Terminal Teluk Lamong Sambut Peluncuran New Service Konsorsium S18

By Indonesia Maritime News 05 Mei 2024, 09:17:20 WIB Pelabuhan
Terminal Teluk Lamong Sambut Peluncuran New Service Konsorsium S18

Keterangan Gambar : Terminal Teluk Lamong (TTL) menyambut service baru konsorsium pelayaran Wan Hai Lines, KMTC dan Interasia Lines bertajuk SI8 (SoutheastAsia India VIII) service.Foto: Humas TTL



Insonesiamaritimenewa.com (COM), SURABAYA : Mengawali bulan Mei 2024 ini, Terminal Teluk Lamong (TTL) menyambut service baru konsorsium pelayaran Wan Hai Lines, KMTC dan Interasia Lines bertajuk SI8 (SoutheastAsia India VIII) service.

SI8 service merupakan jaringan layanan rute baru yang dioperasikan 3 (tiga) pelayaran tersebut untuk memperkuat rantai pelayaran Asia Tenggara ke India.

Baca Lainnya :

Kedatangan perdananya, service SI8 ini dibuka dengan kapal MV Najade yang berbendera Liberia. Kapal berkapasitas 2700 TEUs dengan panjang (LOA) 215 meter akan membawa 1100 petikemas dari Indonesia menuju India dengan sebelumnya singgah di Jakarta.

Saat berada di 22 mil laut dari dermaga atau buih #3 sekitar Karang Jamuang Jumat 3 Mei 2024 dinihari, MV Najade dijemput langsung oleh manajemen TTL menggunakan kapal pandu, didampingi tim pelayanan kapal Sub Holding Pelindo Jasa Maritim (SPJM) hingga berhasil sandar di Dermaga Internasional TTL.

Direksi dan manajemen TTL hadir menyambut langsung MV Najade, memberikan cindera mata kepada Captain MV Najade, Sunny W yang disaksikan Ass. Owner's Representative Wan Hai Lines Surabaya, Kane Chang.

“Kami sangat antusias dipercaya untuk melayani service baru SI8 yang diluncurkan oleh Wan Hai Lines, KMTC dan Interasia Lines. Kami mengapresiasi berbagai langkah inovatif perusahaan pelayaran untuk mendorong konektivitas perdagangan dan mempercepat distribusi barang”, ujar David.

MV Najade juga akan membawa beberapa muatan Transhipment dari wilayah Timur Indonesia berupa seaweed, gum copal, cashewnut, veneer, melalui TTL untuk selanjutnya di ekspor ke India. Transhipment menjadi inisiatif srategis subholding peti kemas sebagai tindak lanjut pengembangan bisnis kepelabuhanan. Inisiatif ini ini mampu mendongkrak daya saing dan mendorong pertumbuhan perekonomian nasional.

KECEPATAN LAYANAN

Kecepatan pelayanan bongkar muat petikemas MV Najade ini mencapai BSH 58 dengan waktu operasi 19 jam. Setelah MV Najade, kapal lain berkapasitas 3000 TEUs akan memulai service nya di TTL secara mingguan setiap hari kamis (weekly service).

Kesiapan infrastruktur dan efektifitas bongkar di TTL mampu menarik pengguna jasa dan pelaku ekspor impor untuk mempercayakan kepada TTL.

Kane Chang, menyampaikan bahwa layanan SI8 memperluas jaringan distribusi internasional yang menghubungkan pasar Indonesia dan India, sehingga mampu membuka peluang bagi pelaku bisnis untuk melakukan ekspansi.

Hal ini tentu menuntut perusahaan pelayaran untuk menfasilitasi agar proses pengiriman optimal. “Keunggulan layanan dan kehandalan alat di TTL sangat menjanjikan, kami yakin kedepan akan banyak kolaborasi dan kerjasama jangka panjang”, kata Kane.

David optimistis dengan penambahan service baru tersebut maka tahun ini TTL bisa mencapai target kinerja arus peti kemas. Dalam waktu dekat TTL juga akan menerima beberapa service baru rute internasional yang menjanjikan, hal ini menguatkan posisi TTL sebagai pelabuhan petikemas internasional yang menjadi kepercayaan pelanggan.

“Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh tim TTL atas koordinasi yang baik dengan perusahaan pelayaran dan tim pelayanan kapal SPJM dalam proses penyandaran kapal. Kami yakin kolaborasi tersebut akan mendukung kinerja operasional kami sehingga mampu memberikan layanan bongkar muat yang efisien”, tutup David.

Sebagai catatan, Terminal Teluk Lamong adalah anak usaha dari Sub Holding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) yang merupakan subholding PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), dibangun sebagai pengembangan dari Pelabuhan Tanjung Perak. (Arry/oryza)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook