- Sukseskan Program Strategis Kelautan Perikanan, KKP Perkuat Peran Penyuluh
- KTT BRICS di Rio de Janeiro, Presiden Prabowo Dapat Ucapan Khusus dari Presiden Brasil
- KKP Lebarkan Sayap Ekspor Perikanan ke Vietnam, Korsel dan Kanada
- Hari ke-4 Operasi SAR, Kapal Perang TNI AL Temukan Jasad Korban KMP Tunu Pratama Jaya
- Kapal Perang Singapura Masuki Indonesia, Kapal Rudal KRI Alamang-644 Awasi Ketat
- KKP Gandeng SEAFDEC Kurangi Pencemaran Mikroplastik di Laut
- BUMN Tambang Harus Serahkan Laporan Tahunan Tepat Waktu, KKP: Denda Rp5 Juta/Hari
- Presiden Prabowo Hadiri KTT BRICS di Rio de Janiero, Momen Bersejarah
- Transformasi Jadwal Kapal Curah Kering, TTL dan KSOP Tanjung Perak Terapkan Berthing Priority
- Kasus Penyelundupan BBL di Merak, KKP Serahkan Tersangka ke Kejati
75 Tahun Bersahabat, Indonesia-Perancis Tandatangani 21 Kesepakatan, Ini Rinciannya

Keterangan Gambar : Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dan Presiden Republik Prancis, Emmanuel di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/5/2025). Foto: BPMI Setpres
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Indonesia dan Prancis menandatangani 21 dokumen kesepakatan kerja sama. Kunjungan kenegaraan Presiden Republik Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia mencatatkan sejarah baru dalam hubungan bilateral kedua negara.
Dokumen kesepakatan ditandatangani, ditunjukkan, dan diumumkan di hadapan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Emmanuel Macron di ruang kredensial Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/5/2025).
Baca Lainnya :
- KTT ke-46 ASEAN, Presiden Prabowo Dukung Timor Leste dan PNG Jadi Anggota Penuh0
- Indonesia-Tiongkok Tandatangani MoU, Ini 12 Sektor Kerja Sama yang Disepakati0
- Diikuti 25 Negara, KRI Bung Karno-369 dan KRI Kerambit-627 Unjuk Kekuatan di Ajang LIMA Malaysia0
- Deputy Force Commander UNIFIL Kunjungan Kehormatan ke KRI Sultan Iskandar Muda-3670
- Lawatan ke Uni Arab Emirates, Kasal dan Commander of The UAE Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Latihan0
Sebanyak 21 dokumen kesepakatan ditandatangani, ditunjukkan (showing), dan diumumkan di hadapan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Emmanuel Macron, menandai komitmen kuat untuk memperdalam kemitraan strategis lintas sektor.
Usai pertemuan bilateral bersama delegasi masing-masing negara, kedua kepala negara menyaksikan langsung penandatanganan dan penunjukan dokumen kesepakatan yang mencakup deklarasi bersama, kerja sama antarpemerintah (G-to-G), antarlembaga (P-to-P), kemitraan swasta (B-to-B), hingga pengumuman kerja sama antar bank sentral.
Presiden Prabowo dan Presiden Macron terlebih dahulu mengadopsi empat deklarasi bersama. Deklarasi tersebut mencerminkan kesamaan visi jangka panjang kedua negara, serta kontribusi bersama terhadap perdamaian dan kebudayaan dunia.
