- Satgas MTF Konga XXVIII-P UNIFIL 2024 Tunaikan Tugas PBB Ke Lebanon, Ini Pesan Kasal
- PTP Nonpetikemas Peduli Masyarakat, 200 Bocah Sunatan Massal, Pulang Bawa Santunan
- Nataru 2024-2025, Pelindo Siaga Kondisi Darurat di Pelabuhan Makassar
- Lestarikan Ekosistem, IPC TPK Lepas 5.150 Benih Ikan Patin di Sungai Musi
- Pelindo Regional 2 Gelar Sunatan Massal, Peserta Dibukakan Rekening Menabung
- Aktif Perangi Narkoba, Lantamal XIII Tarakan Raih Penghargaan dari BNN
- KRI Hampala 880 dan KRI Lumba Lumba 881, Kasal: Gesit dan Tangguh Jaga Perbatasan
- Ini Potret Kinerja TPK Koja 2024, Trend Keuangan dan Operasional Tumbuh Positif
- Kasal Resmiksan KRI Hampala-880 dan KRI Lumba-Lumba-881, Ini Spesifikasinya
- FTF Sabotase Jalur Perdagangan Dabo Singkep, Diserbu 3 Satuan Pasukan Elit TNI AL
Tambak Udang 60 Hektar di Kebumen Jadi Model Budidaya Modern Ramah Lingkungan
Keterangan Gambar : Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Trenggono meninjau tambak udang di Kebumen. Foto: dok. KKP
Indonesiamaritimenews.com (IMN)KEBUMEN: Tambak udang berbasis kawasan di Kebumen, Jawa Tengah, dengan luas mencapai 60 hektar menjadi model tambak modern di Indonesia. Progres pembangunan tambak budidaya udang berbasis kawasan tersebut ditinjau Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Trenggono, Jumat (13/1/2023).
Tambak ini ditargetkan beroperasi Februari nanti dan siap menjadi model tambak udang modern ramah lingkungan terbesar di Indonesia.
"Ini adalah satu model pembangunan tambak udang modern yang kita bangun. Ini akan menjadi model budidaya udang berkelanjutan yang bertanggung jawab pada lingkungan," ungkap Menteri Trenggono didampingi Bupati Kebumen Arif Sugiyanto didampingi anggota Komisi IV Darori Wonodipuro di lokasi.
Baca Lainnya :
- Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu Bukan Wanita Biasa, Ini Jejak Kariernya0
- Namarin: Ikut Memajukan Maritim, PT PANN Tidak Perlu Sampai Dibubarkan0
- Kasal: Pemimpin TNI AL dengan Cakrawala Luas, Penuhi Amanah Mengawal Laut Nusantara0
- Industri Penerbangan Mulai Bangkit, Menhub Apresiasi Kinerja Maskapai Nasional0
- Temui Prabowo, Sandiaga Uno Pamit Pindah Partai ?0
Tambak udang berbasis kawasan di Kebumen menjadi yang terbesar dengan luasan saat ini mencapai 60 hektare berisi 149 petak tambak. Untuk produktivitas awal mampu menghasilkan 40 ton per hektare per tahun. Angka tersebut sudah memenuhi best practice tambak udang modern berwawasan lingkungan.
Jumlah tambak menurut Trenggono masih akan terus ditingkatkan mengingat lahan potensial yang ada sekitar 100 hektare.
"Untuk tambak modern yang standar internasional, bisa dibilang ini yang pertama. Yang betul-betul dibangun dengan sumber air kualitas yang baik. Kemudian air buangan tambak sudah melewati IPAL klaster dan IPAL utama sebelum dibuang ke laut," ungkap Trenggono dalam keterangan tertulis.
Dia optimistis model tambak udang berbasis kawasan di Kebumen yang akan menjadi contoh pembangunan tambak udang modern di daerah lain di Indonesia dengan cakupan wilayah yang lebih luas. Dengan begitu, diharapkan peringkat Indonesia di jajaran negara penghasil udang terbesar dunia bisa merangkak naik melebihi India, Vietnam, Equador, bahkan China.
TARGET PRODUKSI
Pembangunan tambak budidaya udang berbasis kawasan di Kebumen sekaligus untuk mencapai target produksi udang nasional 2 juta ton pada 2024. Sehingga Indonesia berkontribusi lebih banyak lagi pada kebutuhan pasar udang dunia yang nilainya mencapai USD28,3 miliar pada tahun 2021.
Menteri Trenggono juga memastikan, pembangunan model tambak udang berbasis kawasan di Kebumen harus mengutamakan tenaga kerja lokal.
"Kalau ini 100 hektare beroperasi, ada perputaran uang tidak kurang Rp400 miliar per tahun di sini. Tenaga kerja terserap yang direct saya yakin lebih dari 300 orang dan belum lagi di luar itu. Saya minta tenaga kerja harus mengutamakan warga di sini. Saya sudah diskusi tadi dengan bapak bupati juga," pungkasnya.
Sementara itu Dirjen Perikanan Budidaya KKP Tb Haeru Rahayu mengatakan, masih bisa membangun 50 sampai 60 petak tambak lagi dalam memaksimalkan 100 hektare lahan yang tersedia. Begitu juga dengan produktivitas panen masih bisa digenjot dengan menambah padat tebar benih di tiap kolam dari 125 ekor per meter persegi menjadi 250 ekor per meter persegi.
"Pembangunan yang masih harus diselesaikan di antaranya petak pemeliharaan, tandon klaster, asrama, jalan produksi hingga dinding penahan pematang. Ini kita kebut sehingga bisa segera beroperasi untuk peningkatkan produktivitas udang nasional," ujarnya. (Arry/Oryza)