- Dongkrak Ekonomi Pesisir, KKP dan IFAD Kembangkan Blue Coast Project
- Ribuan Alat Keselamatan Pelayaran, Pas Kecil, Buku Pelaut, Dibagikan Kemenhub di Banten
- Uji Petik Jelang Nataru 2025-2026, Armada Kapal Pelabuhan Batulicin Siap Layani Pelanggan
- Kasal Tinjau Industri Alat Pertahanan Canggihdi Jerman, Rheinmetall dan Euroatlas GmbH
- Liburan Akhir Tahun 2025-2026, ASDP Beri Diskon Tiket Kapal 19%
- Libur Nataru 2025-2026 Tiket Kereta Api Diskon 30%, Jangan Kehabisan, Pesan Lebih Awal
- KKP Stop Aktivitas Reklamasi dan Pemanfaatan Ruang Laut 3 Perusahaan di Sultra
- KRI Bung Hatta-370 dan KRI Panah-626 Amankan Kapal Tanker Terobos Masuk Imdonesia
- Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih di Bantul, KKP Bekali Warga Literasi Keuangan
- Buruan Pesan, Libur Nataru 2025-2026 Tiket Kapal PELNI Semua Rute Didiskon
Ribuan Alat Keselamatan Pelayaran, Pas Kecil, Buku Pelaut, Dibagikan Kemenhub di Banten

Keterangan Gambar : Kemenhub menggelar Kampanye Keselamatan Pelayaran Tahun 2025 di Cilegon, Banten, Rabu (19/11/2025). Kegiatan ini sebagai bentuk komitmen membangun budaya keselamatan hingga ke level masyarakat akar rumput. Foto: Ditjen Hubla
Indonesiamaritimenews.com (IMN), CILEGON: Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terus memperkuat upaya peningkatan keselamatan pelayaran, khususnya bagi masyarakat pesisir dan para nelayan di wilayah Banten.
Salah satu kegiatan yang digelar adalah Kampanye Keselamatan Pelayaran Tahun 2025 di Cilegon, Banten, Rabu (19/11/2025). Kegiatan ini sebagai bentuk komitmen membangun budaya keselamatan hingga ke level masyarakat akar rumput.
Pada kegiatan ini dibagikan 1.205 life jacket, 50 life buoy, serta diterbitkan 848 Pas Kecil dan 2.645 Buku Pelaut Merah. Kegiatan lainnya yaitu pemberian paket sembako bagi masyarakat maritim di Banten, Lampung, dan DKI Jakarta. Kegiatan ini sebagai bentuk nyata kehadiran pemerintah dalam meningkatkan keselamatan dan legalitas pelayaran
Baca Lainnya :
- Uji Petik Jelang Nataru 2025-2026, Armada Kapal Pelabuhan Batulicin Siap Layani Pelanggan0
- Liburan Akhir Tahun 2025-2026, ASDP Beri Diskon Tiket Kapal 19%0
- Libur Nataru 2025-2026 Tiket Kereta Api Diskon 30%, Jangan Kehabisan, Pesan Lebih Awal0
- Buruan Pesan, Libur Nataru 2025-2026 Tiket Kapal PELNI Semua Rute Didiskon0
- Nataru 2025-2026 Lintasan Telaga Punggur-Tanjung Uban Diprediksi Naik 15%, Ini Kesiapan ASDP0
Keselamatan Sebagai Budaya
Menteri Perhubungan yang diwakili oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Muhammad Masyhud dalam sambutannya menegaskan bahwa peningkatan keselamatan pelayaran bukan hanya urusan regulasi, tetapi menyangkut perlindungan nyawa dan kesejahteraan masyarakat.
“Kampanye ini bukan seremonial, tetapi wujud nyata komitmen pemerintah untuk membangun budaya keselamatan. Keselamatan harus menjadi kebiasaan, bukan sekadar kepatuhan,” ujar Masyhud.
Dijelaskan Masyhud, melalui pemberian Buku Pelaut Merah, E-Pas Kecil, dan alat keselamatan, pihaknya ingin memastikan para nelayan memiliki identitas resmi, legalitas berlayar, dan akses yang lebih mudah terhadap layanan keselamatan. Setiap nyawa yang selamat adalah keberhasilan kita semua.
"Upaya ini juga semakin penting menjelang periode arus puncak Natal dan Tahun Baru, terutama di jalur penyeberangan vital Merak–Bakauheni," ujarnya.
Masyhud mengajak seluruh pihak, baik pemerintah daerah, operator kapal, asosiasi, maupun masyarakat untuk terus memperkuat budaya keselamatan pelayaran.
“Tidak ada kompromi dalam keselamatan. Kita harus bekerja bersama. Keselamatan adalah tanggung jawab kita semua,” ujarnya.
Keselamatan Pelayaran dan Konektivitas
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Banten yang diwakili oleh Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten, Tri Murtopo, menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan kampanye di Banten dan menegaskan pentingnya kolaborasi seluruh pemangku kepentingan.
"Keselamatan berlayar bukan hanya kewajiban regulatif atau pemerintah, tetapi merupakan kebutuhan fundamental dalam menjamin keselamatan mobilitas arus logistik dan konektivitas antar wilayah," ujarnya.
Wilayah perairan Provinsi Banten memiliki peran yang sangat strategis khususnya dalam bidang pelayaran mengingat adanya pelayaran Selat Sunda yang terletak di antara Pulau Jawa dan Sumatera.
Melihat potensi yang ada dan aktivitas pelayaran yang padat, dia berharap pemerintah daerah bersama seluruh pemangku kepentingan dapat terus memperkuat tata kelola keselamatan pelayaran serta meningkatkan kualitas pelayanan secara menyeluruh.
Melalui kegiatan ini, diharapkan pelayanan transportasi laut di Banten semakin aman dan berkualitas, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi maritim daerah.
"Dengan pelayaran yang aman dan operasi bongkar muat yang tertib, ekonomi daerah akan semakin kuat. Industri tumbuh dan pelayanan publik meningkat," ujarnya.
*Program Nyata untuk Masyarakat
Sementara itu, Direktur Kesatuan Pengawasan Laut dan Pelayaran (KPLP), Capt. Hendri Ginting, memaparkan berbagai bentuk dukungan langsung yang diberikan pemerintah seperti pembagian life jacket dan life buoy gratis, menerbitkan Pas Kecil, dan Buku Pelaut Merah bagi masyarakat.
"Langkah ini merupakan upaya memperluas jangkauan layanan keselamatan. Seluruh bantuan ini fokusnya satu, yaitu memastikan masyarakat dan nelayan berlayar dengan lebih aman. Pemerintah hadir untuk melindungi, bukan hanya mengawasi," tegasnya.
Sebagai informasi, kegiatan ini diikuti oleh 255 peserta dari berbagai instansi dan unsur pemerintah pusat, daerah, TNI/Polri, operator pelayaran, serta perwakilan nelayan.
Selain pemberian alat keselamatan, kegiatan juga mencakup penandatanganan Nota Kesepahaman tentang kelancaran dan keamanan transportasi di wilayah Merak–Bakauheni, serta penyampaian materi dari Kantor SAR Banten, BMKG Maritim Merak, dan AMSAT International.
(Arry/Mar)











