- Lagi, Tim SFQR Gagalkan Penyelundupan Baby Lobster di Kulonprogo
- Granmax Isi Alat Kecantikan Asal Filipina, Diburu Tim SFQR Lanal Balikpapan, Gagal Masuk Indonesia
- Bina Pertahanan Wilayah Bahari, TNI AL Edukasi Masyarakat Pesisir Malang
- Panglima Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat Kunjungan Kehormatan ke Markas TNI AL
- Satgas MTF TNI AL Raih Penghargaan Tertinggi United Nation Medal di Lebanon
- Tim Terminal Petikemas Surabaya Bekuk Kelompok Orang Mencurigakan dan Perahu Liar
- US Coast Guard Cek Penerapan ISPS Code di Terminal Teluk Lamong
- Antisipasi Perang Siber di Masa Mendatang, Satsiber TNI AL Bagikan Ilmu ke Siswa Intelejen BAIS TNI
- Pelindo Solusi Logistik Sukses Pertahankan Sertifikasi ISO Series
- Mobil Mitsubishi DisergapTim SFQR Lanal Cilacap, 16.000 Baby Lobster Ambyar, Gagal Diselundupkan
Pelindo Dukung Kemudahan Operasional Operator Kapal Wisata, Pelabuhan Didorong Jadi Home Port
Keterangan Gambar : Kapal pesiar singgah di Pelabuhan Benoa, Bali. Foto: dok. Pelindo
Indonesiamaritimenews.com (IMN), DENPASAR: Pelindo menyambut baik langkah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan, yang memberikan kemudahan operasional bagi kapal wisata, cruise dan yacht dari sisi kebijakan dan operasional untuk berlayar di perairan Indonesia.
Luhut menyampaikan bahwa berbagai peraturan terkait aktivitas maritim di Indonesia harus diharmonisasi antara kementerian dan lembaga. Menurutnya, langkah ini perlu dilakukan agar peraturan-peraturan yang ada tidak menyulitkan para pelaku usaha, yang pada akhirnya malah merugikan Indonesia.
Baca Lainnya :
- Pelindo Group Sosialisasi Hidup Bersih, Periksa Kesehatan Masyarakat Nelayan Kaluku Bodoa0
- Dermaga Multipurpose Pelabuhan Tanjung Wangi Disiapkan untuk Kapal Petikemas 0
- Pengembangan I, BMTH Jadi Pusat Pariwisata Maritim, Subholding Pelindo Solusi Logistik Siap Kelola 0
- Operation Excellent SPTP, Terminal Teluk Lamong Operasikan Terminal Petikemas Nilam0
- Terminal Teluk Lamong Sambut Peluncuran New Service Konsorsium S180
“Jangan membuat aturan yang mempersulit diri kita sendiri. Semua peraturan harus diharmonisasi untuk kepentingan nasional,” jelas Luhut dalam penjelasannya pada Sabtu (18/5/2024).
DAMPAK POSITIF PARIWISATA
Sejalan dengan hal tersebut Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa langkah tersebut akan berdampak positif bagi pariwisata dan perekonomian Indonesia.
Karena kemudahan ini, Pelindo dapat menarik operator-operator kapal wisata, cruise dan yacht untuk menjadikan Pelabuhan Benoa di Denpasar, Bali, sebagai home port.
"Kita akan memberi kemudahan bagi cruise dan yacht untuk beroperasi di Indonesia. Dengan begitu, masyarakat dapat menikmati pengalaman yang luar biasa menggunakan kapal wisata tersebut di beberapa kota, seperti Jakarta, Semarang, Surabaya, Bali, hingga Labuan Bajo," ujar Budi.
Kita akan memberi kemudahan bagi cruise dan yacht untuk beroperasi di Indonesia. Dengan begitu, masyarakat dapat menikmati pengalaman yang luar biasa menggunakan kapal wisata tersebut di beberapa kota, seperti Jakarta, Semarang, Surabaya, Bali, hingga Labuan Bajo,” ujar Budi.
Dengan kemudahan ini, Pelindo dapat menarik operator-operator kapal wisata, cruise dan yacht untuk menjadikan Pelabuhan Benoa di Denpasar, Bali, sebagai home port.
Pengembangan Pelabuhan Benoa menjadi Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) diharapkan menjadi home port untuk principal cruise, yang merupakan tempat di mana penumpang mengawali dan mengakhiri perjalanan pesiarnya dengan mengelilingi sejumlah destinasi.
MENAMBAH KAPASITAS
Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono mengatakan pengembangan BMTH dapat menambah kapasitas kapal pesiar.
"Pengembangan BMTH yang secara parsial ditargetkan rampung pada akhir 2024 ini dapat menambah kapasitas kapal pesiar dari dua menjadi empat hingga lima kapal pesiar sandar bersamaan," ungkap Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono.
Saat ini, Pelabuhan Benoa sudah dapat melayani kapal pesiar jumbo untuk sandar (destination port) dan layanan embarkasi dan debarkasi penumpang (turn around). Kapal pesiar sandar di dermaga timur dengan panjang mencapai 500 meter setelah sebelumnya ditambah 160 meter. Dengan begitu, dua kapal pesiar ukuran jumbo yakni dengan panjang sekitar 294 meter sudah bisa sandar dalam waktu yang bersamaan.
Untuk pertama kalinya, Pelabuhan Benoa juga disandari kapal pesiar terpanjang yang pernah sandar dengan LoA mencapai 317 meter yakni Celebrity Solstice yang membawa sekitar 4.000 orang penumpang dan awak kapal pada 30 Oktober 2023.
Sebelumnya pada 4 Januari 2024 menjadi penanda pertama bahwa Benoa melayani debarkasi dan embarkasi penumpang mancanegara berbeda dalam kapal pesiar yang sama yakni Celebrity Millenium dengan panjang 294 meter dengan menurunkan 2.081 penumpang dan menaikkan 2.300 penumpang.
Pada tahun 2023, Pelindo mencatat BMTH telah melayani total sebanyak 48 kapal dengan penumpang mencapai 77.864 orang.
"Dengan adanya pengembangan BMTH ini, kami harap dapat memberikan dampak ekonomi di Bali agar berkembang lebih pesat," pungkas Arif. (MAR)