- Liburan Akhir Tahun 2025-2026, ASDP Beri Diskon Tiket Kapal 19%
- Libur Nataru 2025-2026 Tiket Kereta Api Diskon 30%, Jangan Kehabisan, Pesan Lebih Awal
- KKP Stop Aktivitas Reklamasi dan Pemanfaatan Ruang Laut 3 Perusahaan di Sultra
- KRI Bung Hatta-370 dan KRI Panah-626 Amankan Kapal Tanker Terobos Masuk Imdonesia
- Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih di Bantul, KKP Bekali Warga Literasi Keuangan
- Buruan Pesan, Libur Nataru 2025-2026 Tiket Kapal PELNI Semua Rute Didiskon
- Nataru 2025-2026 Lintasan Telaga Punggur-Tanjung Uban Diprediksi Naik 15%, Ini Kesiapan ASDP
- PWI dan Kemenkop Siap Bersinergi Bangkitkan Ekonomi Rakyat Lewat Koperasi
- Presiden Resmikan 2 Jembatan, 2 Underpass, 1 Flyover: Perkuat Konektivitas Jalur Logistik
- Forum APFITA 2025, KKP Gaungkan Program Strategis Perikanan Berbasis Teknologi
Bongkar! Sudah 18,7 Kilometer Pagar Laut Tangerang Digempur TNI AL dan Masyarakat Maritim

Keterangan Gambar : Prajurit TNI AL melanjutkan pembongkaran pagar laut di perairan Tangerang, Senin (27/1/2025). Foto: Dispenal
Indonesiamaritimenews.com (IMN), TANGERANG: TNI AL dalam hal ini Lantamal III Jakarta bersama instansi Maritim dan masyarakat nelayan hingga hari keenam, Senin (27/1/2025) telah membongkar pagar laut ilegal dengan total sepanjang 18,7 km di Tangerang.
Setelah dibongkar sejauh 18,7 KM, maka pagar laut yang masih tersisa adalah sepanjang 11,46 KM dari total panjang 30,16 KM. Pembongkaran pagar laut yang meresahkan nelayan tersebut dilakukan oleh tim gabungan terbagi dalam 3 titik, yaitu wilayah Tanjung Pasir, Kronjo dan Mauk.
Baca Lainnya :
- 5 Pekerja Migran Indonesia Ditembaki Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia, 1 Tewas, Ini Kronologinya0
- Longsor di Pekalongan Renggut 25 Nyawa, TNI AL Evakuasi Korban dan Bagikan Obat-obatan 0
- Cuaca Buruk dan Gelombang Tinggi Bukan Halangan, Sudah 13,9 Km Pagar Laut di Tangerang Dibongkar0
- Duh! Penumpang KMP Athaya Rute Bakauheni-Merak Jatuh ke Laut0
- Pembongkaran Pagar Laut di Tangerang, TNI AL: Lebih Cepat Selesai, Nelayan Bisa Melaut0
Adapun sarana yang digunakan oleh tim gabungan untuk melaksanakan pembongkaran antara lain 2 Kal/Patkamla, 6 Sea Rider, 12 PK, 5 RBB, 2 RHIB, dan dibantu 26 kapal milik nelayan.
Sebanyak 568 personel gabungan terlibat pada pembongkaran tersebut terdiri dari TNI AL, Bakamla RI, Polair, dan masyarakat nelayan. Sebagaimana diketahui, pembongkaran diinisiasi oleh TNI AL sejak 18 Januari 2025 lalu.
Kendala yang dihadapi di lokasi pembongkaran adalah angin dan gelombang yang cukup tinggi. Selain itu bambu-bambu yang tertancap hingga 2,5 m dengan ukuran bambu yang besar, serta mulai banyak kerambah tancap menghalangi manuver kapal-kapal penarik. Namun itu semua tidak membuat tim gabungan yang terlibat menyerah.
Di wilayah Kronjo, Lanal Banten bersama Masyarakat Nelayan dan Personel Satpolair Kronjo pembongkaran pagar laut dipimpin oleh Palaksa Lanal Banten Letkol Laut (P) Sopan Mukti.
Kegiatan pembongkaran masih dilakukan secara manual dengan cara personel turun ke dalam air untuk mengikatkan tali tambang ke bambu-bambu yang ditancapkan ke dasar laut. Bambu-bambu yang telah terikat ditarik menggunakan unsur pendukung.
Personel yang di turunkan berjumlah 187 Personel terdiri dari 25 Personel Lanal Banten, 6 Personel Satpolair Kronjo, dan 156 masyarakat nelayan. Sedangkan unsur pendukung meliputi 1 unit RBB Pulau Deli, 1 unit RHIB Peucang, 1 unit sekoci karet Lanal Banten, 1 unit sekoci karet Satpolair Kronjo dan 39 kapal nelayan Kronjo, dengan capaian sepanjang kurang lebih 650 meter.
Pelaksanaan kegiatan pembongkaran pagar laut merupakan implementasi dari perintah Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali yang menekankan kepada para prajurit TNI AL untuk terus bersinergi dengan instansi maritim terkait guna mengatasi kesulitan masyarakat nelayan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. (Bow/Oryza)











