- Cek Sistem Keamanan Objek Vital, Dirpamobvit Baharkam Polri Tinjau Pertamina CPP Senoro
- Dubes Rusia Temui Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali, Perkuat Kerja Sama Pertahanan Maritim
- ASDP Hadirkan Tiket Online Ferizy di Pelabuhan Sidangoli, Mobilitas Warga Lebih Mudah
- Lengkapi Amdal Tambak Udang Pantura, KKP Serap Aspirasi Masyarakat
- Presiden Prabowo Cetak Sejarah! Indonesia Urutan Ketiga Pidato di Sidang PBB Setelah Trump
- Dum !! Dentuman Meriam KRI Halasan-630 Guncang Laut Dabo Singkep
- Antisipasi Banjir, ASDP Salurkan Bantuan Perkuat Drainase Pelabuhan Bastiong Ternate
- Presiden Prabowo dan Sekjen PBB Bahas Sinergi Atasi Tantangan Global
- Pidato Presiden Prabowo di PBB: Akhiri Tragedi Gaza, Dukung Solusi 2 Negara
- KRI Bima Suci Otewe ke Jakarta, Bakal Meriahkan HUT Ke-80 TNI
Potensi Gelombang Tinggi, Ini Wilayah Perairan yang Harus Diwaspadai

Keterangan Gambar : Foto: Ilustrasi BMKG
Indonesianaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Potensi gelombang tinggi hingga empat meter di beberapa wilayah perairan diperkirakan terjadi pada 21-22 November 2023. Badan o Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat pesisir untuk waspada.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo. "Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Eko Prasetyo di Jakarta, Selasa (21/11/2023).
Menurut Eko, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari timur laut-tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8-20 knot. Sementara di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur-selatan dengan kecepatan 6-20 knot.
Baca Lainnya :
- Kandas di Pulau Kembang Sedanau, KM Sabuk Nusantara 80 Berhasil Dievakuasi TNI AL0
- Mati Mesin dan Kehabisan Makanan di Laut Natuna, Kapal Australia Dievakuasi Bakamla RI0
- Kapal KMP Transip 1 Terbakar di Pelabuhan Bakauheni, Semua Penumpang Selamat0
- Kota Sampit Diselimuti Asap Tebal, Kemenhub Tingkatkan Patroli Kapal0
- Keluarga Awak Kapal Meninggal di Perairan Mauritius Terima Hak Asuransi Ratusan Juta0
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sunda bagian selatan, Selat Makassar bagian selatan, perairan utara Raja Ampat, dan perairan Merauke," jelas Eko.
Kondisi ini menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di sejumlah wilayah yakni:
- Perairan barat Kepulauan Mentawai
- Perairan Pulau Enggano-Bengkulu
- Perairan barat Lampung
- Samudra Hindia Barat Kepulauan Nias-Lampung
- Selat Sunda bagian barat dan selatan
- Perairan selatan Banten-Jawa Timur
- Samudera Hindia Selatan Banten-NTB
- Laut Jawa bagian timur
- Perairan Kepulauan Anambas-Kep. Natuna
- Perairan Kepulauan Subi-Serasan
- Selat Makassar bagian selatan, perairan Kep. Talaud
- Perairan utara dan timur Halmahera, Laut Halmahera
- Perairan utara Papua Barat-Papua, dan
- Samudera Pasifik utara Halmahera-Papua.
Sedangkan gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,5-4 meter, berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara.
Masyarakat khususnya nelayan diimbau untuk memerhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran, seperti dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m).
Peringatan juga berlaku bagi kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m) dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter). (Fat/Oryza)
