ASEAN Ports and Logistics 2025, Pelindo Dorong Sinergi Maritim Asia Tenggara

By Indonesia Maritime News 20 Jun 2025, 21:24:56 WIB Logistik
ASEAN Ports and Logistics 2025, Pelindo Dorong Sinergi Maritim Asia Tenggara

Keterangan Gambar : Pameran ASEAN Ports and Logistics 2025 akan digelar di Hotel JW Marriot Jakarta pada 1-3 Juli 2025. Foto: Pelindo



Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo mendorong pelaku bisnis di sektor pelabuhan dan logistik untuk bersinergi dalam meningkatkan konektivitas negara-negara Asia Tenggara.

Melalui event konferensi dan pameran ASEAN Ports and Logistics 2025, Pelindo mengajak bersinergi lebih efektif dan efisien. Gelaran ini akan berlangsung pada 1–3 Juli 2025 di Hotel JW Marriott Jakarta, berkolaborasi dengan The Chartered Institute of Logistics and Transport Indonesia (CILT-ID).

Baca Lainnya :

Group Head Business Development and Strategic Alliance Pelindo, Bobby Hardian, mengungkapkan bahwa menjadi tuan rumah gelaran ASEAN Ports and Logistics kali ini merupakan upaya Pelindo untuk berkontribusi dalam memperkuat kerja sama dan konektivitas logistik regional.

"Event ini bertujuan untuk mendorong kolaborasi ekosistem pelabuhan dan logistik antar negara-negara di Asia Tenggara," ungkap Bobby pada acara Focus Group Discussion (FGD) & Press Conference jelang perhelatan event ASEAN Ports and Logistics 2025, di Jakarta.

Direktur Strategi Pelindo, Prasetyo menambahkan bahwa Pelindo berkomitmen untuk memperkuat konektivitas antara fasilitas pelabuhan dengan kawasan industri.
"Selain orientasi jangka panjang, pelabuhan mesti terintegrasi dengan hinterland atau dukungan kawasan industrinya," ujar Prasetyo.

Sebagai contoh, Java Integrated & Industrial Port Estate (JIIPE) di Gresik dan Terminal Kijing di Mempawah Pontianak Kalimantan Barat, yang dikembangkan oleh Pelindo. Selain itu, Perseroan juga telah membangun Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) untuk memperkuat kelancaran arus barang dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Priok, yang menjadi pelabuhan tersibuk di Indonesia.

“Saat ini kami juga sedang menyiapkan New Priok Eastern Access (NPEA) yang menghubungkan secara langsung New Priok Terminal ke JTCC, guna memperlancar arus logistik dari dan menuju kawasan industri," kata Prasetyo. Ia menambahkan, pihaknya terbuka untuk berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam memperkuat konektivitas regional.

"Kami ingin membangun ekosistem maritim yang tidak hanya efisien secara operasional, tapi juga berkelanjutan," tutup Prasetyo. (Arry/Oryza)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook