- Kompetitif di Pasar Global, Pelindo Regional 4 Genjot Kompetensi SDM
- Cek Penerapan Cara Penanganan Ikan yang Baik di Kapal Perikanan, KKP Jemput Bola
- Kembangkan Pariwisata Sunda Kelapa, Pelindo dan Jakpro Dorong Integrasi Moda Transportasi
- Pelindo Tebar 1.000 Rompi Safety ke Sopir JPT, Budayakan Keselamatan Kerja
- Pelabuhan Parepare Berbenah, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional
- Rapim TNI-Polri 2025, Presiden Prabowo: Rakyat yang Memberi Makan Tentara dan Polisi...
- 5 Hari Hilang Terjatuh dari Kapal, Slamet Ditemukan Tak Bernyawa Oleh TNI AL dan SAR Gabungan
- 2 Kapal Ikan Ditangkap Hiu Macan 06, KKP: Melanggar Ketentuan Alat Penangkap
- KRI Brawijaya-320 dan KRI Prabu Siliwangi-321, 2 Kapal Perang Baru Buatan Italia Perkuat TNI AL
- Terbesar di Dunia, Kapal Perang Prancis Charles De Gaulle Merapay di Pelabuhan Gili Mas NTB, Ada Apa
Penting, Sistem Pelaporan Kapal untuk Keamanan dan Efisiensi Pelayaran
Keterangan Gambar : Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Distrik Navigasi Tipe B Tanjung Priok menggelar Rapat Sosialisasi dan Audiensi Terkait Sistem Pelaporan Kapal di Jakarta.Foto:Hubla
Indonesiamaritimenews.com(IMN), JAKARTA: Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Distrik Navigasi Tipe B Tanjung Priok menggelar Rapat Sosialisasi dan Audiensi Terkait Sistem Pelaporan Kapal di Jakarta. Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi pelayaran di perairan Indonesia.
Hal ini sejalan dengan amanah Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 4 Tahun 2023 tentang Tata Kelola Lalu Lintas Kapal di Perairan Indonesia.
Baca Lainnya :
- Peduli Lansia, ASDP Serahkan Bantuan ke Yayasan Bakti Bunda Sejahtera Kwitang0
- Pelindo Regional 2 Peringati Bulan K3, Keselamatan Kerja Investasi Strategis Perusahaan0
- Jelang Audit IMSAS 2025, Ini Langkah Persiapan Kemenhub0
- Dukung Konektivitas, ASDP Relokasi Dua Kapal KMP Temi dan KMP Erana di Cabang Ambon0
- Setahun, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik0
Dalam sambutannya, Direktur Kenavigasian, Budi Mantoro menegaskan pentingnya sistem pelaporan kapal sebagai salah satu langkah strategis dalam memantau aktivitas pelayaran di wilayah perairan Indonesia yang memiliki tingkat lalu lintas tinggi.
“Sistem pelaporan kapal yang terintegrasi adalah kunci untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi pelayaran. Kolaborasi semua pihak sangat diperlukan untuk mewujudkan pelayanan yang lebih baik di sektor maritim Indonesia,” ungkap Budi Mantoro.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Distrik Navigasi Tipe B Tanjung Priok, Mugen S Sartoto menambahkan, melalui panduan yang tertuang dalam Berita Pelaut Indonesia (BPI), setiap kapal yang melintasi wilayah tertentu wajib melapor pada Vessel Traffic Service (VTS) sesuai dengan Reporting Point yang telah ditetapkan, termasuk di area VTS Tanjung Priok, Merak, Panjang, dan Cirebon.
“Dengan adanya panduan yang jelas melalui Berita Pelaut Indonesia (BPI), kami berharap semua pihak dapat memahami pentingnya pelaporan kapal demi mendukung keamanan dan kelancaran lalu lintas pelayaran, terutama di wilayah perairan strategis,” jelas Mugen.
Dalam kegiatan tersebut, para pemangku kepentingan dari berbagai sektor, termasuk Kementerian/Lembaga, asosiasi pelayaran seperti INSA JAYA dan ISAA, serta pengguna jasa pelayaran, diundang untuk memperkuat sinergi dan soliditas dalam mendukung implementasi sistem pelaporan kapal yang efektif.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan sinergi antar pemangku kepentingan, agar pelaksanaan sistem pelaporan kapal tidak hanya optimal, tetapi juga bermanfaat bagi keselamatan pelayaran di seluruh wilayah Indonesia,” tambah Mugen.
Acara ini dihadiri oleh 138 peserta, baik daring maupun luring, yang terdiri dari pejabat pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Perhubungan Laut, perusahaan pelayaran, badan usaha pelabuhan, hingga asosiasi pengguna jasa pelayaran.
Para narasumber yang kompeten di bidangnya juga turut berbagi materi yang relevan, yaitu dari Direkorat Kenavigasian, Pusat Hidro - Oceanografi TNI AL, termasuk teknis pelaporan kapal di wilayah kerja Distrik Navigasi Tipe B Tanjung Priok yang disampaikan oleh perwakilan Distrik Navigasi Tipe B Tanjung Priok.
Komitmen Menuju Kenavigasian Modern
Dengan 23 unit instalasi VTS yang tersebar di 25 distrik navigasi di seluruh Indonesia, Kementerian Perhubungan optimis bahwa sistem pelaporan kapal dapat berjalan maksimal. Namun demikian, peningkatan kapasitas dan kolaborasi lintas sektor tetap menjadi prioritas demi optimalisasi implementasi sistem pelaporan kapal yang modern, efektif, dan efisien.
“Teknologi seperti AIS dan LRIT bukan hanya alat, tetapi juga solusi untuk menghadirkan data yang akurat dan real-time, sehingga mampu mengurangi risiko kecelakaan laut secara signifikan,” tegas Budi Mantoro.
Melalui kegiatan ini, Kementerian Perhubungan menegaskan kembali komitmennya untuk terus mendukung pengembangan kenavigasian Indonesia demi tercapainya keamanan, keselamatan, dan efisiensi pelayaran di perairan nasional.
Acara ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara Kementerian/Lembaga, stakeholder, dan pengguna jasa pelayaran, demi peningkatan kepatuhan, keamanan, dan keselamatan pelayaran di perairan Indonesia.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan sinergi antar pemangku kepentingan agar pelaksanaan sistem pelaporan kapal tidak hanya optimal, tetapi juga memberikan manfaat yang signifikan bagi semua pengguna jasa pelayaran,” tutup Mugen. (Arry/Oryza)