Volume Arus Petikemas SPTP, Pengembangan dan Efisiensi

By Indonesia Maritime News 14 Nov 2022, 23:42:02 WIB Pelabuhan
Volume Arus Petikemas  SPTP, Pengembangan dan Efisiensi

Keterangan Gambar : Kunjungan Kerja Rima Novianti Direktur Strategi dan Komersial SPTP di Pelabuhan Pekanbaru.Foto.Dok Humas SPTP


Indonesiamaritimenews.com                 (IMN), SURABAYA: Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP)  melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan Kinerja,  efisiensi dan Pengembangan usaha memasuki setahun marger PT. Pelindo. Tim  Indonesiamaritimenews.com  menggali info ini  untuk Anda.

Bagaimana peningkatan arus petikemas di SPTP sampai saat ini? Sekretaris Perusahaan Widyaswendra, menjawab pertanyaan Indonesiamaritimenews.com  tentang hal ĺini,. Menurut dia  pencapaian arus petikemas  ada dua faktor penghambat dan pendukung.  Faktor Penghambat  Politik dunia yang kurang stabil dengan adanya peang Ukraina vs Rusia yang mempengaruhi perdagangan dunia.Faktor mendukung meningkatnya arus perdagangan  antar pulau yang  menggunakan petiikemas..

Sampai dengan bulan ini arus  volume peti kemas  SPTP mengalami peningkatan . Box realisasi sd bulan in 6.628.417, trend realisasinya 70.31% dan realisasi tahun lalu sd bulan  ini 6.587.014 , trend  realisanya  95,63%  sementara untuk TEUs realisasi sd bulan ini 8,239.937 trend realisasinya 70,69% ,realisasi  tahun lalu sd bulan ini 8.146.338,5 tren realisasinya 95,63%.


Volume Arus Peti Kemas SPTP .Sumber Humas SPTP.

Hal itu dapat dibaca  dalam pembulatan angka jumlah arus peti kemas mencapai 8,2 juta Twenty-foot Equivalent Units (TEUs) selama sembilan bulan, terhitung mulai Januari hingga September 2022. Pada periode yang sama tahun lalu tercatat sebanyak 8,1 juta TEUs, sehingga terbilang tumbuh rata-rata 1,15 persen.

Subholding PT Pelindo Terminal Petikemas menargetkan arus peti kemas hingga akhir tahun 2022 sebanyak 11,65 juta TEUs. Masih ada waktu sekitar tiga bulan lagi. Dengan pertumbuhan arus peti kemas yang tercatat rata-rata 1,15 persen, ditambah posisi Indonesia yang berada di jalur perdagangan dunia, diyakini target yang telah ditetapkan oleh pemegang saham Subholding Pelindo Terminal Petikemas itu bakal terlampaui. 

Widya menambahkan, SPTP saat ini sedang   fokus melakukan transformasi terminal petikemas, dan meningkatkan kompetisi proses SDM, digitalisasi dan proses bisnis optimalisasi aset perusahan.

 PENGEMBANGAN 
SPTP terus melakukan berbagai upaya dan pengembangan pelabuhan. Pengembangan dilakukan tidak  hanya untuk  pelabuhan Internasional tetapi juga pelabuhan domestik sesuai permintaan Kemenhub.


Rima Novianti Direktur Strategi dan Komersial SPTP mengecek kegiatan di Pelabuhan Dumai.Foto: Dok Humas SPTP.

“Ada bebera pekerjaan rumah yang harus kami selesaikan  tidak hanya mengembangkan pelabuhan internasional tetapi pelabuhan  domestik juga seperti Nilam .  Ini sesuai permintaan Dephub,”  ungkap Rima Novianti Direktur strategi dan Komersial SPTP kepada indonesiamaritimenews.com.

Kerapkali Rima, terbang ke berbagai pelabuhan di berbagai provinsi di Indonesia untuk melakukan koordinasi dan  pengembangan pelabuhan dan berkoordinasi dengan lnstansi terkait, mitra usaha untuk membicarakan kerja sama dan meningkatkan  pelayanan petikemas 

EEFISIENSI 
Direktur Utama (Dirut) PT TPS Abdul Rofid Fanany  sudah  mempublikasikan PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) berupaya melakukan efisiensi dengan menekan biaya operasional sekitar 15 persen, atau mencapai Rp15 miliar, selama setahun terakhir sejak menjadi Subholding PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Terminal Petikemas.  
 
PT TPS menjadi salah satu dari 15 terminal peti kemas dan tujuh anak perusahaan yang dikelola oleh perseroan Pelindo, yang tergabung dalam Subholding PT Pelindo Terminal Petikemas. Dalam hal pemeliharaan alat pun, lanjut Fanani, cucu-cucu usaha Pelindo, yang tergabung dalam Subholding Pelindo Terminal Petikemas itu, bisa lebih fokus dan bisa saling bertukar ilmu dan informasi.

"Dengan adanya subholding ini kami merasa bisa lebih fokus untuk mengelola terminal. Karena yang dikelola semuanya sama, yaitu terminal peti kemas, sehingga standar operasinya sama. Standar bongkar muatnya juga sama. Termasuk juga ke depan teknologi informasinya juga akan distandarisasi," jelasnya. Hal ini   yang menjadi alasan penekanan biaya operasional  15 persen tercapai.( Arry/ Oryza)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook