- Libur Lebaran 2025 Tetap Beroperasi, Pelindo Regional 2 Jamin Kelancaran Arus Logistik
- 298 Ribu Ekstasi, 231 Kg Sabu Hasil Tangkapan TNI AL dan BNN Aceh Dimusnahkan
- Yuk... Mudik Lebaran 2025 Gratis Naik Kapal Perang, Catat Rute dan Syarat Pendaftaran
- Lantik Pejabat Eselon I dan II, Menteri Trenggono Ultimatum Target Tunjukkan Kinerja 3 Bulan
- PTP Nonpetikemas Tingkatkan Kesadaran, Gelar Awareness K3, TKBM Dibagikan APD Di Pelabuhan Jambi
- Musim Mudik Lebaran 2025 Angkutan Logistik Tetap Beroperasi, Kemenhub Sambut Positif
- Hadapi Idul Fitri 2025, Menhub Nilai Pelabuhan Makassar Sangat Siap
- Ini Strategi Terminal Teluk Lamong Lancarkan Arus Barang Lebaran 2025
- EGM Pelindo Reg. 2 Priok Adi Sugiri: Operasional Pelabuhan Priok Masa Libur Diharapkan Tetap Lancar
- Pelindo Terminal Petikemas Siap Layani Logistik Lebaran 2025 Nonstop
Word Water Forum di Bali, Indonesia Perjuangkan 4 Poin

Keterangan Gambar : Dirjen Kerjasama Multilateral Kemenlu, Tri Tharyat sedang memberi penjelasan. Foto: Setkab
Indonesiamaritimenews.com (IMN), BALI: Pemerintah Indonesia memperjuangkan empat hal pokok dalam pengelolaan sumber daya air global pada penyelenggaraan World Water Forum ke 10 di Bali.
Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Tri Tharyat di Media Center, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) 2, Badung, Bali, Minggu (19/05/2024).
Baca Lainnya :
- Kasal Kunjungi Industri Kapal Selam dan Pertahanan Strategis di China0
- Di Laut Mediterania, Helikopter TNI AL Unjuk Kemampuan Kirim Barang ke Kapal Perang0
- Evakuasi Medis Udara di Lebanon, Heli HS-1305 Siaga Kondisi Darurat0
- Mitra Indonesia dan Australia Bangun Kerja Sama Transformasi Digital 0
- Top! KRI Diponegoro-365 Terpilih Wakili MTF 448 Ikuti Tripartite Exercise di AMO Laut Mediterania0
“Pertama adalah kesepakatan internasional melalui Sidang Majelis Umum PBB terkait dengan penetapan Hari Danau Sedunia (World Lake Day). Ini akan menjadi satu legacy yang penting dari WWF,” ujar Tri.
Berikutnya, Indonesia juga akan mengusulkan pembentukan Centre of Excellence terkait dengan isu-isu air dan perubahan iklim serta resiliensi dari kedua situasi tersebut.
Ketiga adalah apa yang dikenal dengan istilah Integrated Water Resources Management (pengelolaan sumber daya air secara terintegrasi), khususnya di pulau-pulau kecil yang sangat menjadi kepentingan kita dengan pulau-pulau kecil yang sangat banyak dan juga kepentingan negara-negara berkembang kepulauan kecil.
Keempat, Indonesia juga akan berupaya menghasilkan lebih dari 100 proyek konkret di bidang air yang telah dikurasi Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Kementerian Luar Negeri (Kemlu), serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Ia melanjutkan, penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 kali ini memiliki nilai-nilai dan kegiatan yang berbeda dibandingkan penyelenggaran WWF sebelumnya.
“Untuk kali pertama di dalam sejarah World Water Forum sejak yang pertama dilakukan di Maroko, hingga hari ini baru menjadi forum yang pertama kali ada segmen kepala negara yang kita sebut dengan High Level Meeting. High Level Meeting sudah dikonfirmasi akan dihadiri oleh perwakilan dari 48 negara dan organisasi internasional,” jelasnya.
Selain itu, untuk kali pertama dalam sejarah World Water Forum akan dihasilkan deklarasi tingkat menteri tanpa negosiasi, melainkan hanya dalam bentuk konsultasi.
“Yang paling penting dalam pelaksanaan kegiatan World Water Forum ke-10 ini adalah selain kegiatannya yang akan terus diingat sebagai satu kegiatan yang sangat fenomenal dari sisi pelaksanaan, tapi dari legacy juga akan kita tinggalkan apa yang kita sebut kompendium. Jadi kumpulan proyek yang sudah dikurasi oleh kementerian/lembaga terkait di Indonesia,” ujar Tri.
Tri juga menjelaskan, pertemuan tingkat menteri (Ministerial Meeting) telah terkonfirmasi akan dihadiri sebanyak 108 negara dan 30 organisasi internasional. (Arry/Oryza)
