- Hari Bumi 2025, Yuk... Bersih-bersih Pantai dan Tanam Mangrove Bersama TNI AL
- Menhub di Depan DPR: Angkutan Lebaran 2025 Lancar, Total Pergerakan 54,89% dari Penduduk
- Penyelundupan Sarang Burung Walet Senilai Rp216 Juta ke Singapura Digagalkan
- Jangan Saling Tunjuk, Kolaborasi Stakeholders Kunci Pelabuhan Tanjung Priok Kondusif
- NTT Dipilih Jadi Lokasi Modeling Garam, Ini Alasan KKP
- Genjot Ekspor Perikanan, KKP Gandeng Pemda dan BUMN
- KKP: Perempuan Berperan Penting dalam Pembangunan Pesisir & Pulau-Pulau Kecil
- Ketahuan Maling Ikan di Perairan Sebatik, Kapal Malaysia Dibekuk KKP
- Digitalisasi dan Efisiensi Sumber Daya Alam Dinilai Signifikan, TTL Raih ISO 14001:2015
- Pasca Macet Parah, Lalin di Priok Sudah Pulih, Dirut Pelindo: Solusinya, Bangun Jalan Baru
PT Terminal Teluk Lamong Catatkan Rekor Ship to Ship 34 Menit

Keterangan Gambar : Kapal MV Okinawa sandar di Terminal Teluk Lamong. Foto: TTL
Indonesiamaritimenews.com (IMN), SURABAYA: PT Terminal Teluk Lamong (TTL) mencetak rekor baru dalam proses ship to ship kapal curah kering tercepat. Pada awal April 2025, TTL berhasil menyelesaikan proses tersebut dengan durasi waktu hanya 34 menit.
Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong, David Pandapotan mengatakan rekor tersebut terhitung dari durasi waktu antara lastline kapal MV Okinawa dan firstline kapal MV Sally. Rekor tersebut mengalahkan pencapaian sebelumnya, yang dipegang oleh kapal MV Nikolas D dan MV Darya Ruchi pada Desember 2024 lalu, yang memerlukan waktu ship to ship 47 menit.
Baca Lainnya :
- Libur Lebaran 2025 Ekspor Perikanan RI Tembus Rp1 Triliun, Sumut Paling Rajin0
- Indonesia-Inggris Kuatkan Kerja Sama Kelautan dan Perikanan0
- Seminar Nasional dan Rakernas Dewan Komisaris BPD Se-Indonesia, Ini yang Dibahas0
- Kunjungi Pelabuhan Balikpapan, Delegasi Misi Bisnis Spanyol Lirik Peluang Investasi0
- Go Internatinal, 40 Pengusaha UKM Ikuti House of Handicraft Indonesia di Tokyo 0
Proses ship to ship dimulai dengan pelepasan kapal MV Okinawa, yang memiliki panjang keseluruhan (LOA) 225 meter dan membawa muatan jagung dari Amerika Serikat sebanyak 47.300 MT.
"Kemudian dilanjutkan kapal MV Sally dengan LOA 210 meter yang membawa muatan 26.955 MT bungkil kedelai dari Brasil, melakukan penyandaran," jelas David, Kamis (10/4/2025).
Seluruh operasi berlangsung efisien berkat koordinasi yang cepat dan solid antar tim, yang menunjukkan kesiapan TTL dalam menangani pergantian kapal dalam waktu singkat.
Sinergi Tim
David mengungkapkan, kunci kelancaran operasional terletak pada sinergi tim yang terbangun sebelum kapal bersandar. Koordinasi antara tim operasi TTL, tim pelayanan kapal Pelindo Regional 3, dan PT Pelindo Marine Service, serta shipping agent dari kedua kapal, menjadi faktor utama dalam keberhasilan ini.
“Capaian ini merupakan bukti nyata bahwa sinergi dan koordinasi yang solid antar tim mampu menciptakan efisiensi luar biasa dalam proses operasional kami. Rekor 34 menit ini bukan sekadar angka, tetapi representasi dari komitmen TTL untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna jasa," ungkap David.
"Kami akan terus mendorong peningkatan kinerja agar TTL menjadi pelabuhan yang semakin andal dan kompetitif di tingkat nasional maupun global,” sambung dia.
Proses ship to ship menjadi salah satu indikator layanan operasional yang terus ditingkatkan, sejalan dengan fokus strategis Pelindo di tahun 2025. Upaya itu telah membuahkan hasil, dari target awal penyelesaian dalam dua jam, kini dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari satu jam.
Efisiensi ini tidak hanya memangkas waktu tunggu kapal untuk sandar, tetapi juga meningkatkan pemanfaatan tambatan, yang secara signifikan mendorong performa TTL ke tingkat yang lebih unggul di masa depan.
Menurut David, dengan pencapaian ini PT Terminal Teluk Lamong semakin menunjukkan komitmennya untuk menjadi pelabuhan yang efisien dan kompetitif, siap bersaing di tingkat nasional maupun global. (Riz/Oryza)
