- Jelang Audit IMSAS 2025, Ini Langkah Persiapan Kemenhub
- KKP Genjot Budidaya Ikan di Sumatera Selatan, Produksi Musi Rawas Paling Tinggi
- Program MBG, Kasal Makan Bergizi Gratis Bersama Pelajar SMA Hang Tuah 1 Jakarta
- Dukung Konektivitas, ASDP Relokasi Dua Kapal KMP Temi dan KMP Erana di Cabang Ambon
- Penyelundupan Senpi Ilegal Digagalkan Marinir di Pelabuhan Ambon
- Perahu Tenggelam, 2 Nelayan Terombang-ambing di Selat Riau Diselamatkan KRI Silas Papare-386
- Setahun, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- Kombes AM Kamal, Dari Operasi DOM Aceh hingga Satgas Damai Papua, Mengabdi untuk Negeri
- Hilirisasi Rajungan di Jepara, KKP Dorong Ekonomi Masyarakat Pesisir Naik Kelas
- Gotong Royong, TNI AL dan Masyarakat Bangun Tanggul Penahan Abrasi di Tapal Batas
Pasca Merger dan Dihantui Wabah Covid 19 Laba Pelindo Meningkat 30 % Tahun 2022
Keterangan Gambar : Dirut PT Pelabuhan Indonesia Arif Suhartono. Foto: Property Of Indonesiamaritimenews.com
indonesiamaritimenews.com ( IMN), Kini Pelindo I, II, III dan IV tak ada lagi. Sebutannya berubah menjadi regional I, II, III dan IV yang membawahi cabang. Sesuai proyek strategis pemerintah digabung atau merger menjadi satu bendera di bawah PT Pelabuhan Indonesia ( Persero).
Merger dilakukan pada tanggal 1 Oktober 2021. Pada saat itu dilakukan legal merger sesuai PP 101/ 2021 Penggabungan Pelindo dengan melakukan RUPSLB terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan akta penggabungan.
Pada penggabungan itu di antaranya disebutkan tujuan merger meningkatkan keunggulan operasional, komersial dan keuangan.
Baca Lainnya :
- Libur Nataru 2022, Pelindo Pastikan Arus Penumpang di 63 Terminal Lancar0
- Pelindo Sabet Predikat Informatif di Ajang Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 20220
- Produktivitas Pelabuhan Kuala Tanjung, 10 Pabrik Bakal Dibangun di KEK Sei Mangkei0
- Implementasi Progam Strategis SPMT Dukung Kinerja Perusahaan Tumbuh Positif 0
- Derajat Sulistiyo Dirut SPMT: “ Saya diminta Pak Arif standarkan semua operasi dan standar komersil.0
Kata terakhir, dari tujuan merger adalah keuangan. Setahun sudah merger dilakukan. Bagaimana dampak terhadap hasil usaha dan keuangan PT Pelindo? Mampukah meningkatkan pundi keuangan perusahaan setelah merger?
Jawaban pertanyaan yang mengusik ini pun ditunggu. Bila ditanya, " Bagaimana dampaknya, bottom line perusahaan meningkat 30 persen di tahun 2022, " ungkap Arif Suhartono Dirut PT.Pelabuhan Indonesia menjawab pertanyaan indonesiamaritimenews.com tentang pendapatan perusahaan sebelum dan sesudah merger pada Forum Group Discussion ( FGD) PT Pelindo dengan Forum Wartawam Maritim (Forwami), di Gedung Museum Maritim, Tanjung Priok, Jakarta, Jumat ( 23/12/2022).
Bila dipersentasikan, lanjut Arif menambahkan, laba perusahaan meningkat 30 % dibandingkan sebelum merger pada tahun 2021.
KONTRIBUSI ke NEGARA
Peningkatan pendapatan dan laba Pelindo ini membawa angin segar bagi pemasukan negara yang diasumsikan juga meningkat.
Group Head Management Integrasi Pelindo, Budi Pratomo, mengatakan spektrum integrasi bisnis Pelindo sangat kompleks. Pelindo setelah bergabung sekarang sudah memiliki dan mengoperasikan 110 pelabuhan di seluruh Indonesia di 32 Provinsi dan memiliki 88 cabang dengan total pegawai sekitar 25 ribu pegawai di seluruh Indonesia.
“Pasca merger, kita memiliki 4 sub holding yang baru dibentuk yang fokus pada bisnisnya masing-masing di bawah sub holding terdapat sekitar 58 anak usaha,” papar Budi.
Menurut dia, transformasi di semua aspek merupakan hal penting, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis terhadap customer. "Transformasi juga mengantarkan Pelindo mampu berkolaborasi dan berkontribusi terhadap negara," ungkap Budi.
Menteri BUMN Erick Thohir di kesempatan berbeda yang di ekspose media, membantah BUMN merugi.Sebaliknya, Ia menjelaskan BUMN berkontribusi kepada negara Rp1.198 triliun dalam bentuk pajak, keuntungan, hingga deviden.
Pada perjalanan 9 bulam BUMN menorehkan laba Rp 155 triliun dengan pembukuan yang terkonsolidasi.
Keuntungan BUMN itu dicapai di saat wabah covid 19 yang masih menghantui.Pencapaian itu didukung perusahaan-perusahaan BUMN yang tetap eksis dan berhasil membukukan laba, salah satunya kontribusi dari PT Pelabuhan Indonesia ( Persero) yang baru setahun merger berhasil meraih laba 30 %. (M.Arifin Mukendar)
,