- Cegah Korupsi, Layani Hipotek,Kemenhub Kembangkan Sistem SIMKAPEL
- Ini DilakukanTPS, Didaulat Wajib Pajak Teladan 2024
- Utamakan Keselamatan TKBM Tanjung Priok, IPC TPK Bagikan Bantuan APD
- Slamet Berjalan di Buritan Kapal Menghilang,Jatuh Kelaut, Kemenhub Fasilitasi Asuransi ke Ahli Waris
- Ikan Aligator Gar Dilarang Dipelihara, Ini Kata KKP
- Heboh Kakek Diganjar Hukuman 5 Bulan Penjara Gegara Pelihara Ikan Aligator Gar
- 30 Koli Kosmetik Ilegal Diangkut Speed Boat Aerox, Gagal Diselundupkan, Diciduk Tim SFQR TNI AL
- Cetak Tenaga Lasher, TTL Kolaborasi Poltekpel, KSOP Tanjung Perak Beri Apresiasi
- Kasal Meletakkan Batu Pertama, Pembangunan ke-3 Yasbhum Bagi Anak Keluarga TNI AL yang Gugur
- KSOP Kelas IV Kalianget Bagi-bagi Life Jacket ke Nelayan
Asean Senior Transport Officials Meeting ke 53 di Bali,Indonesia Dorong Implementasi AFAMT
Keterangan Gambar : Asean Senior Transport Officials Meeting ke 53 di Bali, Indonesia Dorong Implementasi AFAMTA.Foto: Kemenhub
Indonesiamaritimenews.com ( IMN),Bali: Ada yang menarik saat pertemuan ASEAN Senior Transport Officials Meeting ke-53 yang berlangsung di Bali pada 28-29 Juni 2022.Indonesia sebagai chairman dan tuan rumah.
Pertemuan ini me rupakan yan pertama diselenggarakan secara hybrid (luring dan daring) sejak masa pandemi Covid-19.
Salah satu hasil dari sejumlah agenda yang dibahas dalam pertemuan tersebut yaitu Indonesia menyatakan kesiapannya untuk mengimplementasikan ASEAN Framework Agreement on Multimodal Transport (AFAMT), yang merupakan perjanjian terkait pelaksanaan angkutan multimoda di wilayah ASEAN.
Baca Lainnya :
- Buya Syafii Wafat, Presiden Jokowi: Selamat Jalan Sang Guru Bangsa0
- Innalillahi... Buya Syafii Maarif Mantan Ketum PP Muhammadiyah Tutup Usia3
- Bunda Indah: Negara Membutuhkan Peran Perempuan Untuk Kemajuan Bangsa0
- Waduh, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Tenggelam0
- Perang Rusia-Ukraina dan Inflasi Tak Berpengaruh Signifikan,IPCM Bukukan Laba Rp 37,7 M0
Artinya, Indonesia mendorong implementasi multimoda kawasan ASEAN.
Pada kesempatan itu, Indonesia juga menyampaikan perkembangan proses ratifikasi perjanjian kerja sama ASEAN lain, seperti ASEAN Cross Border Transport of Passengers by Road Vehicle (CBTP), ASEAN Framework Agreement on the Facilitation of Inter-State Transport (AFAFIST), dan ASEAN Framework Agreement on the Facilitation of Goods in Transit (AFAFGIT) Protocol 6 yang telah mencapai tahap akhir, untuk memperkuat dukungan terhadap lalu lintas penumpang dan barang antar negara ASEAN.
“Saya berharap semua rencana perjanjian ini dapat segera terimplementasi untuk memfasilitasi kelancaran integrasi kawasan ASEAN,” demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Kemenhub Novie Riyanto.
Kemenhub Novie Riyanto.
Dalam sambutan pembukaan pertemuan, Sesjen Novie mengatakan bahwa untuk memperkuat konektivitas dan daya saing kawasan ASEAN, perlu dilakukan kolaborasi yang lebih intensif dengan negara-negara yang menjadi mitra dialog ASEAN.
“Saya mencatat bahwa sejumlah negara mitra dialog ASEAN seperti Cina, Jepang, Korea Selatan dan Amerika Serikat, telah menunjukkan kontribusi mereka untuk melaksanakan proyek-proyek dalam pembangunan sektor transportasi. Kolaborasi ASEAN dengan Mitra Dialog ini sangat dibutuhkan untuk menjadikan ASEAN sebagai kawasan yang lebih kompetitif,” ujar Novie.
Ia mengungkapkan, kelompok kerja (working group) yang telah dibentuk selama ini telah berkinerja dengan baik, dalam membahas berbagai langkah menuju implementasi Perjanjian atau MoU secara tepat waktu di bawah kerangka Kerjasama Transportasi ASEAN.
Dalam pertemuan ini telah disepakati beberapa draft perjanjian kerja sama yang akan ditandatangani pada Pertemuan Menteri Transportasi ASEAN ke 28 yang akan diselenggarakan pada bulan Oktober 2022 di Indonesia seperti: ASEAN-EU Comprehensive Air Transport Agreement (AE-CATA) dan ASEAN Agreement on Aeronautical and Maritime Search and Rescue Cooperation.
Adapun dalam kerangka kerja sama ASEAN dan Mitra Dialog, telah diselenggarakan pula 1st ASEAN-US STOD yang merupakan pertemuan tingkat pejabat tinggi transportasi Negara Anggota ASEAN dan Amerika Serikat. Dalam pertemuan ini, Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Ekonomi dan Investasi Transportasi, Prof Wihana Kirana Jaya yang bertindak selaku Chairperson menyampaikan apresiasi atas terwujudnya secara formal hubungan kerja sama transportasi antara ASEAN dan Amerika Serikat.
Dalam pertemuan dimaksud, Indonesia juga mengusulkan penyertaan pembahasan terkait Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik (EV) dalam Work Plan ASEAN-US yang juga telah diadopsi dalam pertemuan ini dan akan disahkan dalam pertemuan Tingkat Menteri Transportasi mendatang.
Selain itu, telah dilaksanakan pula pembahasan kerja sama dengan Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan. Indonesia dan Korea Selatan telah menyepakati pelaksanaan program pelatihan dalam sektor perhubungan darat dan perkeretaapian bagi aparatur perhubungan dalam kedua sektor tersebut.
Kemudian di sektor transportasi darat, Indonesia melaporkan perkembangan pembangunan jalan dalam jaringan ASEAN Highway Network (AHN) di Kalimantan untuk semakin memperkuat
dukungan terhadap kelancaran lalu lintas di jalur tersebut.
Selanjutnya, di sektor transportasi laut, Indonesia menegaskan Kembali komitmen dalam memperkuat pengoperasian jaringan pelayaran RO-RO di Dumai-Melaka dan Bitung-Davao/General Santos serta inisiatif untuk peningkatan sirkulasi peti kemas di ASEAN dan peningkatan upaya penanggulangan keterbatasan container akibat pandemi Covid-19. ( Arry/Oryz)