- Cek Sistem Keamanan Objek Vital, Dirpamobvit Baharkam Polri Tinjau Pertamina CPP Senoro
- Dubes Rusia Temui Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali, Perkuat Kerja Sama Pertahanan Maritim
- ASDP Hadirkan Tiket Online Ferizy di Pelabuhan Sidangoli, Mobilitas Warga Lebih Mudah
- Lengkapi Amdal Tambak Udang Pantura, KKP Serap Aspirasi Masyarakat
- Presiden Prabowo Cetak Sejarah! Indonesia Urutan Ketiga Pidato di Sidang PBB Setelah Trump
- Dum !! Dentuman Meriam KRI Halasan-630 Guncang Laut Dabo Singkep
- Antisipasi Banjir, ASDP Salurkan Bantuan Perkuat Drainase Pelabuhan Bastiong Ternate
- Presiden Prabowo dan Sekjen PBB Bahas Sinergi Atasi Tantangan Global
- Pidato Presiden Prabowo di PBB: Akhiri Tragedi Gaza, Dukung Solusi 2 Negara
- KRI Bima Suci Otewe ke Jakarta, Bakal Meriahkan HUT Ke-80 TNI
Bangun Sentra Produksi Garam Nasional, KKP Perkuat Sinergi dengan Daerah

Keterangan Gambar : Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan KKP, Koswara. Foto: KKP
Indonesiamaritimenews.com (IMN), ROTE NDAO: Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkuat sinergi antara Pusat dan Daerah dalam pembangunan Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.
KKP menggandeng berbagai pihak di antaranya Kanwil BPN NTT, Dinas Kelautan dan Perikanan NTT, Dinas PUPR, PLN, Kejaksaan Tinggi, Satreskrim dan masyarakat untuk bersama-sama dalam meningkatkan produksi, kualitas, serta kemandirian garam nasional menuju swasembada garam nasional.
Baca Lainnya :
- Tingkatkan Pelayanan Publik di Perikanan Tangkap, KKP Optimalkan Digitalisasi0
- Prajurit Marinir TNI AL Unjuk Kemampuan Tempur di Latma Purkota Yordania0
- Ini Dia, Logo dan Tema HUT Ke-80 Kemerdekaan RI, Bersatu Berdaulat untuk Indonesia Maju0
- Lantik 2.000 Perwira Remaja Calon Pemimpin Negara, Presiden Prabowo: Jadilah Garda Terdepan Bangsa0
- Sosialisasi Unclos 82, Prajurit TNI AL di Belawan Dibekali Pemahaman Hukum Laut Internasional0
Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan KKP, Koswara mengatakan keterlibatan berbagai pihak sangat dibutuhkan. "Kami sudah mintakan pendampingan kepada Kejaksaan untuk pendampingan program-program prioritas KKP, dukungan dinas kelautan dan perikanan provinsi juga sudah sangat baik, demikian juga dengan pemerintahan Kabupaten Rote Ndao, kita harus bersinergi semua” kata Koswara dalam siaran resmi KKP di Jakarta, (28/7/2025).
Koswara menambahkan, pihaknya juga sudah menandatangani beberapa perjanjian kerjasama di antaranya dengan BPN NTT dan PLN untuk kelancaran program ini. Kolaborasi ini sangat penting mengingat garam bukan hanya komoditas strategis, tetapi bagian penting dari ketahanan pangan dan industri nasional.
KKP mendorong industrialisasi sektor pergaraman berbasis kawasan untuk efisiensi rantai pasok, peningkatan kesejahteraan petambak, serta nilai tambah produk garam.
Tiga Tahap
Kawasan K-SIGN akan dikembangkan dalam tiga tahap hingga tahun 2027 dengan total luas lahan ±13.000 hektare yang terbagi dalam 10 zona produksi. Setiap zona akan dilengkapi fasilitas produksi, pabrik pengolahan, dan infrastruktur pendukung seperti dermaga distribusi dan jalan produksi. Pengembangan tahap pertama akan dimulai di Zona 1 seluas 1.192 hektar.
Dalam jangka panjang, keberadaan K-SIGN di Rote Ndao diharapkan menjadi katalis pertumbuhan industri turunan, seperti garam konsumsi, aneka pangan, dan industri kimia. Peningkatan pendapatan daerah dan devisa negara juga menjadi dampak ekonomi signifikan dari proyek ini.
Kandungan NaCl di Atas 97%
Sementara itu Direktur Sumber Daya Kelautan, Frista Yorhanita, mengungkapkan bahwa percepatan pembangunan kawasan ini turut didukung oleh mekanisasi panen, penyediaan washing plant, laboratorium kualitas, hingga optimalisasi kualitas air laut. Pihaknya menargetkan kadar NaCl garam yang dihasilkan mencapai lebih dari 97% agar memenuhi standar industri.
Pemerintah Kabupaten Rote Ndao juga menyambut positif pembangunan K-SIGN. Bupati Rote Ndao, Paulus Henuk, menyampaikan komitmen penuh dalam mendukung realisasi kawasan tersebut. Pengembangan K-SIGN juga dirancang untuk memberdayakan masyarakat lokal. Ribuan tenaga kerja diproyeksikan terserap dari berbagai lapisan, mulai dari petambak, tenaga produksi, buruh angkut, hingga pengelolaan pasca-panen.
"Rote Ndao memiliki potensi lahan dan iklim yang sangat mendukung produksi garam. Kami siap berkontribusi menjadikan daerah ini sebagai lumbung garam nasional yang tangguh dan berdaya saing," ucap Frista.
Selain aspek teknis, KKP juga telah merancang skema kelembagaan dan kemitraan bisnis garam untuk memastikan keberlanjutan usaha. PT Garam, BUMD, dan koperasi lokal akan dilibatkan dalam pengelolaan kawasan secara profesional dan akuntabel. KKP bersama BPN dan PLN juga tengah menyiapkan legalitas lahan dan infrastruktur dasar.
Hal ini sejalan dengan kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam mewujudkan sektor kelautan yang maju, berkelanjutan, dan berkeadilan. (Arry/Oryza)
