- Menhub di Depan DPR: Angkutan Lebaran 2025 Lancar, Total Pergerakan 54,89% dari Penduduk
- Penyelundupan Sarang Burung Walet Senilai Rp216 Juta ke Singapura Digagalkan
- Jangan Saling Tunjuk, Kolaborasi Stakeholders Kunci Pelabuhan Tanjung Priok Kondusif
- NTT Dipilih Jadi Lokasi Modeling Garam, Ini Alasan KKP
- Genjot Ekspor Perikanan, KKP Gandeng Pemda dan BUMN
- KKP: Perempuan Berperan Penting dalam Pembangunan Pesisir & Pulau-Pulau Kecil
- Ketahuan Maling Ikan di Perairan Sebatik, Kapal Malaysia Dibekuk KKP
- Digitalisasi dan Efisiensi Sumber Daya Alam Dinilai Signifikan, TTL Raih ISO 14001:2015
- Pasca Macet Parah, Lalin di Priok Sudah Pulih, Dirut Pelindo: Solusinya, Bangun Jalan Baru
- Nelayan Tolak VMS, KKP: Banyak Manfaat, Pemilik Bisa Pantau Kapalnya Sendiri di Laut
Kapal Ikan Geumseong 135 Bawa 11 ABK RI Tenggelam di Korea, 2 Belum Ditemukan

Keterangan Gambar : Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia yang selamat setelah kapal ikan Geumseong 135 tempat mereka bekerja tenggelam di Korsel. Foto: Kemenlu
Indonesiamaritimenews.com( IMN), SEOUL: Pemerintah Indonesia meminta pemerintah Republik Korea untuk terus melakukan pencarian terhadap ABK warga Indonesia yang masih hilang, menyusul tenggelamnya kapal ikan 'Geumseong 135' di Perairan Pulau Jeju, Korsel.
Luasa Usaha Ad-interim (KUAI) RI Seoul, Zelda Wulan Kartika telah menemui jajaran pemerintahan Republik Korea terkait, antara lain Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Dalam Negeri dan Keselamatan, Gubernur Provinsi Jeju, serta Kepala Pusat Komando Manajemen Kecelakaan pada (8/11/2024).
Baca Lainnya :
- Nelayan Meninggal Kejang-kejang, Dievakuasi Prajurit TNI AL di Selat Malaka0
- Ini 48 Menteri Kabinet Merah Putih, Dilantik Presiden Prabowo di Istana0
- 14 ABK KM Sabar Subur Tenggelam di Perairan Karimun Jawa, TNI AL dan Tim SAR Sigap Menolong0
- Ini Pengurus Pusat Corps Alumsi AMC Hasil Munas III Palangkaraya0
- Kapal Nelayan Dimangsa Api, 4 Korban Dievakuasi KRI Layang 345, Seorang Tewas0
Kapal penangkap ikan “Geumseong 135” yang berawakkan 11 ABK WNI di sekitar perairan pulau Jeju pada 8 November 2024. KUAI RI Seoul, Zelda Wulan Kartika memyampaikan keprihatinan dan belasungkawa atas tragedi yang terjadi.
Ia juga memberi apresiasi mendalam atas upaya Pemerintah Korea yang bergerak cepat dalam mengerahkan upaya pencarian dan penyelamatan ABK.
Dalam siaran pers Kemenlu RI disebutkan, KUAI RI juga minta agar upaya pencarian terus dilakukan secara intensif. “Upaya pencarian 2 ABK WNI agar terus dilakukan, bahkan kalau perlu melewati batas 3x24 jam” ujarnya.
Sebagaimana telah menjadi instruksi langsung Presiden Yoon Suk-yeol, jajaran pejabat Republik Korea sampaikan komitmen untuk terus melakukan pencarian terhadap ABK yang hilang, termasuk jaminan atensi dan perawatan terhadap 9 ABK WNI yang berhasil diselamatkan. Pemerintah Republik Korea akan terus sampaikan berbagai perkembangan di lapangan.
Selain melakukan pertemuan dengan perwakilan pemerintah Republik Korea, Zelda Wulan juga menemui 9 ABK WNI yang berhasil diselamatkan guna memastikan semua dalam kondisi baik dan sehat.
Ia juga menyampaikan keprihatinan yang mendalam termasuk komitmen pencarian 2 ABK WNI yang belum ditemukan. KUAI RI minta agar para ABK untuk dapat tenang, beristirahat, dan melakukan komunikasi dengan keluarga masing-masing di Indonesia sehingga tidak terjadi kepanikan.
“Pemerintah Republik Indonesia melalui KBRI Seoul, dengan bantuan pihak setempat, akan terus bekerja untuk memastikan perhatian dan pelindungan yang optimal bagi seluruh ABK WNI” ucapnya.
Seperti diketahui, kapal penangkap ikan berbendara Korea “Geumseong 135” tenggelam di perairan pulau Jeju, Korsel pada 8 November 2024 pk.04.33 waktu setempat. Kapal berawakkan 27 ABK yang terdiri dari 16 WN Korea dan 11 WN Indonesia.
Pada pencarian Jumat (8/11), 15 ABK berhasil ditemukan, termasuk 9 ABK WNI. Sedang 12 ABK lainnya, di antaranya 10 WN Korea dan 2 WNI, dilaporkan masih belum ditemukan.
Sebanyak 9 ABK WNI yang berhasil diselamatkan berada dalam kondisi baik dan telah mendapat perawatan medis di Seobu Public Health Center, Jeju.
KBRI Seoul terus melakukan koordinasi dan komunikasi intensif dengan berbagai pihak terkait di Korea Selatan, seperti Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Korean Coast Guard serta para agen dan pemilik kapal. Upaya saat ini difokuskan untuk mencari ABK yang masih hilang.
Kasus ini telah menjadi pemberitaan utama di Korea Selatan. Presiden Yoon Suk-yeol telah memerintahkan jajarannya untuk memobilisasi seluruh sumber daya dan personel dalam melakukan pencarian dan penyelamatan para ABK, termasuk perawatan dan pemulihan bagi ABK yang telah diselamatkan. (Bow/Oryza)
