- Laut Mediterania Jadi Saksi Uji Ketangguhan KRI Sultan Iskandar Muda-367 dan LAF Air Force
- KRI Spica-934 dan Kapal Australia HMAS Leeuwin A-245 Gelar Ship Visit Exchange di Kupang
- Tiga Hari Kunjungi Indonesia, Kapal AL Singapura MV Mentor Dilepas Kodaeral III: Selamat Jalan..
- KRI Bung Hatta-370 dan Pesawat Udara Casa U-6206 Kerja Sama Taktis di Perbatasan Indonesia-Malaysia
- Kemenhub Fasilitasi Penyerahan Asuransi dan Pemulangan Jenazah Pelaut Indonesia
- Dorong Konektivitas Logistik di KTI, Pelindo Diapresiasi Pemprov Sulsel
- Transparansi Layanan Kepelabuhanan, UPP Tanjung Redeb Perkuat Implementasi Inaportnet
- Pelindo Terminal Petikemas Bantu Pengembangan Budidaya Lobster di Ambon
- Tingkatkan Layanan ke Nelayan, KKP Tambah Personel Syahbandar di Pelabuhan Perikanan
- Presiden Prabowo Tinjau Kapal Perang Terbesar Australia HMAS Canberra Didampingi PM Albanese
Pangandaran Jadi Lokasi Eduwisata, Banyak Spot Cantik Berswafoto

Keterangan Gambar : Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengoptimalkan keberadaan lahan mangrove di Pangandaran sebagai lokasi edukasi dan wisata. Foto: KKP
Indonesiamaritimenews.com (IMN), PANGANDARAN: Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengoptimalkan keberadaan lahan mangrove di Pangandaran sebagai lokasi edukasi dan wisata. Optimalisasi ini melalui program Smart Fisheries Village (SFV) yang dikembangkan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP).
Program SFV mangrove yang berada dalam Kawasan Bulaksetra seluas 17,5 hektare ini dijalankan oleh unit pelaksana teknis (UPT) Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Tegal.
Baca Lainnya :
- Desa Perikanan Smart Fisheries Village Bitung, Sensasi Wisata Bahari Sambil Belajar0
- Peduli Program Sosial, Pelindo Reginal 4 Sabet Penghargaan Initiative Award 20240
- Pelindo Hadirkan Marina Kelas Dunia di Pelabuhan Benoa, Menyediakan 180 Dermaga0
- Perdana, 50 Yachters 11 Negara Sandar di BMTH Pelindo 0
- Sail to Indonesia, Tiga Tahun Kiprah Pelindo, Memajukan Pariwisata Maritim0
“Sumber Daya Alam yang melimpah, sumber daya manusia yang tersedia, dan pendanaan untuk di elaborasi dalam proses bisnis, diharapkan menjadikan SFV Babakan sebagai kawasan eduwisata dengan penerapan teknologi informasi yang berkelanjutan," tutur Kepala BPPSDM KP I Nyoman Radiarta dalam siaran resmi KKP di Jakarta, Senin (23/12).
SFV Babakan menjadi lokasi pemanfaatan aset yang di kembangan melalui kegiatan pembelajaran mengenai kelautan, konservasi, dan program mangrove asuh yang ditujukan agar masyarakat mau menanam mangrove dengan mengoptimalkan Teaching Factory (TEFA), sebagai lokasi percontohan untuk kegiatan penyuluhan, dan lokasi untuk kegiatan pendidikan dan pelatihan melalui eduwisata konservasi mangrove.
Dalam rangkaian kegiatan peresmian SFV Babakan pada 17 Desember lalu, turut dilakukan penanaman cemara laut dan penanaman mangrove asuh berjenis bruguiera dan rhizophora apiculata, sebagai tanda bahwa kawasan eduwisata konservasi mangrove dapat dikunjungi masyarakat umum. Selain rhizophora apiculata juga terdapat jenis tanaman mangrove lainnya yang ada di kawasan tersebut, di antaranya avicennia alba, nypa fruticans, dan sonneratia alba.
SIAP TAMPUNG WISATAWAN
Kepala Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan, Lilly Aprilya Pregiwati mengatakan, meskipun SFV Babakan baru diresmikan, namun tempat ini sudah beroperasi sejak bulan Agustus lalu.
"Sudah banyak kegiatan yang dilaksanakan di SFV Babakan dari bulan Agustus lalu meski baru saja diresmikan. Pembangunan track eduwisata konservasi mangrove sepanjang 90 meter juga sudah mencapai 90 persen, Lokasi ini sudah siap menerima pengunjung dan menjadi alternatif wisata dengan tarif yang terjangkau," jelas Lilly.
Terdapat berbagai fasilitas dan spot menarik untuk berfoto saat berkunjung di SFV Babakan. Spot tersebut berupa tempat pembibitan, tempat penanaman mangrove, dan dermaga kayak yang dilengkapi fasilitas tempat ibadah, toilet, dan kafe.
Menikmati eduwisata konservasi mangrove di SFV Babakan bisa dilakukan dengan harga terjangkau. Pengunjung cukup membayar Rp5.000 per orang untuk masuk ke kawasan eduwisata konservasi mangrove dan tiket kayak dibanderol Rp30.000-Rp50.000 saja.
Tidak hanya sekedar naik kayak, wisatawan juga bisa menyewa tempat pemotretan seperti wisuda, pre wedding, atau event lain yang dibanderol Rp300.000 per 3 jam ataupun paket paket tour edukasi menarik lainnya yang akan ditawarkan. Tarif tersebut akan menjadi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari SFV Babakan.
Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut pemeliharaan ekosistem mangrove membawa banyak manfaat untuk keberlanjutan ekologi, populasi perikanan, hingga perekonomian masyarakat. (Arry/Oryza)











