Breaking News
- Asean Senior Transport Officials Meeting ke 53 di Bali,Indonesia Dorong Implementasi AFAMT
- Buya Syafii Wafat, Presiden Jokowi: Selamat Jalan Sang Guru Bangsa
- Innalillahi... Buya Syafii Maarif Mantan Ketum PP Muhammadiyah Tutup Usia
- Bunda Indah: Negara Membutuhkan Peran Perempuan Untuk Kemajuan Bangsa
- Waduh, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Tenggelam
- Perang Rusia-Ukraina dan Inflasi Tak Berpengaruh Signifikan,IPCM Bukukan Laba Rp 37,7 M
- 179 Kg Kokain Senilai Rp1,2 Triliun Mengapung di Laut, Penyelundupan Digagalkan TNI AL
- Lily Wahid Dikebumikan di Dekat Makam Gus Dur, Kompleks Pesantren Tebuireng Jombang
- Lily Wahid Telah Tiada, Dikenal Tangguh, Ini Kenangan Para Tokoh
- Menhub: Alhamdulillah Pelaksanaan Mudik Berjalan Baik
Terawan Dipecat IDI, Ini Reaksi Anggota DPR

Keterangan Gambar : Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dipecat dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) membuat heboh dan menuai kontroversi.Foto:Dok. Kemenkes
Indonesiamaritimenews.com( IMN),JAKARTA: Dipecatnya mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) membuat heboh dan menuai kontroversi. Banyak masyarak kecewa, bahkan anggota DPR RI pun ikut bereaksi.
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad meminta Kementerian Kesehatan mengambil tindakan dan mengkaji rekomendasi pemecatan yang dikeluarkan oleh MKEK (Majelis Kehormatan Etik Kedokteran) IDI.Dasco juga mendesak revisi Undang-Undang Praktek Kedokteran dan Undang-Undang Pendidikan Dokter.
"Dengan adanya rekomendasi MKEK ini, saya khawatir akan menjadi yurisprudensi bagi masalah serupa di masa yang akan datang, sehingga menyebabkan para dokter-dokter kita takut untuk berinovasi dengan berbagai riset-risetnya. Ini bukan hanya soal Pak Terawan saja, tapi masa depan dunia kedokteran kita," kata Dasco, dikutip Minggu (27/3/2022).
Seperti diketahui, beberapa tahun lalu Terawan juga diepersoalkan akibat metode intra-arterial heparin flushing (IAHF) alias 'cuci otak' yang diterapkannya untuk penderita stroke dianggap belum terbukti secara klinis.
HARUS DIHARGAI
Reaksi juga datang dari Wakil Ketua Komisi IX DPR RI dari Fraksi Golkar, Emanuel Melkiades Laka Lena. Pria yang akrab disapa Melki ini heran dengan langkah yang diambil IDI. Melki mengatakan, anggota Dewan mendorong agar seluruh inovasi anak bangsa dalam rangka untuk memberikan kontribusi bagi apa pun di bidang kesehatan, harus dihargai dan diapresiasi.
“Sehingga tentu Pak Terawan dan orang-orang seperti Pak Terawan yang bergerak di bidang kesehatan memberikan inovasi-inovasi yang baik bagi pengobatan di Tanah Air. Tentunya kita harus memberikan apresiasi dan bukan sanksi, apalagi dalam bentuk pemecatan oleh MKEK IDI ini," kata Melki kepada wartawan dikutip Minggu (27/3/2022).
Salah satu inovasi dr. Terawan yang terkenal, adalah terapi cuci otak atau Digital Substraction Angiography (DSA). Melki mengatakan sudah puluhan ribu orang yang terbantu dengan metode tersebut. “Jadi artinya sudah digunakan, dibuktikan dan dirasakan manfaatnya," ungkap Melki.
VAKSIN NUSANTARA
Melki juga menyinggung vaksin Nusantara, vaksin Covid-19 temuan Terawan. "Sudah banyak juga orang yang pakai dan dirasakan manfaatnya. Tentu hal semacam ini harus betul kita apresiasi dan jangan sampai justru dipakai jadi alasan untuk memecat Pak Terawan," tukas Melki.
Melki mengatakan pihaknya bersama Badan Legislasi (Baleg) DPR akan meninjau praktik Undang-undang (UU) Kedokteran dan UU Pendidikan Kedokteran. "Ini bisa kita lakukan dalam rangka menyempurnakan kondisi pelayanan kesehatan Tanah Air termasuk bagaimana peran dari profesi," tandasnya.
Seperti diketahui, Terawan dipecat dari keanggotaan IDI dalam Muktamar Ke-31 IDI yang digelar di Aceh. Purnawirawan Letnan Jenderal TNI kelahiran 5 Agustus 1964 ini tidak diizinkan melakukan praktik kedokteran. Hal itu dikonfirmasi Ketua Panitia Muktamar Ke-31 IDI dr Nasrul Musadir Alsa, Sabtu (26/3/2022).( Fat/ Oriz)

Write a Facebook Comment
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
View all comments