- Kolinlamil dan PT PELNI Perkuat Kolaborasi Sistem Transportasi dan Logistik Nasional
- Ini 6 Poin Kesepakatan KKP-Unpad Soal Kerja Sama Hukum Perkuat Kebijakan Ruang Laut
- Pabrik Sabu di Apartemen Digerebek BNN, Koki Peracik Narkoba dan Marketing Diringkus
- 1.057 Life Jacket Dibagikan Kemenhub ke Nelayan Jatim, Gugah Kesadaran Keselamatan Pelayaran
- Setahun Kabinet Merah Putih, Presiden Prabowo: Kita Telah Bekerja Keras, Hasilnya Dirasakan Rakyat
- International Chiefs of Navy Visit to Halifax, Wakasal RI Tekankan Penguatan Kerja Sama Pertahanan
- Berbagi Kebaikan di Tengah Laut, Prajurit Koderal XII Salurkan Bantuan Sembako ke Nelayan
- Dorong Efisiensi dan Kualitas Layanan, Komisaris Pelindo Tinjau Terminal Petikemas
- Pelindo Terapkan Terminal Booking System, Tingkatkan Kelancaran Arus Barang
- IPC TPK Catat Kenaikan Kinerja 15,1 % di Akhir Triwulan 2025, Tren Positif
Tekan Risiko Kecelakaan Kerja, Terminal Teluk Lamong Gelar Fatigue Test

Keterangan Gambar : Dalam rangka meningkatkan standar keselamatan dan kesehatan kerja, PT Terminal Teluk Lamong (TTL) menyelenggarakan Fatigue Test pada tanggal 5–16 Mei 2025. Foto: TTL
Indonesiamaritimenews.com (IMN), SURABAYA: Dalam rangka meningkatkan standar keselamatan dan kesehatan kerja, PT Terminal Teluk Lamong (TTL) menyelenggarakan Fatigue Test pada tanggal 5–16 Mei 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang dilaksanakan bekerja sama dengan Rumah Sakit Pelindo Husada Citra (RS PHC), dengan sasaran utama para operator alat bongkar muat, termasuk operator Ship to Shore Crane (STS) dan Grab Ship Unloader (GSU).
Baca Lainnya :
- Crane Roboh di Terminal Petikemas Bitung, Pelindo Pastikan Operasional Tak Terganggu0
- Kinerja IPC TPK Moncer, April 2025 Melonjak 19 %0
- Terminal Petikemas Surabaya Luncurkan ADDS, Sistem Cerdas Deteksi Kerusakan Kontainer0
- Libur Long Weekend Waisak Lancar, ASDP Layani 429 Ribu Penumpang dan 111 Ribu Kendaraan0
- Terminal Petikemas Surabaya Perkuat Keterbukaan Informasi Publik Melalui PPID0
Dalam rilis yang diterima indonesiamaritimenews.com disebutkan, program ini bertujuan memantau tingkat kelelahan operator sebagai bagian dari health surveillance dalam manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (Occupational Health Management). Melalui tes ini, perusahaan berupaya menjaga kebugaran fisik dan performa kerja operator agar tetap optimal, sekaligus meminimalkan risiko kecelakaan akibat kelelahan.
Pengukuran dilakukan dengan metode pengujian kadar asam laktat dalam darah sebelum dan sesudah bekerja, serta melalui serangkaian tes medis lainnya. Seluruh data hasil pemeriksaan akan dianalisis oleh tim dokter dan tenaga medis profesional untuk mendapatkan gambaran objektif mengenai tingkat kelelahan individu. Hasil evaluasi ini akan menjadi dasar dalam penyusunan rekomendasi medis untuk mengurangi potensi kelelahan kerja.
Corporate Secretary PT Terminal Teluk Lamong, Syaiful Anam mengatakan pihaknya percaya bahwa keselamatan kerja bukan hanya kewajiban, tetapi juga investasi jangka panjang untuk keberlangsungan perusahaan.
"Melalui program Fatigue Test ini, kami memastikan para operator bekerja dalam kondisi prima sehingga mampu menjalankan tugas dengan aman, efektif, dan efisien,” ujarnya.
Sebelumnya, TTL juga telah menginisiasi berbagai program peningkatan kesadaran kesehatan kerja, seperti senam ringan dan peregangan otot saat bekerja untuk meminimalisasi gangguan saraf dan otot akibat getaran alat serta posisi kerja yang tidak ergonomis. Selain itu, perusahaan juga mengimbau konsumsi air mineral secara rutin guna mencegah dehidrasi dan menjaga konsentrasi saat bekerja.
PT Terminal Teluk Lamong berkomitmen penuh dalam mengimplementasikan standar keselamatan kerja yang tinggi serta menjaga kesejahteraan karyawan sebagai bagian integral dari budaya kerja profesional dan berkelanjutan. (Bow/Oryza)
