Pidato di SPIEF 2025 Rusia, Presiden Prabowo Suarakan Kolaborasi Hadapi Geopolitik Global

By Indonesia Maritime News 21 Jun 2025, 03:19:42 WIB Internasional
Pidato di SPIEF 2025 Rusia, Presiden Prabowo Suarakan Kolaborasi Hadapi Geopolitik Global

Keterangan Gambar : Presiden RI Prabowo Subianto bersama Presiden Rusia Vladimir Putin pada sesi pleno St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di ExpoForum Convention and Exhibition Centre, St. Petersburg, Rusia, Jumat (20/6/2025). Foto: BPMI Setpres



Indonesiamaritimenews.com (IMN), RUSIA: Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan pidato pada sesi pleno St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di ExpoForum Convention and Exhibition Centre, St. Petersburg, Rusia, pada Jumat (20/6/2025).

Kehadiran Presiden Prabowo dalam forum ini menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk menegaskan peran dan posisi strategisnya di tengah dinamika dunia multipolar.

Baca Lainnya :

Sesi pleno SPIEF tahun ini mengusung tema “Shared Values: The Foundation of Growth in a Multipolar World” dan dihadiri oleh para pemimpin dunia. Para tokoh dunia yang hadir antara lain Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin selaku tuan rumah, Pangeran Nasser bin Hamad Al-Khalifa dari Bahrain yang merupakan Co-Partner SPIEF, Wakil Perdana Menteri Tiongkok Ding Xuexiang, serta Wakil Presiden Afrika Selatan Paul Mashatile.

Presiden Prabowo mendapat kehormatan untuk menyampaikan pidato sesaat setelah sambutan pembukaan dari Presiden Vladimir Putin. Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi atas undangan untuk berbicara dalam forum internasional tersebut.

Kepala Negara menyebut SPIEF sebagai platform penting yang mempertemukan para pemimpin dari berbagai belahan dunia. "Saya merasa terhormat hari ini diundang dan dapat berbicara di forum ini, St. Petersburg International Economic Forum 2025,” ucap Presiden Prabowo.

Ia juga menilai forum ini merupakan ruang pertemuan yang strategis, di mana negara-negara dari Barat, Timur, dan Global South dapat membangun kepercayaan dan kerja sama yang saling menguntungkan, terutama di tengah tantangan geopolitik global yang semakin kompleks.

“Forum ini adalah tempat yang menyatukan para pemimpin dari Barat, Global South, Timur, dan titik temu Eurasia. Indonesia memandang pertemuan ini sebagai kesempatan untuk membangun kepercayaan strategis dan menjalin kesepakatan di tengah situasi geopolitik yang semakin rumit,” tutur Presiden Prabowo.

Politik Bebas Aktif

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia terhadap prinsip politik luar negeri yang bebas dan aktif. "Kami selalu menganut dan akan terus mempertahankan kebijakan non-blok,” ucap Presiden.

Dalam forum ekonomi global tersebut, Presiden Prabowo menekankan pentingnya kolaborasi damai dan kerja sama ekonomi antarnegara di tengah peningkatan ketegangan di dunia. Presiden pun menyampaikan apresiasi kepada Rusia atas dukungannya dalam penyelesaian perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif antara Indonesia dengan Uni Ekonomi Eurasia.

“Kami berterima kasih kepada Rusia atas dukungan dalam tercapainya CEPA Indonesia-Uni Eurasia. Kami juga telah menyelesaikan negosiasi dengan CPTPP dan Uni Eropa, dan saat ini mengajukan keanggotaan OECD,” ujar Kepala Negara.

Selain itu, Presiden Prabowo menggarisbawahi pentingnya kerja sama global yang damai di tengah batas-batas antarbangsa yang makin kecil dalam era globalisasi. “Kami akan bekerja sama untuk kolaborasi yang damai, hidup berdampingan secara damai dengan semua negara,” katanya.

Menanggapi situasi geopolitik global khususnya di kawasan Timur Tengah, Presiden menyampaikan keprihatinan atas meningkatnya konflik di sana. Kepala Negara berharap situasi dapat mereda dan solusi damai segera terwujud.

“Kami sangat menyesalkan meningkatnya eskalasi dan konflik di seluruh dunia, terutama di Timur Tengah. Dan kami berharap semua pihak dapat mencapai penyelesaian damai sesegera mungkin,” tandas Presiden.

Turut hadir mendampingi Presiden Prabowo dalam forum tersebut adalah Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. (Bow/Oryza)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook