FGD SP TPK Koja Strategi Tingkatkan Produktivitas dan Kesejahteraan, Manajemen Memfasilitasi

By Indonesia Maritime News 15 Jan 2024, 09:27:38 WIB Pelabuhan
FGD SP TPK Koja Strategi Tingkatkan Produktivitas dan Kesejahteraan, Manajemen Memfasilitasi

Keterangan Gambar : Serikat Pekerja TPK Koja mengadakan Forum Group Discussion (FGD) "Produktivitas dan Sinergitas antara Perusahaan dan Serikat Pekerja di Sektor Pelabuhan Indonesia" Ketum SP TPK Koja Farudi sedang menjawab pertanyaan peserta. Foto: property of indonesiamaritimenews.com


Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Serikat Pekerja TPK Koja mengadakan Forum Group Discussion  (FGD) membahas strategi meningkat produktivitas menambah nilai lebih dan kesejahteraan pekerja.

Acara berlangsung pada tanggal 14 Januari 2024, manajemen memfasilitasi acara yang diselenggarakan di Gedung TPK Koja lantai 5 dengan tema "Produktivitas dan Sinergitas antara Perusahaan dan Serikat Pekerja di Sektor Pelabuhan Indonesia". 


Baca Lainnya :

Tampak hadir di Forum Group Discussion (FGD) SP TPK Koja dihadiri KSOP Utama Tanjung Priok yang diwakili Kasi Kepelabuhanan, Ami; Wakil Direktur III Polteknaker Kemenaker RI, Faisal Rizza; Industrial Relation Labour Law Specialis, Masykur Isnan; Ketua SP TP Surabaya, Hendro; Sekar JICT; SP IKT; Federasi Buruh Sejahtera; ITF; Komisi Pelaut Indonesia; SP JICT; SP TKBM Syukur; SP NPCT 1; SP TPK Teluk Lamong; dan Paguyuban Supir Truk. 

“Kesejahteraan dan kondusifitas menjadi fokus dari Serikat Pekerja. Professional serta komitmen Pekerja dengan meningkatnya produktivitas throughput TPK Koja selama tahun 2023.Tujuannya FGD, untuk membahas dan mengeksplorasi berbagai strategi untuk meningkatkan produktivitas dan kerjasama sinergis antara perusahaan dan serikat pekerja, khususnya di sektor pelabuhan yang vital bagi perekonomian Indonesia,” kata Ketum SP TPK Koja Farudi, Minggu (14/1/24) di Jakarta.


FGD ini diharapkan akan membuka jalan bagi pemahaman yang lebih baik dan kerja sama yang lebih erat antara berbagai pemangku kepentingan di industri pelabuhan.

“Semoga FGD ini akan menambah wawasan, cara berpikir menjaga stabilitas serta kondusifitas untuk membangun pelabuhan Indonesia yg lebih Baik," harap Farudi.


Pada acara ini, lanjut Farudi, mereka menampung harapan pekerja. Seperti pekerja yang ada di sekitar Tanjung Priok ada yang tidak mendapatkan  BPJS atau pun asuransi kecelakaan kerja. ‘Nah, ini kita berharapkan jangan sampai Pelabuhan Indonesia maju tetapi ada beberapa pekerja yang di dalam sektor Pelabuhan itu sendiri mengalami kesejahteraan yang mungkin tidak baik.”

“Beda, kalau kami mungkin dari sektor pekerja yang notabene-nya pegawai tetap  diatur dengan PKB tapi teman-teman kami yang di TKBM ataupun yang di sektor trucking itu yang mungkin belum ada perjanjian kerja sama. Mereka yang hanya kontrak ataupun sifatnya freelance,” terang Farudi.


Oleh karena itu, lanjut Farudi,  apa pun pertanyaan ataupun aspirasi dari teman-teman seluruh Serikat pekerja yang ada di sektor Pelabuhan yang disampaikan dalam FGD ini  kita tampung kemungkinan in shaa llah  akan ada tindaklanjut mungkin ketemu dengan pihak terkait misalkan dari pelabuhan ataupun dari pelabuhan Indonesia.

“Ini yang kami harapkan dari didiadakan FGD. Kami hanya mengadakan hasilnya akan diteruskan. Manajemen telah memfasilitasi acara ini, “ kata Farudi.


Kami akan berusaha membawa permasalahan- permasalahan yang ada di Serikat pekerja ataupun pekerja yang ada Tanjung Priok kepada beberapa pihak yang berwenang. Dalam hal ini ada tiga dimensi.  Ini berkaitan dengan pendapatan,” Tambah Farudi.

api itu bisa terjalin dengan soliditas pekerja hingga menjadi energisitas, lanjut Farudi, energi yang dimaksudkan di sini kan ada pemberi kerja dan ada  penerima kerja.


“Yang kita maksudkan pemberi kerja itu memberikan kewajibannya dalam hal memompa ataupun tunjangan hal yang sudah diatur. Apakah itu perjanjian kontrak ataupun di PKB. Nah,begitupun sinergi yang kita minta penerima kerja itu benar-benar harus menjalankan perannya sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan dengan job desk-nya sehingga kalau sudah itu terbangun dengan baik bisa mendapatkan hasil yang seperti kita harapkan,” kata Farudi.


Pekerja, kalau kami sendiri ada namanya apresiasi. Misalnya, lanjutnya,  bila pekerja melakukan kerja tambahan diatur tentang obat lembur ataupun jasa produksi ataupun bonus. Misalkan berkaitan target yang sudah tercapai.  Ini setidak-tidaknya adanya transparansi dari pihak pengusaha yang memberitahukan bahwa tahun ini kita dapat target sekian gitu kan? Kemudian kita melakukan efektivitas efisiensi menekan kecelakaan kerja sehingga biaya-biaya klaim tersebukan bisa ditekan.

"Nah yang kami maksud tadi apabila ini sudah berjalan dengan baik, setidak-setidak perusahaan bisa memberikan apresiasilah kepada pekerja, jadi antara hubungan industri dan pekerjaan, manajemen menghargai hasil pekerjaan yang dicapai pekerja,”kata Farudi.


Diharapkan konsolidasi dan soliditas   antara pekerja dan manajemen terjalin agar dapat menyelesaikan masalah.” Kiita kan punya fakta integritas di mana peran manajemen  dengan pekerja. Bagaimana agar  Serikat pekerja sebagai Mitra strategis membantu perusahaan agar bisa lebih maju sehingga  kesulitan itu jadi solid. Mari sama-sama kita kerjakan sesuai dengan kewajiban kita,” terang Farudi.

Ami menjelaskan posisinya, “ KSOP Utama Tanjung Priok selaku Regulator dapat memberikan dukungan sesuai aturan berlaku, terutama memastikan kondusifitas  agar tetap terjaga produktivitas kinerja meningkat.


Faisal Rizza menandaskan,  produktivitas dan kesejahteraan harus seiring sejalan, berdasarkan Undang Undang nomor 21/2000 tugas dan tanggung jawab melekat bagi seluruh anggota SP, karena itu perlindungan berikut kesejahteraan anggota merupakan prioritas bersama dengan manajemen.


Masykur Isnan mantan LBH Jogya menggaris bawahi, pekerja akan mendapat nilai tambah dari manajemen dengan syarat pekerja  memberikan hasil kerja  yang memberikan nilah lebih.








Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook