Breaking News
- Omah Sinau, Desa Energi Berdikari Binaan PTK Kelola 31,5 Ton Sampah, Jadi Pusat Edukasi
- Kerahkan Kapal Perang, TNI AL Himpun Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
- Erick Thohir Angkat Heru Widodo Jadi Dirut ASDP, Ini Jajaran Komisaris dan Direksi Baru
- Ikan Paus Sperma 17 Meter Mati Terdampar di Pantai Sumba Timur NTT Dimusnahkan
- Food Safety Jadi Isu Global, KKP Gandeng Norwegia Tingkatkan Mutu Produk Perikanan
- Bantu Pengungsi Letusan Gunung Lewotobi, KKP Kirim 1,8 Ton Ikan, Makanan dan Pakaian
- Bangun Depot Ketiga di Surabaya, CMA CGM Perluas Jangkauan di Indonesia
- Pelindo Gandeng Jamdatun Kejaksaan Agung, Bisnis Integritas Tinggi
- Jelang Penghujung Tahun 2024, Terminal Petikemas Surabaya Kembali Sabet Penghargaan
- Dipimpin Kasal, Athan Negara Sahabat Olahraga Menembak Eksekutif
Sayang Dilewatkan, Gerhana Bulan Total Blood Moon Terakhir 2022, Nikmati Keindahan dan Bersyukur
Keterangan Gambar : Foto gerhana Bulan total. Foto: ist
Indonesiamaritimenews.com ( IMN),JAKARTA: Gerhana Bulan Total (GBT) akan terjadi sore ini, Selasa (8/11/2022). Blood Moon kali adalah momen gerhana terakhir di tahun 2022 sehingga sayang dilewatkan. GBT bisa disaksikan oleh masyarakat Indonesia dengan mata telanjang.
Keterangan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Instagram, waktu GBT akan dimulai sekitar pukul 15.02 WIB dengan durasi 1 jam, 24 menit, dan 58 detik. Proses gerhana sebagian dan total akan berlangsung selama 3 jam, 39 menit, dan 50 detik.
Catatan indonesiamaritimenews.com, sepanjang tahun 2022, terjadi 4 kali gerhana, dengan cakupan 2 kali gerhana Matahari dan 2 kali gerhana Bulan. Gerhana Matahari sebagian terjadi pada 30 April 2022 tidak dapat diamati dari Indonesia. Lalu tanggal 25 Oktober, terjadi gerhana Matahari sebagian lainnya yang juga tak bisa disaksikan dari Indonesia.
Sedangkan gerhana Bulan total 16 Mei 2022, tapi lagi-lagi masyarakat Indonesia tidak dapat menyaksikan. Momen terakhir pada tahun ini, 8 November 2022 gerhana Bulan bisa disaksikan oleh masyarakat Indonesia dengan mata telanjang, tanpa alat bantu.
Bagi masyarakat Indonesia bagian barat, tengah serta Indonesia timur yang ingin menyaksikan gerhana, berikut fase dan rincian waktunya:
1. Mulai Gerhana
WIB: 15.00.38
WITA: 16.00.38
WIT: 17.00.38
2. Mulai Gerhana Sebagian
WIB: 16.08.59
WITA: 17.08.59
WIT: 18.08.59
3. Mulai Gerhana Total
WIB: 17.16.19
WITA: 18.16.19
WIT: 19.16.19
4. Puncak Gerhana
WIB: 17.59.11
WITA: 18.59.11
WIT: 19.59.11
5. Gerhana Total Berakhir
WIB: 18.42.03
WITA: 19.42.03
WIT: 20.42.03
6. Gerhana Sebagian Berakhir
WIB: 19.49.22
WITA: 20.49.22
WIT: 21.49.22
7. Gerhana Berakhir
WIB: 20.57.43
WITA: 21.57.43
WIT: 22.57.43
Fenomena gerhana Bulan total kali ini, sayang untuk.dilewatkan karena peristiwa terakhir yang terjadi pada tahun 2022
1SHOLAT GERHANA
¹Bagi umat Islam, peristiwa gerhana disunahkan untuk sholat, sebagai dan syukur pada Allah SWT, Tuhan sang pencipta.
Kementerian Agama menyerukan umat Islam melakukan Sholat Gerhana Bulan atau sholat khusuf. Ditjen Bimas Islam Kamaruddin Amin telah menerbitkan seruan kepada para Kepala Kanwil Kemenag. Isinya, menginstruksikan Kepala Bidang Urusan Agama Islam/Kepala Bidang Bimas Islam/Pembimbing Syariah, Kepala Kemenag Kabupaten/Kota, dan Kepala KUA untuk bersama para ulama, pimpinan ormas Islam, imam masjid, aparatur pemerintah daerah dan masyarakat untuk melaksanakan Sholat Gerhana Bulan di wilayahnya masing-masing.
Masyarakat juga diimbau memperbanyak zikir, istighfar, sedekah dan amal saleh lainnya, serta mendoakan kesejahteraan dan kemajuan bangsa.
Berikut ini niat dan tata cara Sholat Gerhana Bulan:
Salat Gerhana Bulan dilakukan sebanyak dua rakaat. Berikut bacaan niatnya:
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى
Bacaan latin: Ushallî sunnatal khusûf rak'ataini imâman/makmûman lillâhi ta'âlâ
Artinya: "Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT."
Tata Cara Salat Gerhana Bulan:
1. Berniat di dalam hati;
2. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa;
3. Membaca doa iftitah dan taawudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: "Nabi SAW menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana."(HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901);
4. Kemudian rukuk sambil memanjangkannya;
5. Kemudian bangkit dari rukuk (i'tidal) sambil mengucapkan "Sami'allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd";
6. Setelah i'tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama;
7. Kemudian rukuk kembali (rukuk kedua) yang panjangnya lebih pendek dari rukuk sebelumnya;
8. Setelah itu bangkit dari rukuk (i'tidal);
9. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana rukuk, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali;
10. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya;
11. Salam
Setelah melaksanakan Sholat Gerhana, imam menyampaikan khutbah kepada para jamaah. Imam menyampaikan anjuran untuk berdzikir, berdoa, beristighfar, dan bersedekah. Demikian tata cara Sholat Gerhana Bulan yang bisa menjadi tuntunan umat Muslim.(Arry/ Oryza)
Write a Facebook Comment