- Yuuk Tanam Jagung... Perkuat Ketahanan Pangan, Jaga Stabilitas Nasional
- Heroik, Prajurit TNI AL Selamatkan KM Laborar di Tengah Arus Deras Perairan Tual Maluku
- Tongkat Estafet Pimpinan PPAL Berpindah ke Yudo Margono
- Kejuaraan Internasional Hiu Selatan Hard Enduro ke-7 Hiu Kasal Cup, Jaring Bibit Berbakat
- H+5 Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, 3 Jenazah Ditemukan, Menhub: Pencarian Diperluas
- Sukses, Pelindo Uji Coba Alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, KMP Pulo Tello Berhasil Masuk Dermaga
- Sukseskan Program Strategis Kelautan Perikanan, KKP Perkuat Peran Penyuluh
- KTT BRICS di Rio de Janeiro, Presiden Prabowo Dapat Ucapan Khusus dari Presiden Brasil
- KKP Lebarkan Sayap Ekspor Perikanan ke Vietnam, Korsel dan Kanada
- Hari ke-4 Operasi SAR, Kapal Perang TNI AL Temukan Jasad Korban KMP Tunu Pratama Jaya
Tongkang Batu Bara Kembali Tumpah, Ini Saran PRAMARIN Banten ke PLTU Labuan

Keterangan Gambar : Khoirul Umam, Ketua DPD Praktisi Maritim Indonesia ( PRAMARIN) Banten. Dok. Pribadi
Indonesiamaritimenews.com (IMN), BANTEN: Sudah kesekian kalinya Tongkang batu bara pecah terbelah di PLTU Labuan, Banten. Terbaru, insiden kali ini menimpa Tongkang Titan 36 yang pecah dan tumpah batu baranya di perairan Labuan Pandeglang, Senin (2/12/1014).
Khoirul Umam, Ketua DPD Praktisi Maritim Indonesia ( PRAMARIN) Banten menyarankan agar Shipper PLTU Labuan menggunakan kapal yang lebih besar setara Mother Vessel ( MV). Terlebih di setiap akhir tahun seperti ini, cuaca buruk sekitar pantai selatan tidak bisa di prediksi.
Baca Lainnya :
- RSO Pertamina Trans Kontinental Gandeng Peteka Shorebase Tanjung Batu Gelar Exercise ISPS Code0
- Transformasi Butuh Manusia Unggul, Wamen KBUMN Dukung Tingkatkan Kualitas SDM Pelindo 0
- Resmikan Lapangan Tembak Super Canggih, Kasal: Visi Besar TNI AL Berdaya Gentar0
- Puncak Hari Armada RI 2024, Atraksi Memukau Teatrikal Sejarah Maritim Indonesia0
- Hari Armada RI Ke-79, TNI AL Junjung Tinggi Loyalitas, Sukseskan Program Pemerintah0
Salah satu penanggulangannya, Shipper PLTU Labuan harus menggunakan Mother Vessel ( MV) dengan kapasitas 50.000 MT keatas karena kalau cuaca buruk seperti sekarang membahayakan kapal.
"Cuaca buruk di pantai selatan seperti sekarang ini siklus tiap tahun, di samping pantai selatan juga merupakan lautan lepas samudera Hindia," papar Umam yang juga pengusaha di bidang pelayaran ini.
PLTU Labuan sebaiknya bekerjasama dengan BUMD milik Pemerintah Daerah baik Pandeglang atau Provinsi Banten. Pemerintah Provinsi Banten memiliki BUMD Banten Global Development ( BGD) yang bisa bekerjasama dengan PLTU Labuan atau Indonesia power sebagai penyedia Sea port untuk Anchorage Mother Vessel. Nantinya dari Mother Vessel dilakukan pembongkaran secara ship to ship agar supply batu bata ke PLTU Labuan tetap berjalan.
Kejadian serupa juga pernah terjadi beberapa tahun yang lalu, dimana kapal tongkang yang bermuatan Batu bara terdampar dan pecah di sekitar Labuan, Pandeglang. Akibatnya di samping mencemari lingkungan juga supply Batu bara ke PLTU Labuan terkendala. Padahal PLTU tidak boleh terhenti suplaynya untuk kebutuhan listrik masyarakat luas.
Diharapkan pemerintah provinsi Banten juga turut serta untuk mencari solusi dengan kejadian seperti ini, sehingga tidak berdampak luas bagi supply energi listrik di Banten. Papar Umam. (Bow/Oryza)
