- TNI AL Kembali Dipercaya Pimpin ADVANCE Maneuvering Exercise MTF di Laut Mediterania
- Tegaskan Anti Gratifikasi, IPC Terminal Petikemas Gelar Pelatihan SMAP ISO
- Ekspor Komoditas Lampung Meningkat, IPC TPK Panjang Pilihan Strategis Shipping Line
- Kasal Bertemu Sejumlah Pejabat Jepang, Perkuat Kerja Sama Bilateral
- KRI Belati-622, Kapal Cepat Rudal Buatan Anak Bangsa Perkuat TNI AL
- Program Pelindo Mengajar, Siswa SMA 14 Makassar Antusias Dapat Ilmu Soal Dunia Pelabuhan
- Pelindo Regional 4 Santuni 1.150 Anak Yatim
- Pelindo Sukseskan MotoGP Mandalika 2025 Pastikan Pelabuhan Lembar Lancar, Aman dan Efisien
- Dirpamobvit Baharkam Polri Cek Kesiapan Pengamanan Jelang MotoGP di Lombok Tengah
- Kemenhub dan Pemkab Subang Perkuat Pelabuhan Patimban
PT. Pertamina Gas Negara Pasok Gas Bumi dan LNG ke Turki

Keterangan Gambar : Indonesia tandatangani kerjasama ekspor gas bumi dengan Turki. Foto: ist
Indonesiamaritimenews.com ( ( (IMN)BALI: PT Pertamina Has Negara (PGN) menggandeng perusahaan negara milik Turki untuk memasok gas bumi ke negara tersebut.
PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas Pertamina membidik pasar gas bumi internasional melalui pemenuhan kebutuhan gas bumi dan Liquified Natural Gas (LNG) di Turki.
Baca Lainnya :
- Joe Biden dan Xi Jinping Jabat Tangan di KTT G20, Mata Dunia Tertuju ke Bali0
- KTT G20 Bali, Kapal Negara Siaga di Pelabuhan Benoa0
- Jepang dan Inggris Naksir Proyek MRT Jakarta, Langsung Bikin MoU0
- Volume Arus Petikemas SPTP, Pengembangan dan Efisiensi0
- Geliat Terminal Petikemas Surabaya , Tahun ini Layani 3 Kapal Tujuan Langsung Timur Tengah, 0
PGN menggandeng BOTAS atau Petrolium Pipeline Corporation selaku badan usaha milik negara Turkiye. Peeusahaan ini bergerak di bidang transportasi minyak bumi dan trading gas bumi untuk suplai gas bumi ataupun LNG ke Turkiye. Kerjasama ini diwujudkan dengan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoU) pada Minggu, (13/11/2022).
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PT PGN Tbk M. Haryo Yunianto dan BOD Member of BOTAS Corporation, Kerim Taşkiran, disaksikan oleh Menteri ESDM RI, Arifin Tasrif. Hadir pula Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, Ketua Kadin, Arsjad Rasjid, dan Ketua B20 Shinta Widjaja Kamdani.
Direktur Utama PGN M. Haryo Yunianto menjelaskan, kerja sama ini tidak hanya sebatas suplai gas bumi dan LNG. Namun juga pengembangan kerja sama hidrogen, infrastruktur LNG, LNG Trading, fasilitas storage gas bumi bawah tanah, pengembangan SDM, serta potensial bisnis lainnya.
Kerjasama ini menurut Haryo akan memperkuat hubungan bilateral Indonesia dan Turkiye, terutama dalam diversifikasi penyaluran energi. "Indonesia dan Turkiye dapat menjadi market energi yang esensial bagi keberlanjutan trading energi bilateral khususnya gas bumi. Untuk mendukung kerja sama, PGN dan BOTAS terus berkoordinasi perihal kesiapan infrastruktur seperti FSRU dan terminal LNG,” papar Haryo dalam keterangan tertulis dikutip Selasa (15/11/2022).
KEPASTAN SUPLAY
Menurut Haryo, diversifikasi rute dan sumber pasokan gas bumi penting untuk kepastian suplai gas bumi maupun LNG. Oleh karena itu, penyaluran gas bumi maupun LNG untuk Turkiye nantinya juga berasal dari sumber lain, tidak hanya dari Indonesia.
Saat ini yang sudah beroperasi adalah Arun LNG Hub yang dikelola oleh PT Perta Arun Gas (PAG) selaku afiliasi Subholding Gas. Lokasi Arun yang strategis menjadikannya sebagai pusat LNG trading Asia dan destinasi LNG Hub Global seperti China, Australia, Angola, Mesir, dan Amerika Serikat.
“Bisnis utama PAG adalah LNG receiving terminal, regasifikasi dan LNG Hub. Lokasi strategis di dekat Selat Malaka dengan potensi hampir 100 ribu kapal berlayar melintas, sehingga menjadi modal penting PAG sebagai pusat LNG Hub kelas dunia. Pengoperasiannya didukung sepenuhnya oleh pemerintah melalui penunjukan PAG sebagai Pengelola Pusat Logistik Berikat LNG satu-satunya di Indonesia,” jelas Haryo.
Ia sangat berharap kerja sama dengan BOTAS berlanjut sampai tahap eksekusi komersial. PGN tentunya akan mendapatkan benefit untuk semakin melebarkan bisnis ke kancah internasional. "Di sisi lain, Turkiye dapat terbantu dalam hal pemenuhan energi gas bumi di kota-kota besar dan pusat-pusat industri sebagai konsumen gas bumi dalam jumlah besar,” tandas Haryo. (Fat/ Oryza)