1. Deklarasi Bersama untuk Pengembangan Kemitraan Strategis Indonesia–Prancis hingga 2050 (Joint Vision 2050);
2. Deklarasi Bersama untuk Strategi di Bidang Kebudayaan antara Indonesia dan Prancis;
3. Deklarasi Penyelesaian Damai Isu Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara;
4. Pernyataan Bersama antara Presiden Republik Indonesia dan Presiden Republik Prancis.
11 Deliverables Ditandatangani
Selain itu, sebanyak 11 deliverables resmi ditandatangani dalam kesempatan tersebut, terdiri dari 10 kesepakatan G-to-G dan satu kesepakatan P-to-P. Kerja sama antarpemerintah mencakup berbagai sektor penting, yaitu:
1. Kesepakatan Kerja Sama di bidang Peningkatan Kapasitas Diplomatik, yang ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri RI dan Menteri Muda urusan Frankofoni dan Kemitraan Internasional Prancis;
2. Kesepakatan Kerja Sama di bidang Pertukaran dan Pelindungan Bersama atas Informasi Rahasia dan Dilindungi dalam bidang pertahanan (MPCIA), yang ditandatangani oleh Menteri Pertahanan RI dan Menteri Angkatan Bersenjata Prancis;
3. Kesepakatan Kerja Sama Pertahanan Strategis, yang ditandatangani oleh Menteri Pertahanan RI dan Menteri Angkatan Bersenjata Prancis;
4. Kesepakatan Kerja Sama di bidang Pertanian, yang ditandatangani oleh Menteri Pertanian RI dan Menteri Ekonomi, Keuangan dan Kedaulatan Industri dan Digital Prancis;
5. Kesepakatan Kerja Sama di bidang Mineral Kritis dan Metal, yang ditandatangani oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI dan Menteri Ekonomi, Keuangan dan Kedaulatan Industri dan Digital Prancis;
6. Kesepakatan Kerja Sama di Bidang Kehutanan Berkelanjutan, yang ditandatangani oleh Menteri Kehutanan RI dan Menteri Ekonomi, Keuangan dan Kedaulatan Industri dan Digital Prancis;
7. Kesepakatan Kerja Sama di Bidang Ekonomi Kreatif, yang ditandatangani oleh Menteri Ekonomi Kreatif RI dan Menteri Kebudayaan Prancis;
8. Kesepakatan Kerja Sama di Bidang Kebudayaan, yang ditandatangani oleh Menteri Kebudayaan RI dan Menteri Kebudayaan Prancis;
9. Kesepakatan Kerja Sama di Bidang Pengelolaan Risiko Bencana, yang ditandatangani oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Menteri Muda urusan Frankofoni dan Kemitraan Internasional Prancis;
10. Kesepakatan Kerja Sama di Bidang Transportasi, yang ditandatangani oleh Menteri Perhubungan RI dan Menteri Muda urusan Frankofoni dan Kemitraan Internasional Prancis
Sementara itu, satu kesepakatan P-to-P yang ditandatangani adalah Kesepakatan Kerja Sama di Bidang Pengembangan Ekosistem Olahraga Kuda antara PORDASI dan sejumlah institusi berkuda terkemuka Prancis seperti IFCE, FFE, France Galop, hingga AFASEC.
Selain penandatanganan, lima kerja sama strategis turut ditunjukkan dalam sesi showing di hadapan para kepala negara, yaitu:
1. Kesepakatan kerja sama antara Badan Gizi Nasional (BGN) dan Danone, untuk mendukung upaya peningkatan gizi nasional untuk membangun generasi yang sehat dan maju;
2. Kesepakatan kerja sama antara Danantara, Indonesia Investment Authority (INA), dan Eramet, terkait kerja sama mineral kritis untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik dan hilirisasi nikel;
3. Investasi Bersama antara PT. RGE Indonesia dan TotalEnergies, terkait pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga surya dan penyimpanan energi baterai guna mendukung transisi energi;
4. Investasi antar PT Citra Bonang dan Lesaffre, terkait perluasan fasilitas produksi ragi guna memperkuat rantai pasok dalam rangka mendukung prioritas ketahanan pangan;
5. Kesepakatan kerja sama antara PT SMI, PT PLN, dan HDF, mengenai pengembangan proyek hidrogen hijau di Indonesia Timur untuk mendorong energi bersih termasuk melalui dukungan pembiayaan di sektor ketenagalistrikan.
Sebagai bagian dari deliverables yang diumumkan, Bank Indonesia dan Banque de France juga sepakat menjalin kerja sama.
Penandatanganan dan pengumuman 21 dokumen kerja sama ini menjadi simbol eratnya kemitraan strategis antara Indonesia dan Prancis.
75 Tahun Hubungan Diplomatik
Seperti diketahui, Presiden Republik Prancis, Emmanuel Macron, melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia dan disambut secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (28/5/2025.
