- 4 Orang Termasuk Kades Kohod Tersangka Kasus Pagar Laut Tangerang
- Badan Bahasa dan DISPUSIP Jakarta Dukung Festival Literasi Kreatif Nasional
- 14 Bulan Jalankan Misi PBB di Lebanon, Satgas MTF TNI AL Tiba di Indonesia, Kasal: Kepercayaan Dunia
- Mitigasi Wilayah Rawan Tsunami, KKP Tanam Ribuan Pohon Vegetasi di Daerah Pesisir
- Bidik Ekspor Perikanan ke Uni Eropa, Ini Strategi KKP
- Peserta MNEK 2025 Lepas 500 Tukik, Penyelam Mancanegara dan TNI AL Tanam Terumbu Karang
- Terdampak Pagar Laut Tangerang, Istri Nelayan Diedukasi Jadi Pelaku Usaha Pengolahan Ikan
- International Fleet Review MNEK 2025, Kasal dan Delegasi 38 Negara Cek Formasi Kapal Perang di Selat
- Armada Perang dari 38 Negara Kumpul di Bali, Multilateral Naval Exercise Komodo 2025 Dimulai
- Kapal Kayu Bawa 200 Bal Rokok dari Vietnam Disergap Bakamla di Perairan Kepri
2 Hari Terombang-ambing di Laut, Ayah dan Anak Diselamatkan KRI Malahayati-362

Keterangan Gambar : Nelayan dan anaknya yang masih bocah selama 2 hari teromban-ambing di laut. Mereka diselamatkan oleh KRI Malahayati. Foto: Dispenal
Indonesiamaritimenews.com (IMN),PAPUA: Ayah dan anak, selama dua hari terombang-ambing di perairan Raja Ampat, Papua Barat. Beruntung keduanya diselamatkan oleh KRI Malahayati-362 yang tengah melaksanakan patroli pada Sabtu (3/6/2023).
Unsur Kapal Perang Koarmada III, KRI Malahayati-362 yang tergabung dalam Satgas Operasi Bandayuda Jaya-23 dibawah kendali operasi Komandan Guspurla Koarmada III, Laksamana Pertama TNI Mochammad Riza, ketika itu melaksanakan patroli sektor di perairan Salawati, 10 Nm (Nautical Mile) sebelah Barat Pulau Papua.
Di tengah patroli dengan cuaca yang berombak, terlihat sebuah perahu nelayan meminta bantuan dengan mengibarkan bendera putih. Komandan KRI Malahayati-362, Letkol Laut (P) Mochamad Fuad Hasan, memerintahkan dan memimpin penyelamatan terhadap perahu nelayan tersebut.
Baca Lainnya :
- KRI Teluk Hading-538 Terbakar, Evakuasi 119 Prajurit Hanya 30 Menit 0
- Kapal Perang RI Teluk Hading-538 Terbakar, Begini Nasib 119 Prajurit 0
Dua orang yang berada di perahu nelayan tersebut diketahui bernama Maickhel (45) dan puteranya Rian (12). Mereka sedang dalam perjalanan dari Sorong menuju Pulau Misool, Raja Ampat, sepulang berbelanja dan menjahitkan seragam puteranya yang akan masuk SMP.
Di tengah perjalanan, mesin perahu yg mereka pakai tiba-tiba mengalami kerusakan. Selama 2 hari ayah dan anak tersebut terombang-ambing di laut. Beruntungnya di hari kedua, KRI Malahayati-362 melintas dan melihat perahu mereka.
KRI Malahayati-362 bergerak cepat melaksanakan tindakan penyelamatan. Perahu tersebut ditarik mendekat ke KRI menggunakan Rigid Hull Inflatable Boat (RHIB). Selanjutnya prajurit TNI AL menaikkan kedua orang tersebut ke KRI untuk diperiksa kondisi kesehatannya.
Maickhel dan putranya juga diberi makanan dan minuman, karena menurut pengakuan mereka sudah kehabisan bahan makanan dan belum makan sejak sehari sebelumnya.
Selanjutnya, prajurit KRI Malahayati membantu memperbaiki mesin motor tempel perahu nelayan tersebut. Prajurit TNI AL juga memberikan dukungan logistik berupa bahan bakar bensin dan makanan minuman, sehingga nelayan tersebut dapat melanjutkan perjalanannya ke Pulau Misool.
Aksi kemanusiaan secara responsif ini sejalan dengan perintah Pangkoarmada III Laksamana Muda TNI Rachmad Jayadi. Hal ini selaras dengan penekanan dari Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali, bahwa di tengah menjalankan tugas operasi, unsur TNI Angkatan Laut tetap harus menjadi pengayom dan dapat membantu kesulitan rakyat, dalam hal ini di laut. (ARRY/Oryza))
