- Semangat Pro JINGGO, Tim Kemenpan RB Kunker ke Sorong Naik Sea Rider
- Prajurit KRI Hiu-634 Sosialisasi Nelayan di Perairan Karang Unarang, Tapal Batas Indonesia-Malaysia
- Disaksikan Presiden Prabowo, Uang Sitaan Rp13,2 T Diserahkan Jaksa Agung ke Menkeu Purbaya
- Kolinlamil dan PT PELNI Perkuat Kolaborasi Sistem Transportasi dan Logistik Nasional
- Ini 6 Poin Kesepakatan KKP-Unpad Soal Kerja Sama Hukum Perkuat Kebijakan Ruang Laut
- Pabrik Sabu di Apartemen Digerebek BNN, Koki Peracik Narkoba dan Marketing Diringkus
- 1.057 Life Jacket Dibagikan Kemenhub ke Nelayan Jatim, Gugah Kesadaran Keselamatan Pelayaran
- Setahun Kabinet Merah Putih, Presiden Prabowo: Kita Telah Bekerja Keras, Hasilnya Dirasakan Rakyat
- International Chiefs of Navy Visit to Halifax, Wakasal RI Tekankan Penguatan Kerja Sama Pertahanan
- Berbagi Kebaikan di Tengah Laut, Prajurit Koderal XII Salurkan Bantuan Sembako ke Nelayan
Pemuda Potensial Kembangkan Budidaya Inovatif, KKP Gandeng Petambak Muda

Keterangan Gambar : Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) gencar mendorong generasi muda menekuni budidaya perikanan yang inovatif dan berkelanjutan, seperti yang dilakukan Petambak Muda Indonesia (PMI). Foto: KKP
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Keterlibatan anak muda membawa angin segar pada kemajuan perikanan budidaya di Indonesia. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pun gencar mendorong generasi muda menekuni budidaya perikanan yang inovatif dan berkelanjutan, seperti yang dilakukan Petambak Muda Indonesia (PMI).
Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Tb Haeru Rahayu mengatakan berbagai tantangan muncul dalam budidaya udang, seperti penyakit udang serta daya saing produk. "Namun itu justru menjadi pemacu bagi para petambak muda untuk terus meningkatkan kualitas dan produktivitas,” jelas Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Tb Haeru Rahayu dalam siaran resmi KKP di Jakarta, Rabu (28/5/2025).
Baca Lainnya :
- Ayo Daftar! KKP Bangun 100 Kampung Nelayan Merah Putih 2025, Ini Kriterianya0
- Buka Indonesia Maritime Week 2025, Menteri AHY: Jadikan Sektor Kelautan Penggerak Utama Ekonomi0
- Forum LME Athena Ke-24, Indonesia Angkat Capaian Program PIK dan Program Nelayan Kecil0
- Indikasi Geografis Dongkrak Daya Saing Global, Produk Kelautan Indonesia Kian Berkilau0
- Lindungi Ekosistem Laut Pandeglang, KKP Ajak Masyarakat Lepasliarkan Penyu dan Ikan Badut0
Belum lama ini Kementerian Kelautan dan Perikanan berkolaborasi dengan Petambak Muda Indonesia menggelar Shrimp Aquaculture Conference (SAC) di Badung, Bali. Acara ini diikuti ratusan orang dari dalam dan luar negeri.
Tebe menambahkan, inovasi dan penerapan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) tidak hanya berdampak pada peningkatan produktivitas, tetapi juga pada kualitas produk dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Semangat inovasi dari generasi muda dapat menjadi contoh bagi pelaku usaha budidaya lainnya di seluruh Indonesia.
Pembangunan Budidaya Berkelanjutan
KKP telah membangun Modeling Budi Daya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. BUBK Kebumen menjadi percontohan tambak udang modern berbasis kawasan yang mengedepankan keseimbangan ekologi. “BUBK di Kebumen adalah bukti nyata bagaimana budidaya udang bisa dilakukan secara terintegrasi dan berkelanjutan,” kata Tebe.
Direktur Ikan Air Payau, Fernando J. Simanjuntak menerangkan BUBK Kebumen merupakan tambak udang berbasis kawasan dengan luasan lahan potensial mencapai 100 hektare. Saat ini terdapat 189 petak tambak dengan ukuran masing masing 1.600 m2 yang terdiri dari 139 petak merupakan kolam produksi dan sisanya untuk tandon air.
“Selain penggunaan teknologi modern yang ramah lingkungan, kegiatan budidaya di BUBK Kebumen menerapkan prinsip cara budidaya ikan yang baik (CBIB). Di IPAL ada berbagai treatment, mulai dari pengendapan dan oksigenasi guna mengembalikan kualitas air menjadi normal bahkan lebih subur, dan secara fisika juga kembali normal sehingga pada saat dilepas sama seperti sedia kala dan tidak merusak lingkungan,” papar Direktur Nando.
Nando menambahkan, KKP juga tengah menyusun program pembangunan Tambak Integrated Shrimp Farming (ISF) yang direncanakan berlokasi di Kabupaten Sumba Timur, NTT. Seperti BUBK Kebumen, Program Tambak ISF juga menerapkan tambak budidaya udang berbasis CBIB dengan pendekatan terintegrasi dari hulu hingga hilir.
Simpan Potensi Besar
Ketua Petambak Muda Indonesia, Rizky Darmawan menyampaikan pihaknya akan terus rutin mengumpulkan para pemuda dan stakeholder serta pelaku usaha yang bergerak di industri udang dalam event tahunan seperti Shrimp Aquaculture Conference (SAC). Pada Acara tersebut selain seminar juga digelar berbagai inovasi teknologi budidaya udang yang menerapkan CBIB.
“Industri udang di Indonesia memiliki potensi besar untuk terus meningkat, mengingat Indonesia merupakan negara dengan garis pantai terpanjang di dunia, serta permintaan pasar terhadap udang yang tinggi. Bukan hanya di pasar domestik, namun juga di pasar global,” jelas Rizky.
Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengutarakan pentingnya pengembangan budidaya perikanan untuk menyokong ketahanan pangan, pertumbuhan ekonomi, hingga menjaga populasi perikanan di laut. Dengan meningkatkan produksi perikanan budidaya, intensitas kegiatan penangkapan ikan di alam dapat dikurangi. (Bow/Oryza)