Kunjungan ini bukan hanya menandai babak baru dalam hubungan bilateral, tetapi juga memperkuat kemitraan strategis yang telah terjalin erat selama lebih dari tujuh dekade.
“Presiden Macron adalah kepala negara pertama dari Uni Eropa yang berkunjung secara resmi ke Indonesia sejak saya menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia. Ini membuktikan kedekatan dan persahabatan kita yang kuat antara dua negara kita,” ujar Presiden Prabowo dalam keterangan pers bersama usai pertemuan bilateral.
Kunjungan Macron kali ini bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Prancis, yang dimaknai kedua pemimpin dengan langkah besar: mengadopsi Joint Vision 2050 atau deklarasi visi bersama menuju 100 tahun hubungan kedua negara.
“Hari ini kami sepakat untuk melangkah lebih jauh lagi dengan mengadopsi deklarasi visi bersama menuju 100 tahun hubungan Indonesia–Prancis di tahun 2050. Ini juga menunjukkan komitmen kita untuk meningkatkan komitmen kita di bidang strategis,” lanjut Presiden Prabowo.
Tidak hanya dalam ranah diplomatik, kedua negara juga sepakat untuk memperkuat kerja sama di sektor pertahanan. Presiden Prabowo menyampaikan bahwa Prancis merupakan mitra utama Indonesia dalam modernisasi alutsista.
“Kami tentunya sudah memiliki perjanjian kerja sama pertahanan Indonesia–Prancis. Prancis adalah salah satu mitra utama dalam modernisasi alutsista pertahanan termasuk dalam pengembangan industri pertahanan melalui joint production dan alih teknologi,” ucap Presiden.
Kepala Negara juga menyoroti hasil positif dari Indonesia-France Defense Dialogue ke-11 dan keterlibatan Indonesia dalam latihan angkatan laut multilateral La Pérouse. Sebagai wujud nyata kerja sama pertahanan, Presiden Macron meninjau Akademi Militer di Magelang bersama Presiden Prabowo esok harinya.
Dalam bidang ekonomi, kedua pemimpin sepakat memperkuat hubungan dagang dan investasi yang lebih seimbang serta mempercepat penyelesaian Indonesia-European Union CEPA. “Kami juga meminta dukungan Prancis untuk mempercepat penyelesaian Indonesia–European Union CEPA, Comprehensive Economic Partnership Agreement. Dan kami terima kasih bahwa Presiden Macron menjanjikan mendukung keanggotaan kami tidak hanya di CEPA tapi juga di OECD,” kata Prabowo.
Hubungan Indonesia–Prancis yang semakin erat juga tercermin melalui berbagai kerja sama strategis lain, mulai dari transisi energi, ketahanan pangan, makan bergizi gratis, hingga maritim dan pendidikan.
“Di bidang pendidikan kami mendorong kolaborasi di berbagai sektor pendidikan dan juga kami telah mengajukan kepada pihak Prancis untuk bisa kita tingkatkan jumlah mahasiswa dan mahasiswi kita untuk belajar sains, engineering, dan kedokteran,” kata Presiden Prabowo.
Hubungan personal antara kedua pemimpin pun tercermin dalam suasana hangat sepanjang pertemuan. Presiden Prabowo pun menyampaikan apresiasi atas undangan Presiden Macron untuk menghadiri Hari Bastille di Paris.
“Saya terima kasih undangan tersebut, beliau juga undang kontingen dari TNI untuk ikut defile di sana jadi Menteri Pertahanan siapkan yang terbaik. Ini saya sampaikan terima kasih Presiden Macron, karena dulu kalau acara itu kalau saya di Paris saya nontonnya dari pinggir jalan. Terima kasih sekarang saya bisa naik ke podium bersama Presiden,” tutur Presiden Prabowo.
Kunjungan kenegaraan ini bukan sekadar seremonial, melainkan sebuah tonggak penting menuju masa depan hubungan Indonesia–Prancis yang lebih erat, setara, dan strategis di berbagai bidang. (Arry/Oryza)
