Hadiri Forum APHoMSA di Australia, Indonesia Paparkan Sistem I-Motion

By Indonesia Maritime News 07 Jun 2023, 20:46:26 WIB Internasional
Hadiri Forum APHoMSA di Australia, Indonesia Paparkan Sistem I-Motion

Keterangan Gambar : Delegasi Indonesia dari Kementerian Perhubungan menghadiri Pertemuan APHoMSA di Australia. Foto: Humas Hubla


Indonesiamaritimenews.com (IMN), SYDNEY: Indonesia melalui Kementerian Perhubungan kembali menghadiri pertemuan tahunan Asia Pacific Heads of Maritime Safety Agencies (APHoMSA) ke-23. Delegasi Indonesia menyampaikan paper bidang keselamatan pelayaran, termasuk soal kesejahteraan pelaut. 

Presentasi yang disampaikan yaitu Indonesian Integrated Monitoring System on Navigation atau I-Motion. Kasubdit Perambuan dan Perbengkelan Direktorat Kenavigasian, Yudhonur Setyaji, menjelaskan I-Motion adalah sebuah sistem yang dibangun oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut cq. Direktorat Kenavigasian. 

Sistem ini mengintegrasikan data dari Vessel Traffic Services (VTS) dan Stasiun Radio Pantai (SROP) berupa Automatic Identification System (AIS) Base Station, Radar, Voice, CCTV secara terrestrial system dengan data AIS melalui layanan satellite.

Baca Lainnya :

“Direktorat Jenderal Perhubungan Laut selaku Maritime Authorities of Indonesia memiliki tugas dan fungsi menciptakan keselamatan dan kemanan pelayaran serta perlindungan lingkungan maritim, khususnya pada wilayah Asia Pasifik sebagai anggota APHoMSA," jelas Yudho lewat keterangan tertulis, Rabu (7/6/2023).

"Pada pertemuan kali ini kami menyampaikan pengembangan I-Motion yang telah kita lakukan sebagai wujud komitmen kita dalam melaksanakan tugas dan fungsi kita tersebut,” sambung Yudho.

Dijelaskannya, I-Motion dapat digunakan untuk memantau lalu lintas kapal secara real-time dan historis, meningkatkan keselamatan dan efisiensi navigasi pelayaran, sekaligus mendukung layanan perlindungan lingkungan maritim.

BERAGAM FITURE

Selain pemantauan secara real-time,  I-Motion memiliki beragam fitur antara lain peta kepadatan, eksplorasi data, detail informasi kapal dan pelayaran, dukungan informasi cuaca, Pengawasan CCTV dan aliran komunikasi radio VHF, serta analisis lalu lintas laut dan manajemen pengguna.

Menurut Yudho, selain mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi dalam pegawasan lalu-lintas pelayaran di Perairan Indonesia dalam mewujudkan keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim, I-Motion juga dapat dimanfaatkan dan dapat bersinergi dengan sistem yang dimiliki oleh Kementerian/Lembaga lainnya.

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, juga telah melakukan komunikasi dan konsultasi dengan stakeholder serta instansi terkait melalui penyelenggaraan workshop. Tujuannya untuk memberikan informasi terbaru tentang I-Motion agar pengembangan sistem tersebut dapat sesuai dengan standar keamanan siber, serta untuk meningkatkan kesadaran akan keselamatan navigasi pelayaran.

“Untuk itulah, pada kesempatan ini kami memaparkan tengang pengembangan Sistem I-Motion pada pertemuan APHoMSA, untuk mendapatkan masukan dan komentar dari para anggota, juga untuk membuka peluang kolaborasi negara anggota lain dengan Indonesia dalam hal pengembangan I-Motion,” tukas Yudho.

Sebagai informasi, APHoMSA merupakan forum kerja sama terkait keselamatan dan keamanan pelayaran serta perlindungan lingkungan maritim di wilayah Asia-Pasifik untuk mengidentifikasi dan mengkoordinasikan kerja sama maupun upaya-upaya teknis secara internasional. 

Forum yang diselenggarakan setiap tahunnya sejak tahun 1996 ini membahas tentang isu-isu terkait perlindungan lingkungan maritim, keselamatan dan keamanan pelayaran termasuk kesejahteraan pelaut, respons terhadap kecelakaan di laut, kerja sama regional, serta isu-isu maritim lainnya. (Ari/Oryza))




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook