- Puncak Hari Armada RI 2024, Atraksi Memukau Teatrikal Sejarah Maritim Indonesia
- Hari Armada RI Ke-79, TNI AL Junjung Tinggi Loyalitas, Sukseskan Program Pemerintah
- Program Blue Economy, Ini Sederet Kegiatan Pertamina Trans Kontinental
- Kasal Sematkan Brevet Hiu Kencana Untuk 11 Pati TNI AL, Ini Daftar Namanya
- Seminar Nasional dan Rakernas Dewan Komisaris BPD Se-Indonesia, Ini yang Dibahas
- 6 Bulan Diproses Hukum di Papua Nugini, 19 ABK Indonesia Dipulangkan
- Ini Penyebab Port Stay Kapal di TPK Kendari Lebih Cepat, Arus Peti Kemas Tumbuh 7 Persen
- Dipicu Petikemas Internasional Kinerja TPS Naik 9,27 Persen
- Stop Korupsi! TPS Gelar Kegiatan Edukatif dan Lorong Hitam Koruptor
- Tinjau MBG di SMP Ali Maksum Yogyakarta, Titiek Soeharto: Program Ini Mencerdaskan Anak-anak
BRIN Sebut 28 Desember Ada Badai Dahsyat, BMKG Bilang Hanya Hujan, Kok Beda ?
Keterangan Gambar : Ilustrasi. Foto: Property of indonesiamaritimenews.com
Indonesiamaritimenews.com(IMN),JAKARTA: Peneliti klimatologi BRIN, Erma Yulihastin memaparkan potensi hujan ekstrem hingga badai dahsyat terjadi pada 28 Desember 2022 di wilayah Jabodetabek. Namun BMKG memiliki prediksi berbeda dari Erma.
Peneliti Klimatologi pada Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN(Badan riset dan Inovasi Nasional), Erma Yulihastin mengatakan wilayah Jabodetabek akan terkena badai dahsyat.
Melalui cuitan di Twitter. Erma menjelaskan soal potensi badai dan banjir besar di Jabodetabek.
Baca Lainnya :
- PNPB Kelautan dan Perikanan Mencapai Rp1,79 Triliun, Menteri KKP: Terbesar Sejak 19990
- Waspada Tinggi Gelombang 4 Hingga 6 Meter Sampai 2 Januari 2023, Ini Lokasinya0
- Lewati Perairan Somalia, Satgas MTF XXVIII-N/UNIFIL Siaga Jaga Perang 0
- Desa Perikanan Cerdas, Mendorong Ekonomi Tumbuh dan Lingkungan Lestari0
- Waspada Gelombang 4 Meter Ancam Perairan Indonesia, Ini Lokasinya0
"Siapapun Anda yg tinggal di Jabodetabek dan khususnya Tangerang atau Banten, mohon bersiap dengan hujan ekstrem dan badai dahsyat pada 28 Desember 2022," tulis Erma (26/12/2022).
Erma.menambahkan, daerah Banten dan Jakarta-Bekasi akan menjadi lokasi sentral tempat serangan badai. Diperkirakan badai akan datang siang hingga malam hari, 28 Desember 2022.
BERBEDA
Sementara itu Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memberi penjelasan berbeda. Dia mengatakan, terminologi badai itu kurang lebih merupakan siklon tropis, jadi pusaran angin yang kencang yang juga mengakibatkan hujan ekstrem, itu badai.
"Itu dideteksi akan terjadi tadi di wilayah sebelah utara Papua, dan juga sedang berproses, tapi kemungkinan terjadi katanya rendah di wilayah selatan barat Indonesia, itu dimaksud badai sesungguhnya," jelas Dwikorita di YouTube BMKG, Selasa (27/12/2022).
BMKG memprediksi wilayah Jabodetabek memang akan terjadi hujan ekstrem namun bukan badai. Hujan esktrem juga diperkirakan terjadi pada 30 Desember 2022 mendatang.
"Hujan ekstrem nggak harus berupa badai, dan hujan ekstrem diprediksi, dimulai... jadi trennya udah terlihat sejak 21 Desember dan trennya semakin meningkat di (tanggal) 29, jadi itu hujan lebat, bukan pusaran, istilah badai kan pusaran, pusaran angin dan disertai hujan lebat, ungkap Dwikora.
Di Jabodetabek, kata Dwikora, pada 28 Desember masih belum ada merahnya. Namun yang dikhawatirkan Jawa Tengah dan Laut Jawa.
Dwikorita mengatakan pada Rabu di wilayah Jabodetabek masih kategori aman. Dia mengatakan intensitas hujan besok adalah hujan ringan hingga sedang. "Nah Jawa Barat atau Jabodetabek itu 28 Desember masih hijau, jadi insyaallah tidak, jadi hijau itu sedang, ringan sampai sedang," katanya.
Dwikorita memastikan BMKG dan BRIN bekerja sama untuk memodifikasi cuaca. Tentang persoalan potensi esktrem ini justru kami sedang kerja sama BRIN,ù kerja sama menerapkan teknologi modifikasi cuaca yang kiat berupaya awan hujan masuk ke darat, membuat hujan itu lebat atau ekstrem itu dapat dipaksa turun di laut Jawa atau di wilayah luar pemukiman, atau misal di danau atau waduk," katanya.
"Jadi insyaallah menurut prediksi ini justru Jawa Barat, Jabodetabek, sampai 28 Desember insyaallah masih bisa terkendali, masih relatif aman, hanya mulai 29 itu mulai diwaspadai menurut prediksi kami," tegasnya.
HATI-HATI PAKAI ISTILAH
Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, meminta semua pihak berhati-hati dalam penggunaan istilah. Hujan esktrem dan badai itu berbeda.
"Saya ingin perkuat Kepala BMKG bahwa hati-hati dalam penggunaan istilah, dalam berita beredar ada istilah badai, serangan badai, barangkali perlu diluruskan, ini adalah hujan lebat, kalau kita lihat ada legendanya," kata Guswanto.
Menurutnya, pernyataan badai besar itu berlebihan. "Jadi prakiraan yang disampaikan itu over estimate, jadi BMKG menyampaikan nanti tanggal 30 prakiraan kita, dasar kita menyampaikan tanggal 30 kemungkinan cuaca buruk melanda Indonesia di wilayah Jawa Barat, Jabodetabek hujan ekstrem di atas 150," ungkapnya.
Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab, juga dia menegaskan dari permodelan BMKG, Jabodetabek akan diguyur hujan lebat pada 30 Desember 2022. Menurut dia, pada Rabu (28/12) dan Kamis (29/12) wilayah Jabodetabek belum diguyur hujan lebat.
"Jabodetabek memang potensi hujan dari hasil pemodelan itu potensi di tanggal 30 Jabodetebek memang sangat lebat. Sementara (tanggal) 28 sendiri masih kategori ringan hingga sedang, (tanggal) 29 juga masih sedang," ungkapnya.
Hujan lebat justru cenderung di laut, laut Jawa, laut Jabodetabek. sejauh ini yang perlu jadi kewaspadaan di tanggal 30, tapi bukan berarti tanggal 28-29 nggak hujan, ada hujan tapi intensitas sedang," jelas Fachri. (Arry/Oryza).