- Libur Lebaran 2025 Tetap Beroperasi, Pelindo Regional 2 Jamin Kelancaran Arus Logistik
- 298 Ribu Ekstasi, 231 Kg Sabu Hasil Tangkapan TNI AL dan BNN Aceh Dimusnahkan
- Yuk... Mudik Lebaran 2025 Gratis Naik Kapal Perang, Catat Rute dan Syarat Pendaftaran
- Lantik Pejabat Eselon I dan II, Menteri Trenggono Ultimatum Target Tunjukkan Kinerja 3 Bulan
- PTP Nonpetikemas Tingkatkan Kesadaran, Gelar Awareness K3, TKBM Dibagikan APD Di Pelabuhan Jambi
- Musim Mudik Lebaran 2025 Angkutan Logistik Tetap Beroperasi, Kemenhub Sambut Positif
- Hadapi Idul Fitri 2025, Menhub Nilai Pelabuhan Makassar Sangat Siap
- Ini Strategi Terminal Teluk Lamong Lancarkan Arus Barang Lebaran 2025
- EGM Pelindo Reg. 2 Priok Adi Sugiri: Operasional Pelabuhan Priok Masa Libur Diharapkan Tetap Lancar
- Pelindo Terminal Petikemas Siap Layani Logistik Lebaran 2025 Nonstop
Speed Boat Bawa PMI ke Malaysia Dikejar Tim TNI AL, 7 Orang Diamankan

Keterangan Gambar : Tim Gabungan TNI AL yaitu Tim Fleet One Quick Respond (F1QR) Lantamal IV Batam dan Lanal Bintan di Tanjung Uban, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, mengamankan 7 pekerja migran Indonesia (PMI) yang akan dikirim ke Malaysia. Foto: Dispenal
Indonesiamaritimenees.com (IMN), KEPULAUAN RIAU: Tim Gabungan TNI AL yaitu Tim Fleet One Quick Respond (F1QR) Lantamal IV Batam dan Lanal Bintan di Tanjung Uban, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, mengamankan 7 pekerja migran Indonesia (PMI) yang akan dikirim ke Malaysia.
Mereka diamankan pada Sabtu (16/9/2023) sesaat setelah High Speed Craft (HSC) yang mereka tumpangi kandas di pelabuhan rakyat Sungai Gentong, Tanjung Uban, Kepri.
Baca Lainnya :
- Ngeri! Kapal KMP Mutiara Berkah I Terbakar di Merak, 149 Penumpang Dievakuasi Pakai Crane0
- Kapal Kargo Terbakar di Pelabuhan Sunda Kelapa0
- Kapal Isap Tenggelam di Bangka Belitung, 18 ABK Dievakuasi TNI AL0
- Arist Merdeka Sirait, Ketua Umum KOMNAS Anak Tutup Usia0
- KM Dewi Noor 1 Tenggelam, Kapal Patroli KPLP Dikerahkan Cari Korban 0
Komandan Lanal Bintan Letkol Laut (P) Gita Muharam menjelaskan kronologis penggagalan pengiriman PMI non prosedural ini berawal dari hasil pengumpulan informasi masyarakat dan data intelijen.
Selanjutnya ditugaskan Tim F1QR Lantamal IV Batam untuk melaksanakan penyekatan di sekitar Karang Pasco Perairan Pulau Bintan.Tim F1QR Lanal Bintan melaksanakan penyekatan di Perairan Tanjung Uban yang diduga area tersebut berpotensi digunakan sebagai jalur pelintasannya.
Beberapa saat kemudian, Tim F1QR Lantamal IV Batam melihat High Speed Craft (HSC) mencurigakan sedang melintas dengan kecepatan tinggi mengarah ke perbatasan. Selanjutnya dilakukan pengejaran terhadap HSC yang terlihat membawa beberapa orang penumpang, yang diduga PMI non prosedural.
Tim terus mengejar dan menghalau hingga HSC tersebut berbelok masuk ke daratan Sungai Gentong Tanjung Uban. Speed HSC milik terduga pelaku penyelundupan PMI berhasil dikandaskan di sekitar pelabuhan rakyat Sungai Gentong, Tanjung Uban, Tekong.
Namun, para Anak Buah Kapal (ABK), dan para PMI non prosedural tersebut langsung berhamburan melarikan diri ke daratan. Tim gabungan segera melaksanakan penyisiran di lokasi kejadian dan berhasil mengamankan 7 orang PMI non prosedural.
Berdasarkan keterangan awal dari salah satu PMI tersebut mereka seluruhnya ada 14 orang yang rencananya akan diselundupkan ke Malaysia. Setelah selesai dilaksanakan pemeriksaan awal, 7 orang calon PMI non prosedural diserahkan ke Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kepulauan Riau untuk proses lebih lanjut.
Sementara itu, Tekong, para ABK dan 7 orang PMI ilegal yang belum ditemukan lainnya hingga saat ini masih terus dalam pencarian.
Selain mengamankan 7 PMI non prosedural Lanal Bintan juga mengamankan barang bukti berupa Speed Boat tanpa nama berwarna hitam dengan mesin 200 PK (2 unit) merk Yamaha yang diduga digunakan oleh terduga pelaku untuk menyelundupkan manusia ke Malaysia.
Dalam dua bulan terakhir TNI AL telah berkali-kali mengamankan dan menggagalkan pengiriman PMI non prosedural ke negara tetangga lewat pelintasan laut maupun darat sekitar pesisir dan pelabuhan. Hal ini diperlukan sinergitas semua pihak dalam pengawasan terhadap praktik penyelundupan pekerja migran utamanya di daerah perbatasan.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali mengapresiasi atas kerja keras jajaran prajurit TNI AL yang tengah bertugas di wilayah perairan Indonesia. Kasal menekankan untuk terus meningkatkan kewaspadaan serta merespon cepat atas informasi yang diterima, dalam hal ini upaya pengiriman PMI non prosedural ke negara tetangga. (Riz/Oryza)
Tim Gabungan TNI AL yaitu Tim Fleet One Quick Respond (F1QR) Lantamal IV Batam dan Lanal Bintan di Tanjung Uban, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, mengamankan 7 pekerja migran Indonesia (PMI) yang akan dikirim ke Malaysia. Foto: Dispenal
