- Ini Keunggulan TTL Kembali Raih Predikat Operator Terminal Petikemas Terbaik di ILA 2024
- 14 ABK KM Sabar Subur Tenggelam di Perairan Karimun Jawa, TNI AL dan Tim SAR Sigap Menolong
- Perkuat Indonesia Diporos Maritim Dunia, Kemenhub Dorong Sosialisasi UNCLOS 1982
- Wujudkan Ekonomi Biru, KKP Gandeng BKKBN, Bank Mandiri dan Polri
- 16 Kontainer Produk Perikanan Diekspor ke Mancanegara, Menteri Trenggono: Produk Indonesia Primadona
- Ini Pencapaian Pelindo Regional 2 Mencatatkan Dua Kinerja Positif, Jelang Tutup Tahun 2024
- Sailing Camp TNI AL 2024, Bakar Semangat Pemuda Membangun Negara Maritim
- 500 Pemuda Indonesia Ikuti Sailing Camp di Pulau Payung, Naik KRI Semarang-594
- Laksamana TNI (Purn) Yudo Margono Terima Perhargaan Kasal Wakili 68 Pati TNI AL Masa Purna Bakti
- Catat! IMO Tetapkan Gili Matra dan Nusa Penida Kawasan Laut Sensitif
Solusi Polemik Antar Kader Tentang Masalah Food Estate
Oleh: Dr. Emrus Sihombing Komunikolog Indonesia
Keterangan Gambar : Dr. Emrus Sihombing .Foto: Dok Pribadi
Indonesiamaritimenews.com ( IMN): Kurang elok sesama kader PDI P seolah berseberangan pendapat tentang keberadaan pembangunan food estate.
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menyebut penanganan proyek food estate sebagai kejahatan lingkungan. Dari aspek gradasi intensitas pesan komunikasi, pendapat ini termasuk kategori keras.
Sementara Presiden Jokowi seolah menjawab dengan mengatakan, membangun food estate tidak semudah dibayangkan. Dari aspek gradasi intensitas pesan komunikasi, pendapat ini termasuk kategori tegas.
Baca Lainnya :
- Cabut Gugatan Usia Minimun & Maksimun Capres - Cawapres0
- Resensi Buku: Jaguar Mengawal Arjuna0
- Di Stovia, Doni Monardo Membeber Pengalaman Bencana0
- Ada Bayi Pohon Avatar di Tol IKN0
- Catatan Akhir Tahun 2022 PWI Pusat0
Solusi polemik food estste tersebut, menurut hemat saya, agar Ketua Umum PDI P, Megawati Soekarnoputri segera memanggil semua kader PDIP
yang berbeda pendapat tentang hal tersebut "pulang ke rumah" PDI P untuk memperbincangkannya di internal partai sebagai teritorial komunikasi privat mereka. Semua kader harus taat dan datang apapun statusnya sebagai petanda kebersamaan.
Tidak baik bagi partai dan kandidat calon presiden yang diusung PDI P dalam rangka kontestasi Pemilu 2024 memperbincagkan isu food estate di ruang publik. Sebab, seolah terjadi berbalas "pantun" politik yang tidak produktif di ruang publik antar kader. (MAR)