- Omah Sinau, Desa Energi Berdikari Binaan PTK Kelola 31,5 Ton Sampah, Jadi Pusat Edukasi
- Kerahkan Kapal Perang, TNI AL Himpun Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
- Erick Thohir Angkat Heru Widodo Jadi Dirut ASDP, Ini Jajaran Komisaris dan Direksi Baru
- Ikan Paus Sperma 17 Meter Mati Terdampar di Pantai Sumba Timur NTT Dimusnahkan
- Food Safety Jadi Isu Global, KKP Gandeng Norwegia Tingkatkan Mutu Produk Perikanan
- Bantu Pengungsi Letusan Gunung Lewotobi, KKP Kirim 1,8 Ton Ikan, Makanan dan Pakaian
- Bangun Depot Ketiga di Surabaya, CMA CGM Perluas Jangkauan di Indonesia
- Pelindo Gandeng Jamdatun Kejaksaan Agung, Bisnis Integritas Tinggi
- Jelang Penghujung Tahun 2024, Terminal Petikemas Surabaya Kembali Sabet Penghargaan
- Dipimpin Kasal, Athan Negara Sahabat Olahraga Menembak Eksekutif
Hari Ibu, Ini Untaian Doa Hadiah Untuk Ibunda
Keterangan Gambar : Ibu Rosnani 84 tahun.Foto: Property of indonesiamaritimenews.com
Indonesiamaritimenees.com ( IMN), JAKARTA: Setiap 22 Desember, bangsa Indonesia memperingati Hari Ibu. Hari bersejarah kebangkitan dan gerakan perempuan Indonesia dalaM meraih kemerdekaan RI.
Hari ini, Kamis 22 Desember 2022 ini adalah Hari Ibu ke-94. Sejak usai subuh, ucapan selamat Hari Ibu mengalir deras lewat grup-grup media sosial. Hampir semua pengguna WhatsApp memasang status Hari Ibu.
Sejarah menorehkan betapa mulianya seorang perempuan, ibu yang melahirkan anak bangsa, mencurahkan kasih sayang tiada tara dan menanamkan pondasi kokohnya sebuah bangsa. Begitu agungnya seorang Ibu
Baca Lainnya :
- Ribuan Jamaah Zikir Alkhidmat Kirim Doa Para Arwah Pahlawan dan Presiden RI,Santap Puluhan Tumpeng0
- Innalillahi... Buya Syafii Maarif Mantan Ketum PP Muhammadiyah Tutup Usia3
- Lily Wahid Dikebumikan di Dekat Makam Gus Dur, Kompleks Pesantren Tebuireng Jombang0
- Lily Wahid Telah Tiada, Dikenal Tangguh, Ini Kenangan Para Tokoh 0
- Berburu Lailatul Qodar0
Cinta dan kasih sayang seorang ibu, tentu tidak hanya sebatas ucapan selamat kepada ibunda yang masih hidup. Untaian doa diajarkan dalam agama Islam untuk dipersembahkan kepada Ibunda yang telah tiada.
MULIANYA IBU
Berbakti terhadap kedua orang tua dalam Islam sering disebut birrul walidain dan sifatnya adalah wajib. Diriwayatkan, Ibu memiliki kedudukan begitu mulia.
Dalam Al-Qur'an serta hadits Abu Hurairah RA meriwayatkan, "Seseorang datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, 'Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?' Nabi SAW menjawab, 'Ibumu!' Dan orang tersebut kembali bertanya, 'Kemudian siapa lagi?' Nabi SAW menjawab, 'Ibumu!' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi?' Beliau menjawab, 'Ibumu.' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi,' Nabi SAW menjawab, 'Kemudian ayahmu.'" (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)
Ibu, Ibu dan Ibu. Tiga kali Rasulullah menyebut bahwa Ibu adalah begitu mulianya hingga seorang Ibu. Di dalam ayat pertama sampai ke lima surah al-'Alaq:1-5, digambarkan betapa ajaran Nabi Muhammad SAW begitu mengagungkan kedudukan kaum ibu.
Al-'Alaq salah satu maknanya adalah sesuatu yang menggantung di dinding rahim. Semua manusia, kecuali Adam dan Hawa pernah tinggal di rahim Ibu. Ayat itu menggambarkan betapa pengorbanan jiwa dan raga seorang Ibu untuk anaknya sejak masih di dalam rahim, hingga si anak dilahirkan dan dibesarkan.
Karenanya, mendoakan Ibu tidak hanya pada peringatan Hari Ibu semata. Untaian doa dilantunkan setiap hari, setiap waktu dan setiap desahan nafas. Karena Ibu memiliki kedudukan yang begitu mulia.
Berikut lantunan doa yang dapat dihadiahkan buat Ibunda selain Al Fatehah:
Doa 1;
رَّبِّ ٱغْفِرْ لِى وَلِوَٰلِدَىَّ وَلِمَن دَخَلَ بَيْتِىَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ
Arab-Latin: Rabbigfir lī wa liwālidayya wa liman dakhala baitiya mu`minaw wa lil-mu
Artinya: "Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan." (QS. Nuh : 28)
Doa 2;
رَّبِّ ٱرْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيرًا
Arab-Latin: Rabbir-ḥam-humā kamā rabbayānī ṣagīrā
Artinya: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (QS. Al - Isra : 24)
Doa 3;
رَبَّنَا ٱغْفِرْ لِى وَلِوَٰلِدَىَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ ٱلْحِسَابُ
Arab-Latin: Rabbanagfir lī wa liwālidayya wa lil-mu`minīna yauma yaqụmul-ḥisāb
Artinya: Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)". (QS. Ibrahim : 41)
Doa 4;
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيْرًا وَاغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ وَالمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ
Arab-Latin: Rabbighfir lī wa li wālidayya warhamhumā kamā rabbayānī shaghīran, waghfir lil mu'minīna wal mu'mināti, wal muslimīna wal muslimāt al-ahyā'I minhum wal amwāti
Artinya, "Tuhanku, ampunilah dan kedua orang tuaku sebagaimana keduanya mengasuhku ketika kecil. Ampunilah orang beriman dan orang Islam baik laki-laki maupun perempuan, yang masih hidup dan yang sudah wafat," (Imam Al-Ghazali, Ihya'i Ulūmiddīn).
Doa 5;
اَللهُمَّ اغْفِرْلِىْ ذُنُوْبِىْ وَلِوَالِدَىَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِىْ صَغِيْرًا. وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، َاْلاَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، وَتَابِعْ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ بِالْخَيْرَاتِ، رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُالرَّاحِمِيْنَ، وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّبِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
Artinya: " Ya Allah, berikanlah ampunan kepadaku atas dosa-dosaku dan dosa-dosa kedua orang tuaku, dan kasihanilah keduanya itu sebagaimana beliau berdua merawatku ketika aku masih kecil, begitu juga kepada seluruh kaum muslimin dan muslimat, semua orang yang beriman, laki-laki maupun perempuan yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia, dan ikutkanlah di antara kami dan mereka dengan kebaikan. Ya Allah, berilah ampun dan belas kasihanilah karena Engkaulah Tuhan yang lebih berbelas kasih dan tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan-Mu."
Dengan pengorbanan Ibu yang begitu besar, Allah menempatkan seorang Ibu dalam posisi kedua yang harus dimuliakan setelah manusia mengabdi kepada Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa. (Fat/ Oryza)