- Program Kampung Nelayan Merah Putih, KKP Pastikan Aspek Keberlanjutan
- Pelindo, INSA dan Perusahaan Pelayaran Sepakati Tarif Handling Peti Kemas Pelabuhan Manokwari
- Disinggahi KRI Tatihu-853, Masyarakat Pulau Bacan Antusias Naik Kapal Perang dan Mengenal Prajurit
- Presiden Prabowo Memulai Lawatan Ke Singapura dan Rusia
- 45,7 Ton Pasir Timah Diduga Mau Diselundupkan, Kapal Kandas Ditangkap TNI AL
- Terminal Petikemas Surabaya Dirikan Bank Sampah, Warga Peduli Lingkungan Sekaligus Tambahan Ekonomi
- Menteri Trenggono Disebut Champion Ocean Account, Indonesia Diakui Terdepan Kelola Laut
- Wow, PELNI Pangkas 50 Persen Harga Tiket Penumpang Kapal Melonjak 138 Persen
- Indonesia Promosikan Potensi Budidaya Rumput Laut di UNOC Prancis
- Tinggal Bawa Tumbler, KAI Sediakan 102 Water Station Gratis di 39 Stasiun, Cek Lokasinya
3 Pelabuhan Jadi Terminal Terbesar Bongkar Beras Bulog, SPMT Pastikan Lancar

Keterangan Gambar : Salah satu pelabuhan yang dikelola oleh PT Pelindo Multi Terminal. Foto: SPMT
Indonesiamaritimenews.com (IMN), MEDAN: Pelindo memastikan kelancaran proses bongkar komoditas beras milik Bulog guna mendukung program pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
PT Pelindo Multi Terminal (SPMT), subholding PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo yang bergerak di bidang layanan multipurpose, memastikan proses bongkar komoditas pangan menjadi prioritas.
Baca Lainnya :
- Hospital Tour RSUP Makassar, Pelindo Regional 4 Dukung Peningkatan Kesehatan Masyarakat0
- Arus Penumpang Libur Nataru 2024-2025 Tembus 815 Ribu, Pelindo Layani 24/70
- Gratis, Pelindo Sediakan Pelabuhan Ciwandan Layani Puncak Arus Nataru 2024-20250
- Tingkatkan Keselamatan Kerja di Pelabuhan, Pelindo Gandeng DK3 Jatim dan APBMI 0
- Cuma 47 Menit, Terminal Teluk Lamong Pecahkan Rekor Ship To Ship Kapal Curah Kering Tercepat0
Hal ini sebagai tindak lanjut setelah adanya penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding /MoU) antara Pelindo dengan Bulog dalam rangka Pelayanan Kegiatan Jasa Bongkar Muat Komoditas Pangan pada Desember 2023.
Ada 16 pelabuhan yang dikelola SPMT dalam melayani proses bongkar komoditas beras milik Bulog. Pelabuhan-pelabuhan tersebut yaitu:
Pelabuhan Belawan, Malahayati, Lhokseumawe, Dumai, Tanjung Emas (Semarang), Tanjung Intan (Cilacap), Jamrud Nilam Mirah (Surabaya), Tanjung Wangi (Banyuwangi), Balikpapan, Makassar, dan Lembar.
Selain itu, layanan bongkar komoditas beras ini juga dilakukan melalui anak perusahaan SPMT, yaitu PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas) di antaranya pelabuhan Teluk Bayur (Padang), Palembang, Panjang (Bandar Lampung), Tanjung Priok, serta Pontianak dan Kijing.
Direktur Utama SPMT, Ary Henryanto menerangkan bahwa sampai dengan bulan November 2024, SPMT Group telah menangani bongkar komoditas beras Bulog mencapai total muatan sebanyak 2,36 juta ton.
Dari jumlah tersebut, SPMT menangani 1,38 juta ton (58%) dengan pelabuhan terbesar di Jamrud Nilam Mirah (416.378 ton) dan Tanjung Emas (377.095 ton), sementara PTP Nonpetikemas menangani 983 ribu ton (42%) dengan pelabuhan terbesar di Tanjung Priok (628.198 ton).
Ary menegaskan, SPMT berkomitmen untuk selalu memberikan layanan terbaik kepada seluruh pengguna jasa di seluruh terminal yang dikelola SPMT dari ujung timur hingga barat Indonesia, termasuk dalam bongkar komoditas beras milik Bulog.
"SPMT berkomitmen untuk memberikan layanan operasional 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu (24/7) untuk kelancaran arus barang di pelabuhan, terlebih lagi tren arus barang yang akan meningkat pada saat momen Nataru 2024/2025,” ungkap Ary dalam keterangan tertulis dikutip Sabtu (4/1/2025).
PASTIKAN KELANCARAN OPERASIONAL
Hal senada juga dikatakan Direktur Utama PTP Nonpetikemas Indra Hidayat Sani. Ia mengungkapkan, PTP Nonpetikemas berkomitmen untuk memastikan kelancaran operasional bongkar muat berbasis planning & control yang dapat berdampak pada efisiensi dan kecepatan, serta menjaga kualitas pelayanan yang optimal.
"Kami memastikan semua proses bongkar kargo berjalan lancar dan tepat waktu untuk mendukung distribusi pangan yang merata di berbagai wilayah di seluruh Indonesia," ujar Indra. (Arry/Oryza)
