- Tim Pengendalian Inflasi Daerah NTT Sidak, Pelindo: Siap Bersinergi Melancarkan Logistik
- Pelaku Usaha Urus Izin Pemanfaatan Pulau Kecil, KKP Jemput Bola
- Kado HUT ke-12 IPC TPK Kinerja Semester I Meningkat 16,7 %
- Speedboat Nyaris Tenggelam di Perbatasan RI-Malaysia, Ditolong Prajurit TNI AL
- Pelindo Terminal Petikemas Catat Arus Peti Kemas Ekspor Impor Semester 1 Tumbuh 13,64 Persen
- Prajurit Petarung Pasmar 3 TNI AL Tampil Memukau di Bastille Day 2025 Prancis
- Catatkan Sejarah, Presiden RI Prabowo Subianto Tamu Kehormatan di Bestille Day 2025 Prancis
- Pendapatan 2024 Tembus Rp5 Triliun, ASDP: Bukti Tetap Tangguh di Tengah Tantangan Ekonomi
- KRI Spica-934 TNI AL Temukan Bangkai KMP Tunu Patama Jaya, Terbalik di Kedalaman 50 Meter
- Terobosan Besar, Indonesia dan Uni Eropa Catat Sejarah Perjanjian Dagang CEPA
Presiden Jokowi Meminta Masyarakat Diberi Edukasi Menghadapi Bencana

Keterangan Gambar : Presiden Jokowi memberi penjelasan soal antisipasi bencana. Foto: Setpres
Indonesiamaritimenews.com (IMN) JAKARTA: Dunia saat ini menghadapi perubahan iklim yang menyebabkan frekuensi bencana alam naik drastis secara global, termasuk Indonesia. Presiden Joko Widodo menekankan, kesiapan pemerintah daerah, edukasi dan pelatihan kepada masyarakat menjadi langkah antisipasi yang harus diprioritaskan.
Hal ini dikatakan Presiden Jokowi dalam sambutannya pada Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Tahun 2023 yang diselenggarakan di Jakarta International Expo, Kamis (2/3/2023).
Presiden mengatakan bahwa frekuensi bencana alam di Tanah Air naik 81 persen dari tahun 2010.
Baca Lainnya :
- Kemenhub Gandeng Jepang Bangun Proving Ground di Indonesia1
- Budayakan Bersih Lingkungan, TNI AL Angkat Sampah dari Laut0
- Mantap! TNI AL Gagalkan Penyelundupan Ratusan Miras Asal Malaysia di Sebatik 0
- Cuaca Buruk, Masalembo Krisis Pangan TNI AL Kerahkan Kapal Kirim Logistik2
- Transformasi Ekonomi Hijau, Presiden Jokowi Memulai Pembangunan PLTA di Kaltara0
“Kita ini tidak hanya urusan banjir, tidak hanya urusan gunung berapi yang meletus, bukan hanya urusan tanah longsor, yang lebih sering adalah gempa bumi dan bencana alam maupun non-alam lainnya yang kita hadapi,” kata Jokowi.
Ia menegaskan, siaga dan waspada menjadi kunci yang harus dipersiapkan dan dikelola dengan baik, utamanya dalam tahap prabencana. Menurut Jokowi, edukasi dan pelatihan kepada masyarakat menjadi langkah antisipasi yang harus menjadi prioritas.
“Bagaimana menyiapkan masyarakat, bagaimana mengedukasi masyarakat, bagaimana memberikan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat untuk langkah-langkah antisipasi itu harus menjadi prioritas untuk meminimalisasi korban maupun kerugian,” sambung mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Presiden juga menekankan pentingnya menyiapkan skenario secara detail apabila terjadi bencana. “Kalau pas terjadi misalnya gunung berapi larinya ke mana, kalau pas ada gempa bumi larinya ke mana, seperti ini secara detail yang sering kita abai. Pas ada bencana kita pontang-panting, begitu sudah rampung ya rampung,” lanjutnya.
TATA RUANG
Menuinggung soal tata ruang dan konstruksi, Jokowi meminta pemerintah daerah kembali memperhatikan konstruksi bangunan, utamanya di daerah-daerah rawan bencana. Ia juga meminta agar daerah mulai menyosialisasikan kepada masyarakat untuk menggunakan konstruksi bangunan antigempa.
Bukan hanya bangunan yang bertingkat, tetapi bangunan yang tidak bertingkat pun harus diwajibkan dan mulai diarahkan terutama di daerah-daerah yang rawan gempa gar menggunakan kontruksi antigempa.
Hadir dalam acara tersebut, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy; Menko Polhukam Mahfud Md; Menteri Sekretaris Negara Pratikno; Panglima TNI Laksamana Yudo Margono; Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo; Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto; dan Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. (Arry/Oryza)
