- Safari Ganjar Pranowo ke PWI Pusat: Luruskan Informasi yang Bengkok
- Kendaraan Logistik dan Barang Akan dapat Discount Khusus Kerjasama JTCC dengan Marunda Center
- Jaga Garis Ekosistem Pesisir, Pelindo Multi Terminal Tanam 8.000 Bibit Mangrove
- 11 Atlet Dayung Menkav 2 Marinir Lolos Kualifikasi Pra PON
- Raker Forwami, Organisasi ini Diharapkan Berani Memberi Kritik dan Memberi Solusi
- Gerbang Utama Transportasi Laut, Alur Masuk Pelabuhan Molawe Segera Ditetapkan
- Top! Perwira TNI AL Raih Penghargaan di Ajang 8th International Conference on Marine Technology
- Upaya Sabotase PLTU Digagalkan Pasukan VBSS Lanal Cirebon
- Kapal Pesiar MV Star Breeze Sandar di Pelabuhan Makassar
- Jadi Tersangka Pemerasan SYL, Ketua KPK Firli Bahuri Dicegah Keluar Negeri
Genjot Kinerja Pelayanan, Ditjen Hubla Dorong Penyelenggara Pelabuhan Gunakan SIRANI

Keterangan Gambar : Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) menyelenggarakan Bimtek Optimalisasi Pelaporan Kinerja Pelayanan Operasional Pelabuhan melalui aplikasi SIRANI. Bimtek digelar bersama seluruh penyelenggara pelabuhan yang berlangsung di Jakarta, (2/11/2023). Foto: Ditjen Hubla
Indonesiamaritimenewa.com (IMN), JAKARTA: Di era kecepatan dan keterbukaan informasi publik saat ini, Kementerian Perhubungan c.q. Ditjen Hubla terus meningkatkan pengaturan terkait kinerja pelayanan operasional pelabuhan melalui optimalisasi sistem dan teknologi informasi.
Optimalisasi tersebut secara spesifik berfokus pada pelaporan dan pemantauan kinerja operasional pelabuhan, baik bagi pelabuhan yang diusahakan secara komersial maupun yang belum. Optimalisasi ini dilakukan melalui Aplikasi Sistem Informasi Pelaporan Elektronik (SIRANI) yang telah diluncurkan pada tahun 2020 silam.
Baca Lainnya :
- Ditjen Hubla Sukses Raih 83,55 % Pengelolaan BMN Semester I 20230
- LRT Velodrome Rawamangun-Manggarai Mulai Dibangun, Beroperasi 20260
- Angkutan Ternak Faktor Pendukung Wujudkan Swasembada Daging0
- Kurangi Polusi Udara, Ditjen Hubla Gelar Uji Emisi Kendaraan Dinas0
- Alur Pelayaran Pelabuhan Teluk Bayur dan Muara Padang Segera Ditetapkan0
Untuk menyamakan persepsi, keseragaman, dan kualitas yang sama dalam mengoptimalkan aplikasi SIRANI, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) menyelenggarakan Bimtek Optimalisasi Pelaporan Kinerja Pelayanan Operasional Pelabuhan melalui aplikasi SIRANI. Bimtek digelar bersama seluruh penyelenggara pelabuhan yang berlangsung di Jakarta, (2/11/2023).
“Pembangunan aplikasi SIRANI diharapkan mampu menjadi fungsi kontrol terhadap kinerja operasional pelabuhan, kemudahan dalam mengakses informasi tentang kinerja pada pelabuhan tertentu, serta mendorong peningkatan kapasitas penyelenggara pelabuhan dalam beradaptasi dengan teknologi informasi,” ungkap Direktur Kepelabuhanan, Muhammad Masyhud, dalam sambutannya.
Kegiatan Bimtek ini, sambung Masyhud, merupakan implementasi setelah dikeluarkannya Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor SE 50 Tahun 2020 tentang Kewajiban Pelaporan Standar Kinerja Pelayanan Operasional Pelabuhan Bagi Penyelenggara Pelabuhan Melalui Sistem Informasi Pelaporan Elektronik (SIRANI).
Selain penguatan dan peningkatan melalui pembangunan aplikasi SIRANI, Ditjen Hubla saat ini sedang melakukan penyiapan draft rancangan Keputusan Menteri Perhubungan tentang Standar Kinerja Operasional Pelabuhan, yang secara substansi akan memuat pengaturan komprehensif terkait kinerja operasional pelabuhan.
“Kondisi saat ini, terkait pelaporan capaian standar kinerja pelayanan operasional pelabuhan pada pelabuhan-pelabuhan yang sudah diusahakan secara komersial maupun non-komerisal, belum berjalan secara efektif dan efisien,” tuturnya.
Ia menambahkan, masih banyak penyelenggara pelabuhan, baik KSOP maupun KUPP yang belum secara rutin melaksanakan evaluasi dan pelaporan hasil evaluasi capaian standar kinerja pelayanan operasional pelabuhan ke Ditjen Perhubungan Laut. “Dari total unit unit penyelenggaran teknis, baru sekitar 30% saja yang telah melapor,” ungkap Masyhud.
Muhammad Masyhud berharap, adanya pengembangan teknologi informasi ini dapat sejalan dengan pengaturan yang lebih komprehensif, fleksibel dan adaptif. Dengan begitu, kondisi tersebut akan lebih ideal dalam hal pengawasan, pemantauan, dan pelaporan kinerja operasional pelabuhan termasuk kemudahan dalam mengakses informasi terkait kinerja operasional pelabuhan.
“Kedepannya, pelaporan melalui SIRANI akan menjadi salah satu acuan dalam proses pertimbangan penyesuaian tarif jasa kepelabuhanan” tutupnya. (Arry/oryza)
