- Ini Keunggulan TTL Kembali Raih Predikat Operator Terminal Petikemas Terbaik di ILA 2024
- 14 ABK KM Sabar Subur Tenggelam di Perairan Karimun Jawa, TNI AL dan Tim SAR Sigap Menolong
- Perkuat Indonesia Diporos Maritim Dunia, Kemenhub Dorong Sosialisasi UNCLOS 1982
- Wujudkan Ekonomi Biru, KKP Gandeng BKKBN, Bank Mandiri dan Polri
- 16 Kontainer Produk Perikanan Diekspor ke Mancanegara, Menteri Trenggono: Produk Indonesia Primadona
- Ini Pencapaian Pelindo Regional 2 Mencatatkan Dua Kinerja Positif, Jelang Tutup Tahun 2024
- Sailing Camp TNI AL 2024, Bakar Semangat Pemuda Membangun Negara Maritim
- 500 Pemuda Indonesia Ikuti Sailing Camp di Pulau Payung, Naik KRI Semarang-594
- Laksamana TNI (Purn) Yudo Margono Terima Perhargaan Kasal Wakili 68 Pati TNI AL Masa Purna Bakti
- Catat! IMO Tetapkan Gili Matra dan Nusa Penida Kawasan Laut Sensitif
Menag Yaqut Ajak Umat Teladani Rasulullah
Keterangan Gambar : Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Foto: Kemenag
Indonesianaritimenews.com (IMN),JAKARTA: Maulid Nabi atau hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiul Awal kalender Hijriah, setiap tahun diperingati Umat Islam. Peringatan Maulid Nabi srlain bertujuan untuk mengenang Rasulullah SAW serta perjuangannya juga meneladani kehidupan Nabi Muhammad.
Tahun ini Maulid Nabi jatuh pada tanggal 28 September 2023. Maulid Nabi diperingati oleh Umat Muslim dengan ceramah, pengajian, kegiatan sosial dan kegiatan lainnya.
Baca Lainnya :
- Hari Kelahiran Nabi Muham SAW Lebih Hebat dari Malam Lailatul Qodar, Ini Penjelasannya0
- Kemana Condong Ruh Anda?0
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, momentum Maulid Nabi selalu mengingatkan dirinya pada kebaikan dan rasa kemanusiaan yang diteladankan Rasulullah SAW
.
"Rasulullah adalah teladan dalam bicara dan bersikap. Rasulullah menjadi contoh dalam kebaikan dan kemanusiaan. Maulid menjadi momentum kita bersama memahami perjalanan hidup, sekaligus belajar dari kebaikan dan rasa kemanusiaan Rasulullah,” ujar Menag di Jakarta dalam keterangan tertulis, Kamis (28/9/2023).
Kebaikan dan kemanusiaan itu, kata Menag, antara lain tercermin dalam dialog antara Rasulullah SAW dengan istrinya, Siti Khadijah. Dialog itu terekam dalam hadits Sahih Bukhari yang diriwayatkan dari Ibnu Syihab dari Urwah bin Az Zubair dari Aisyah.
Didalam hadist tersebut dijelaskan tentang pemulaan turunnya wahyu. Diriwayatkan setelah menerima wahyu pertama di gua Hira’, Nabi Muhammad SAW segera pulang menemui Khadijah binti Khuwailid ra lalu minta diselimuti. Khadijah lalu menyelimuti suaminya, hingga Rasulullah tenang dan bercerita tentang apa yang baru dialaminya (menerima wahyu pertama).
Dalam ceritanya, Rasulullah mengatakan ke Khadijah bahwa dirinya merasa takut atas kejadian yang baru menimpanya. Jawab Khadijah, “Tidak, sekali-kali tidak, demi Allah, Allah tidak akan menghinakan engkau selamanya, karena engkau penyambung silaturahmi, membantu yang memerlukan, meringankan orang yang tidak berpunya, memuliakan tamu, dan menolong untuk kebenaran.”
“Dialog dalam riwayat ini mencerminkan bahwa Rasulullah bahkan sudah dikenal baik dan memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi oleh masyarakat Quraisy, sejak sebelum diangkat menjadi utusan Allah. Sehingga, Khadijah bisa menjelaskan hal itu saat berdialog dengan Nabi Muhammad,” papar Menag.
Menag pun mengajak umat untuk meneladani Rasulullah. "Mari, jadikan momentum Maulid ini antara lain untuk meneladani sosok Nabi yang suka menyambung silaturahmi, membantu yang memerlukan, meringankan orang yang tidak berpunya, memuliakan tamu, serta menolong untuk kebenaran,” pesan Menag. (Fat/Oryza)