- Kasal Meletakkan Batu Pertama, Pembangunan ke-3 Yasbhum Bagi Anak Keluarga TNI AL yang Gugur
- KSOP Kelas IV Kalianget Bagi-bagi Life Jacket ke Nelayan
- Kemenhub Bentuk Maritime Coordination Center, Ini Fungsinya
- KKP Menggadang-gadang Susu Ikan Minuman Protein Tinggi, Bisa Dibikin Cilok
- PON XXI Aceh-Sumut 2024, KM Kelud Jadi Hotel Terapung Gratis
- 10 Negara Menimba Ilmu Budidaya Nila dan Lele dari Indonesia
- Kekuatan Kapal Selam Kunci Amankan Perairan RI, Kasal: Wujudkan TNI AL Modern dan Berdaya Gentar
- HUT ke 79 TNI AL di Atas Kapal Perang Dipimpin Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto
- Tanjung Priok Bikin Presiden Zanzibar Kesengsem, Kerja Sama Maritim dengan Pelindo
- Pelindo Mengajar Menyasar SMAN 13 Jakarta, Drajat Sulistyo: SDM Bagus, Perusahaan Maju
Awas! Aplikasi Ship Info Digunakan Perompak Cari Sasaran Kejahatan di Selat Malaka
Ketangkap Ngakunya Nelayan
Keterangan Gambar : Tiga terduga perompak (berdiri di belakang) dibekuk Lanal Tanjung Balaikarimun. Foto: Dispenal
Indonesiamaritimnews.com (IMN),JAKARTA: Aksi kejahatan perompak kini semakin maju ketika hendak merompak kapal mereka menggunakan Aplikasi Ship Info untuk mencari buruan.Melalui aplikasi ini mereka memantau kapal yang lewat di Selat Malaka untuk dijadikan korban.
Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tanjungbalai Karimun membongkar aksi ini, berhasil membekuk 3 pelaku perompakan yang kerap beraksi di Selat Malaka dan Selat Singapura.
Baca Lainnya :
- Apel Seluruh Kapolda dan Kasatwil, Kapolri: Amankan Pemilu, Kawal Pembangunan Nasional0
- Geger Temuan 12 Senjata Api Syahrul Yasin Limpo, Ternyata Legal0
- Speed Boat Selundupkan Benih Lobster Puluhan Milyar ke Malaysia, Disergap TNI AL dan Bekamla0
- Ketua KPK Firli Bahuri Diperiksa di Mabes Polri, Polda Tetap Usut Kasusnya0
- Alhamdulillah... Hafiz dan Hafizah Berprestasi Akan Direkrut Jadi Anggota Polri0
"Tiga orang yang sudah diamankan di Lanal Tanjungbalai Karimun yakni TF, WN dan MS sedangkan JP dan AF masih dilakukan pengejaran karena sempat melarikan diri," ungkap Palaksa Lanal TBK, Mayor Laut (H) P Panjaitan dalam konferensi pers di Mako Lanal TBK, Rabu (1/11/2023).
Kronologi penangkapan perompak yang mengaku nelayan ini berawal dari Basarnas menyelamatkan mereka, karena kapal perompak itu terdampar di Perairan Malaysia. Penyelamatan dilakukan dengan menggunakan KN. SAR Purworejo pada Senin (30/10/2023).
Pertolongan yang diberikan aparat kepada para perompak
menimbulkan kecurigaan.Sebab, tidak ada tanda-tanda maupun bukti ditemukan bahwa mereka sebagai nelayan.
Kecurigaan semakin menguat ,pada saat ditolong mereka juga tidak sedang mencari ikan di laut, hingga boat pancungnya pecah dihantam gelombang dan terdampar di perairan Malaysia.
"Setelah dilakukan pengolahan data oleh Tim Siber Lanal TBK dengan mengakses data-data diduga korban melalui jejaring sosial dan lini masa para korban, terindikasi tiga dari mereka sebagai pelaku kejahatan perompakan di Selat Malaka dan Selat Singapura," ujar Mayor Laut (H) P Panjaitan.
Selanjutnya, dilakukan penjemputan ke desa Pongkar untuk dilakukan pendalaman keterangan. Sementara 2 orang lainnya yakni AF dan JP saat ini masih dalam pengejaran.
Dari hasil pendalaman terhadap 3 orang tersebut, mereka mengakui kerap beraksi di laut. Dalam beraksi di laut mereka menentukan kapal yang akan menjadi sasaran dengan menggunakan aplikasi ship info untuk mendapatkan data-data lengkap kapal termasuk kecepatan kapal.
"Ketika kapal dengan kecepatan 12 knots maka para perompak ini memanjat kapal dengan cara memakai tali panjang yang panjangnya lebih kurang 22 meter dan disimpul sesuai jarak panjat kaki, 1 orang tinggal di Boat (tekong), 1 orang pemegang tali dan 4 orang naik keatas kapal untuk mengambil sparepart di kapal", terang Mayor Panjaitan.
Dijelaskan, komplotan ini selalu merekrut warga lokal untuk ikut serta dalam aksinya, agar memudahkan dalam mencari tempat tinggal dengan tanpa menunjukkan indentitas sebenarnya.
"Selain itu, para perompak ini mencuri sparepart di atas kapal yang melintas di Outer Port Limit (OPL) dan sekitarnya, formasinya selalu tetap dan bisa saja saling silang berganti ketua kelompok disaat aksi yang berbeda", tandasnya. Saat ini terduga komplotan pelaku perompakan sedang menjalani penyidikan dan proses hukum lebih lanjut.
Dalam berbagai kesempatan, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali menegaskan bahwa TNI AL akan senantiasa meningkatkan kesiapan operasional baik itu Alutsista maupun personel guna mencegah praktek kejahatan dari dan melalui laut, untuk menjamin keselamatan pengguna laut Nusantara. (Arry/Oryza)