA, untuk mendapatkan masukan dan komentar dari para anggota, juga untuk membuka peluang kolaborasi negara anggota lain dengan Indonesia dalam hal pengembangan I-Motion,” tukas Yudho.
Sebagai informasi, APHoMSA merupakan forum kerja sama terkait keselamatan dan keamanan pelayaran serta perlindungan lingkungan maritim di wilayah Asia-Pasifik untuk mengidentifikasi dan mengkoordinasikan kerja sama maupun upaya-upaya teknis secara internasional.
Forum yang diselenggarakan setiap tahunnya sejak tahun 1996 ini membahas tentang isu-isu terkait perlindungan lingkungan maritim, keselamatan dan keamanan pelayaran termasuk kesejahteraan pelaut, respons terhadap kecelakaan di laut, kerja sama regional, serta isu-isu maritim lainnya. (Ari/Oryza))
