Sudah 244 Jenis Produk Inovatif Olahan Ikan Dihasilkan KKP, Sosialisasi Peluang Usaha Gencar Dilakuk

By Indonesia Maritime News 10 Agu 2025, 19:34:01 WIB Bisnis
Sudah 244 Jenis Produk Inovatif Olahan Ikan Dihasilkan KKP, Sosialisasi Peluang Usaha Gencar Dilakuk

Keterangan Gambar : Kaum ibu mendapat pengetahuan tentang olahan produk perikanan yang bisa menjadi peluang usaha. Foto: KKP  



Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan Perikanan (BBP3KP) KKP telah menciptakan 244 produk inovatif yang mudah diolah serta berpotensi menjadi peluang usaha. Sebanyak 143 jenis produk olahan sudah diadopsi dan dikembangkan oleh para pelaku usaha.

Dari sekian banyak produk olahan ikan, yang paling banyak dikembangkan adalah abon lembaran dan bakso ikan.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berinovasi menciptakan produk turunan hasil perikanan untuk mendukung program hilirisasi, sekaligus meningkatkan angka konsumsi ikan nasional. Langkah ini diikuti upaya pengenalan produk secara rutin ke masyarakat agar bisa dijadikan peluang usaha maupun menambah pengetahuan ragam cara mengolah hasil perikanan. 

Baca Lainnya :

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Tornanda Syaifullah mengatakan peluang usaha olahan ikan sangat besar.
 
“Peluang usaha (hilirisasi) ini sangat besar, sekaligus kami ingin membangun kebiasaan konsumsi ikan dengan menghadirkan produk olahan yang inovatif, mudah diolah, dan menarik, sekaligus menghapus persepsi negatif, seperti bau amis, alergi, atau takut duri,” jelas Tornanda Syaifullah dalam siaran resmi KKP di Jakarta, Minggu (10/8/2025).

Gencarkan Sosialisasi
 
Memaksimalkan Mobil Alih Teknologi dan Informasi (ATI), tim BBP3KP juga rutin menyosialisasikan ratusan produk berbahan baku ikan dan rumput laut hasil hilirisasi ke masyarakat di berbagai daerah. Masyarakat yang disasar meliputi ibu rumah tangga, anggota PKK, hingga pelajar.
 
Beberapa produk hasil hilirisasi diantaranya abon ikan lembaran, mie kristal berbahan rumput laut, hingga cookies ikan. Ada juga produk biofarmakologi dengan memanfaatkan hasil samping perikanan, seperti albumin dan kolagen yang diekstrak dari kulit dan tulang ikan.
 
Kepala BBP3KP Rahmadi Sunoko menambahkan, melalui program Mobil ATI, BBP3KP melakukan pendekatan langsung ke masyarakat, untuk memperkenalkan beragam produk hasil hiliriasasi sekaligus manfaat mengonsumsi ikan 
 
Selama ini literasi gizi menjadi tantangan utama meningkatkan angka konsumsi ikan di masyarakat. “Masih banyak masyarakat yang enggan mengonsumsi ikan karena kurang memahami manfaatnya atau belum mengetahui cara pengolahan yang variatif dan menarik,” beber Rahmadi. 
 
Salah satu kegiatan terbaru program Mobil ATI berlangsung di Leuwikaret, Bogor. Pelaksanaannya BBP3KP berkolaborasi dengan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari STKIP Arrahmaniyah untuk memperluas jangkauan edukasi.
 
Kampanye makan ikan sesuai arahan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono yang terus mendorong peningkatan konsumsi ikan nasional melalui program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) dan makan bergizi gratis menu ikan. Upaya ini akan berdampak positif bagi pemenuhan gizi masyarakat, sekaligus mendongkrak kesejahteraan nelayan dan pelaku usaha perikanan di Tanah Air. (Bow/Oryza)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook