- Hujan Badai di Laut Seram KMP Teratai Prima Mati Mesin dan Hanyut Dievakuasi TNI
- Dirut Pelindo Kunjungi Pelabuhan Balik Papan Pastikan Kelancaran Operasional & Berbagi dengan Masyar
- 6 Terminal Penumpang Pelindo Regional 2 Siaga Arus Mudik Lebaran 2025, Drajat: Beri Layanan Terbaik
- Program Ketahanan Pangan, Lanal Melonguane Bersama Masyarakat Panen Raya di Talaud
- Surplus Neraca Perdagangan Perikanan 2024 Naik 9,1 %, Dipicu Kenaikan Ekspor
- Penangkapan Tuna Sirip Biru Selatan Wajib Penuhi Standar Internasional RFMO
- Libur Lebaran 2025 Tetap Beroperasi, Pelindo Regional 2 Jamin Kelancaran Arus Logistik
- 298 Ribu Ekstasi, 231 Kg Sabu Hasil Tangkapan TNI AL dan BNN Aceh Dimusnahkan
- Yuk... Mudik Lebaran 2025 Gratis Naik Kapal Perang, Catat Rute dan Syarat Pendaftaran
- Lantik Pejabat Eselon I dan II, Menteri Trenggono Ultimatum Target Tunjukkan Kinerja 3 Bulan
Target 2025, Kuatkan Layanan Terintegrasi & Mitra Strategis Bisnis, Ini Langkah PTP Non Petikemas

Keterangan Gambar : PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas) mengejar target tahun 2025 dengan mengoptimalkan layanan operasional. Fokus pada layanan terintegrasi dan pemanfaatan teknologi terkini. Foto: Humas PTP Nonpetikemas
Indonesianaritimenews.com (IMN), JAKARTA: PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas) mengejar target tahun 2025 dengan mengoptimalkan layanan operasional. Fokus pada layanan terintegrasi dan pemanfaatan teknologi terkini, perusahaan plat merah ini optimistis dapat meningkatkan throughput arus barang.
Selain itu, PTP Nonpetikemas juga berfokus pada kemitraan strategis dan perluasan bisnis untuk mengejar target 2025. Target throughput di tahun 2025 ditetapkan sebesar 53,5 Juta Ton/M3.
Baca Lainnya :
- Penutupan Bulan K3 Nasional, Terminal Teluk Lamong Gelar Lomba Tanggap Darurat0
- Pelindo Multi Terminal Terbuka Berkolaborasi Memodernisasi Pelabuhan0
- Pelindo Regional 2 Terapkan 9 Elemen CSLR, Drajat Sulistyo: K3 Adalah Mutlak, Bukan Slogan0
- Bulan K3, Terminal Teluk Lamong Bantu Alat Medis Puskesmas0
- Ini Kontribusi Pelindo Regional 2 Terhadap K3 TKBM di Pelabuhan0
Untuk mencapai target tersebut, perusahaan merancang beberapa program strategis antara lain:
- Modernisasi terminal
- Partnership strategis berbentuk kolaborasi langsung dengan cargo owner & pemain logistik
- Menyediakan solusi Port Management Service, dengan pelayanan Planning & Control terintegrasi Pelindo Terminal Operating System Multipurpose (PTOS-M), serta juga berfokus pada HSSE (Health, Safety, Security & Environment).
Direktur Utama PTP Nonpetikemas, Indra Hidayat Sani menjelaskan, target tersebut mencerminkan komitmen terhadap pertumbuhan dan keunggulan.
“Target 2025 kami mencerminkan komitmen terhadap pertumbuhan dan keunggulan. Kami yakin dapat mencapai target 2025 melalui modernisasi terminal, perluasan bisnis, dan memperkuat kemitraan dengan pengusaha bongkar muat (PBM), serta perusahaan-perusahaan strategis lainnya,” Papar Indra Hidayat Sani, di depan awak Media, Forum Wartawan Maritim Indobesia (FORWANI), di Jakarta, Senin (24/2/2025).
Berbagai inisiatif strategis yang sedang berjalan di PTP Nonpetikemas antara lain program terminalisasi pelabuhan yang melibatkan cabang-cabang di Palembang, Banten, Cirebon, Kijing, Jambi, dan Pangkalbalam.
Selain itu juga peningkatan layanan curah cair di Terminal Kijing, Pontianak, termasuk pemenuhan peralatan bongkar muat dan penataan piperack di dermaga curah cair.
Langkah lainnya, perpanjangan kerja sama pengoperasian dermaga Tersus/TUKS, pengoperasian terminal untuk LNG, kondensat, dan BBM di pelabuhan-pelabuhan strategis, seperti Pelabuhan Muara Sabak- Jambi, Pelabuhan Sungai Lais, Palembang dan Pelabuhan lainnya.
Kemudian, kerja sama dengan cargo owner, shipping line, dan perusahaan logistik, melalui pemasaran aktif. Peningkatan layanan curah cair di Regional 2 Tanjung Priok, melalui kerja sama bongkar muat curah cair, serta proyek Ship-to-Ship dan Shorebase yang mendukung efisiensi pengiriman dan logistik antar kapal.
Konektivitas Pelabuhan
Sebelumnya pada Forum Group Discussion (FGD) dalam Management Forum PTP Nonpetikemas tahun 2025 pada minggu lalu, pengamat dan akademisi logistik maritim ITS (Institut Teknologi Surabaya) Raja Oloan Saut Gurning mengungkapkan kajiannya soal konektivitas pelabuhan.
Dalam kajiannya tentang konektivitas pelabuhan nonpetikemas di Indonesia disebutkan, dengan konektivitas tinggi berpotensi meningkatkan kualitas perdagangan dan memberikan manfaat ekonomi serta bisnis.
Untuk mendukung hal tersebut, diperlukan penerapan strategi bundling layanan dan tarif guna menurunkan biaya logistik dan meningkatkan fleksibilitas distribusi barang. Konektivitas pelabuhan juga membutuhkan transportasi multimoda sebagai langkah efisiensi distribusi barang dari dan ke Pelabuhan.
PTP Nonpetikemas perlu menerapkan langkah ini untuk menjalankan peran strategis sebagai operator terminal non-petikemas di Indonesia dengan layanan terintegrasi, kompetitif, serta menjadi katalisator ekosistem logistik guna mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah.
“Dalam FGD PTP Nonpetikemas bersama Prof. Saut, penting bagi PTP Nonpetikemas untuk meningkatkan target pelanggan yang lebih luas. Potensi pasar PTP Nonpetikemas sangat besar, dan dengan jangkauan yang lebih luas, kami berharap dapat meningkatkan pangsa pasar PTP Nonpetikemas,” tambah Indra.
PTP Nonpetikemas berhasil melaksanakan standarisasi, sistemisasi, dan integrasi di seluruh pelabuhan yang tersebar di 11 wilayah strategis di Indonesia, mencakup Tanjung Priok, Banten, Panjang-Lampung, Bengkulu, Jambi, Teluk Bayur – Sumatera Barat, Palembang – Sumatera Selatan, Cirebon, Pangkal Balam – Bangka Belitung, Pontianak, dan Tanjung Pandan – Bangka Belitung dengan penerapan PTOS-M yang terbukti berhasil mengurangi waktu port stay hingga 33%.
Melalui strategi yang telah dirancang untuk tahun 2025, PTP Nonpetikemas dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki untuk mencapai target. Langkah ini sekaligus memperkuat posisinya sebagai operator terminal nonpetikemas terkemuka di Indonesia. (Arry/Oryza/Mar)
