- Ini Tuntutan Sopir Truk Kontainer di Priok, Pelindo Tampung Aspirasi & Tegaskan Tentang Pungli
- Tomsi Tohir Balaw Dilantik Jadi Sekjen Kemendagri, Sang Made Jabat Irjen
- 47 Ton Bawang Bombay Selundupan dari Malaysia, Disergap di Wilayah Perbatasan
- KKP Tancap Gas Revitalisasi Tambak Pantura, Dukung MBG
- Fera Signature Meriahkan Indonesia Fashion Aesthetivs 2025, Tampilkan 10 Koleksi
- Hari Pers Nasional 2025, Presiden Prabowo Ingatkan Waspadai Pemodal Besar Pengaruhi Opini Rakyat
- Ini Kontribusi Pelindo Regional 2 Terhadap K3 TKBM di Pelabuhan
- Banjir di Situbondo, Prajurit Lanal Banyuwangi Salurkan Bantuan dan Gelar Kerja Bakti
- Bulan K3 Nasional Pelindo Multi Terminal dan PMI Medan Gelar Aksi Donor Darah
- Prajurit TNI AL Evakuasi Jasad Pria Tanpa Identitas di Pelabuhan Perikanan Muncar
Evakuasi Medis Udara di Lebanon, Heli HS-1305 Siaga Kondisi Darurat

Keterangan Gambar : Air Crew Helikopter AS 565 MBe Panther HS-1305 beserta KRI Diponegoro- 365 (KRI DPN-365) melaksanakan latihan Evakuasi Medis Udara (EMU) di Port of Beirut, Lebanon. Foto: Dispenal
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Air Crew Helikopter AS 565 MBe Panther HS-1305 siaga kondisi darurat beserta KRI Diponegoro-365 (KRI DPN-365) yang tergabung dalam Satgas MTF TNI Konga XXVIII-O/UNIFIL pada latihan Evakuasi Medis Udara (EMU) yang digelar di Port of Beirut, Lebanon.
Latihan dilaksanakan di sela-sela waktu saat kapal sedang melaksanakan short maintenance periodic, Jumat (19/4/2024).
Komandan KRI DPN-365 selaku Dansatgas MTF TNI Konga XXVIII-O/UNIFIL, Letkol Laut (P) Wirastyo Haprabu menjelaskan, EMU adalah proses pemindahan korban menggunakan sarana pesawat helikopter dari lokasi korban ke tempat yang lebih aman atau tempat yang memiliki fasilitas perawatan kesehatan yang lebih baik.
Latihan diawali dengan Pre Flight Brief oleh Air Controller KRI DPN-365 dan Pilot 1 HS-1305 Kapten Laut (P) Rangga Birawa tentang skenario latihan dan prosedur dalam pelaksanaan evakuasi medis udara kepada tim kesehatan, Tim Helideck Party dan personel latihan yang terlibat.
Dalam proses evakuasi kali ini menggunakan metode hoist rescue/winch, dimana disimulasikan posisi korban berada di area yang tidak dapat didarati oleh helikopter.
Selanjutnya korban diberikan penanganan medis pertama ketika berada di dalam helikopter oleh tim medis untuk selanjutnya dibawa menuju ke rumah sakit agar mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalitas prajurit khususnya dalam evakuasi medis udara. "Latihan ini juga bertujuan untuk terus membina kerjasama tim dan kekompakan baik antar air crew, tim Helideck Party serta tim kesehatan," jelas Letkol Wirastyo.
Pelaksanaan latihan Evakuasi Medis Udara ini merupakan implementasi dari perintah Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali dalam meningkatkan profesionalisme prajurit guna menghadapi tantangan ke depan yang semakin kompleks serta meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi kondisi dinamis. (Riz/Oryza)
Baca Lainnya :
- Mitra Indonesia dan Australia Bangun Kerja Sama Transformasi Digital 0
- Top! KRI Diponegoro-365 Terpilih Wakili MTF 448 Ikuti Tripartite Exercise di AMO Laut Mediterania0
- Jamin Ketersediaan Rupiah di Pelosok Negeri, TNI AL Dukung BI Lewat Ekspedisi Rupiah Berdaulat0
- Misi Bantuan untuk Gaza dan Ibadah Umrah Selesai, KRI RJW-992 Berlayar Kembali ke Tanah Air0
- Qoriah Indonesia Menorehkan Prestasi di MTQ Internasional ke-40 di Iran0
