- Kampanye Keselamatan Pelayaran di Ternate, Kemenhub Edukasi Masyarakat Pesisir, Bagikan Life Jacket
- Nelayan Pingsan Kapal Terombang-ambing, Diselamatkan Prajurit Hantu Laut Satgasmar
- Satukan Nusantara, ASDP Layani 207 Rute Perintis Hingga Penjuru 3 T
- Semarak Hari Buruh 2025 di Monas, Wuss.. Presiden Prabowo Lempar Kemeja, Jadi Rebutan
- Gegap Gempita May Day 2025 di Monas, Presiden Prabowo: Bersama Kita Selamatkan Kekayaan Rakyat!
- Presiden Prabowo Tekankan, Pembangunan Sekolah Rakyat di 53 Titik Direncanakan Matang
- Dorong Industri Perikanan di Maluku Utara, KKP Bakal Tambah UPT, Pengawasan SDA Diperkuat
- 2 Hiu Paus Gorontalo Dipasang Tagging, Pergerakan Dipantau Satelit
- Kemenhub dan Pelindo Dinilai Sukses Wujudkan Layanan Angkutan Laut Lebaran 2025
- Lepas Joy Sailing Siswa SMA Taruna Nusantara, Kasal: Cintai Laut Sejak Dini, Bangun Jiwa Maritim
Gunung Anak Krakatau Menggeliat Lagi, Masyarakat Diimbau Waspada

Keterangan Gambar : Gelombang laut di Selat Sunda antara perairan Lampung dan Banten, Minggu (22/1/2023) sebelum Gunung Anak Krakatau erupsi, cukup tinggi. Goyangan kapal terasa lebih kencang membuat sejumlah penumpang pusing. Foto: indonesiamaritimenews.com
Indonesiamaritimenews.com (IMB),LAMPUNG: Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Provinsi Lampung, sejak Minggu (22/1/2023) malam menggeliat lagi dan beberapa kali mengalami erupsi.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat erupsi terekam pada Senin pukul 00.41 WIB dan pukul 04.42 WIB. Namun abu letusannya tidak teramati.
Pantauan indonesiamaritimenews.com beberapa jam sebelum erupsi, gelombang di Selat Sunda antara perairan Lampung dan Banten terasa cukup tinggi. Penumpang kapal ferry merasakan pusing akibat goyangan kapal yang terasa cukup kuat dan sesekali terasa seperti membentur benda keras.
Baca Lainnya :
- TNI AL dan US Navy Chaplain Tukar Pengalaman Soal Membina Mental Prajurit0
- Pesawat SAM Air Bawa 11 Penumpang Tergelincir di Papua, Ban Pecah Sayap Patah 0
- 340.411 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Liburan Imlek 20230
- Tambak Udang Modern Bakal Dibangun di Sumba Timur, Menteri KP: Dongkrak Ekonomi Rakyat0
- Peduli Yatim dan Dhuafa De Nasti Cafe Berbagi0
Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Andi Suardi, mengatakan erupsi beberapa kali terjadi.
Erupsi kembali terjadi pada pukul 06.07 WIB dengan tinggi kolom letusan sekitar 300 meter di atas puncak atau 457 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Letusan yang terekam seismograf memiliki amplitudo maksimum 50 mm dan durasi 80 detik, menimbulkan kolom abu berwarna kelabu tebal mengarah ke timur.
Kemudian pada pukul 07.01 WIB, Gunung Anak Krakatau kembali batuk-batuk. Kali ini tinggi kolom letusan sekitar 300 meter di atas puncak atau 457 mdpl dan kolom abu berwarna kelabu tebal mengarah ke timur. Erupsi terekam seismograf memiliki amplitudo maksimum 50 mm dan durasi 27,5 detik.
Anak Krakatau mengalami erupsi lagi pada pukul 07.59 WIB, dengan tinggi kolom letusan sekitar 500 meter di atas puncak atau kurang lebih 657 mdpl dan kolom abu kelabu hingga kelam tebal mengarah ke tenggara. Erupsi terekam seismograf memiliki amplitudo maksimum 60 mm dan durasi 143 detik.
Selanjutnya, pukul 08.08 WIB dengan tinggi kolom letusan sekitar 300 meter di atas puncak atau kurang lebih 457 mdpl dan kolom abu kelabu hingga hitam tebal mengarah ke tenggara. Letusan itu terekam seismograf memiliki amplitudo maksimum 53 mm dan durasi 121 detik.
Gunung Anak Krakatau kembali erupsi pada pukul 09.28 WIB dengan tinggi kolom letusan sekitar 300 meter di atas puncak atau kurang lebih 457 mdpl dan kolom abu kelabu tebal mengarah ke tenggara. Letusan itu terekam seismograf memiliki amplitudo maksimum 53 mm dan durasi 38 detik.
PVMBG menyarankan masyarakat, pengunjung, wisatawan, maupun pendaki tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif. Gunung api tersebut statusnya kini Siaga (Level III).(Riz/Oryza)
