- KSOP Kelas IV Kalianget Bagi-bagi Life Jacket ke Nelayan
- Kemenhub Bentuk Maritime Coordination Center, Ini Fungsinya
- KKP Menggadang-gadang Susu Ikan Minuman Protein Tinggi, Bisa Dibikin Cilok
- PON XXI Aceh-Sumut 2024, KM Kelud Jadi Hotel Terapung Gratis
- 10 Negara Menimba Ilmu Budidaya Nila dan Lele dari Indonesia
- Kekuatan Kapal Selam Kunci Amankan Perairan RI, Kasal: Wujudkan TNI AL Modern dan Berdaya Gentar
- HUT ke 79 TNI AL di Atas Kapal Perang Dipimpin Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto
- Tanjung Priok Bikin Presiden Zanzibar Kesengsem, Kerja Sama Maritim dengan Pelindo
- Pelindo Mengajar Menyasar SMAN 13 Jakarta, Drajat Sulistyo: SDM Bagus, Perusahaan Maju
- Kapal Nelayan Dimangsa Api, 4 Korban Dievakuasi KRI Layang 345, Seorang Tewas
Difasilitasi IPC TPK dan Pelindo Grup, Ratusan Anak Muda Tanjung Priok Dilatih Soft Skill
Keterangan Gambar : Anak muda Tanjung Priok diberi pelatihan soft skill. Foto: IPC TPK
Difasilitasi
Indonesiamaritimenews.com (IMN) JAKARTA: Ratusan Anak muda Tanjung Priok mendapat pelatihan soft skill untuk mengembangkan kompetensi mereka. Pelatihan ini diselenggarakan oleh IPC Terminal Petikemas/IPC TPK berkerjasama dengan Pelindo Group. Selain pelatihan soft skill juga sertifikasi kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Berlangsung selama 5 bulan sejak Januari 2023, kegiatan pelatihan soft skill dan sertifikasi ini ditujukan untuk dapat meningkatkan kompetensi anak muda usia produktif dari berbagai wilayah di Tanjung Priok, Jakarta Utara
Baca Lainnya :
- Lepas 73 Lulusan Satdik KP Magang ke Jepang dan Taiwan, ini Pesan Menteri Trenggono0
- KKP Gandeng Pukyong National University Kembangkan Ocean Institute of Indonesia0
- Dorong Budaya Kreatif dan Inovatif di Belawan, SPMT Gelar Workshop Urban Farming0
- Lulus Predikat Cumlaude, Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali Raih Gelar Doktor0
- Aksi IPC TPK Cegah Abrasi, Tanam Mangrove dan Transplantasi Terumbu Karang0
Pelatihan soft skill yang diselenggarakan meliputi bidang yang banyak diminati seperti Digital Marketing, Desain Grafis dan Operator Komputer Madya.
Direktur Utama IPC TPK, Guna Mulyana mengatakan tujuan utama program pelatihan dan sertifikasi ini untuk memfasilitasi masyarakat dalam mendapatkan pendidikan baik formal maupun non-formal. Tujuannya agar mereka dapat memiliki kemampuan soft skill dan kompetensi dalam menghadapi dunia kerja yang membutuhkan kecakapan digital.
Program ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Pilar Pembangunan Ekonomi nomor 10 terkait Berkurangnya Kesenjangan khususnya masyarakat di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok.
Progam pelatihan dan sertifikasi merupakan tindaklanjut dari Joint CSR Pelindo Group yang telah berlangsung sejak tahun 2020, di mana 10 anak usaha Pelindo berkolaborasi dalam mendorong kompetensi anak-anak putus sekolah melalui pendidikan formal dan informal. Pada pelaksanaannya Pelindo Group menggandeng Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Cilincing selaku inisiator.
“Kami mengapresiasi dukungan IPC TPK dan Pelindo Group pada program ini. Banyaknya tuna karya menjadi latar belakang kami menginisiasi program ini. Program ini pertama kali di lakukan di wilayah Cilincing. Harapannya peserta dapat meningkatkan skill dan siap untuk bekerja," ujar Rizki, Ketua Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Cilincing dalam keterangan terulis dilansir IPC TPK, Rabu (9/8/2023).
"Alhamdulillah program ini selesai dilaksanakan dan beberapa peserta telah mendapatkan pekerjaan baru dengan bermodalkan sertifikasi yang dimiliki,” sambung dia.
Dewasa ini dunia kerja menuntut calon pekerja memiliki kecakapan digital. Melansir Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat data Februari 2023 masih ada 7,99 juta pengangguran di Indonesia. Angka ini 5,45 persen dari total angkatan kerja per tahun sebesar 146,62 juta tenaga kerja.
Pelatihan diikuti oleh 140 (seratus empat puluh) orang masyarakat dari wilayah Kalibaru, Kebon Bawang dan Koja. Proses belajar dilakukan secara hybrid dengan latar belakang sebagian besar peserta adalah tuna karya dan pekerja lepas harian.
Setelah mendapatkan pelatihan selama 3 bulan, peserta mengikuti pendampingan dan asesmen sertifikasi yang dilakukan oleh BNSP. Total 81 orang di antaranya dinyatakan lulus sertifikasi. Adapun hasil penilaian yang dilakukan oleh panitia, para asesor BNSP dan para trainer antara lain materi pelatihan, metode yang digunakan, kualifikasi trainer (instruktur) dan peserta pelatihan.
“Harapannya dengan pelatihan dan sertifikasi yang telah dilaksanakan sebagai upaya untuk memenuhi kompetensi masyarakat sehingga memiliki kemandirian untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan, meningkatkan motivasi dengan menguasai pengetahuan dan keterampilan serta memiliki rasa memiliki dan dapat berkontribusi dalam menghadapi dunia kerja.” jelas Guna. (Arry/Oryza)