- Layanan Aduan Online, Wadah Pengaduan Orang Tua dan Taruna Pendidikan KKP
- HUT Ke-69 Kowal, Srikandi Jalasena Dituntut Kreatif dan Inovatif
- Liburan Seru Nataru 2025, Dua Pelabuhan Pelindo Besolek Tampil dengan Wajah Baru
- Diguyur Penghargaan, KSOP Utama Tanjung Priok Raih AKIP Terinformatif 2024
- Tanjung Priok Sabet Penghargaan Pelabuhan Sehat 2024
- 52 Ribu BBL Rp7,8 M Mau Diselundupkan dari Krui Lampung, Digagalkan KKP
- KLM Fajar Lorena Karam 2 Orang Tewas, KPLP Evakuasi Penumpang
- Kemenhub Tetapkan Alur Pelayaran, Sistem Rute dan Zona Labuh Pelabuhan Sikakap
- DPR Dorong KKP Tingkatkan Konsumsi Ikan di Daerah
- Rudal Exocet MM-40 B3 KRI Martadinata Melesat Hancurkan Sasaran Strategis di Pulau Gundul
Melongok Tambak Udang Modern Terbesar yang Dipanen Wapres Maruf Amin
Keterangan Gambar : Tambak udang modern terbesar seluas 100 hektar di Kebumen, Jawa Tengah. Foto: KKP
Indonesiamaritimenews.com (IMN), KEBUMEN: Tambak budidaya udang berbasis kawasan (BUBK) milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Kebumen, Jawa Tengah, sudah memasuki masa panen setelah resmi beroperasi pada awal Maret 2023.
BUBK Kebumen merupakan tambak udang modern terbesar di Indonesia dengan luasan lahan potensial mencapai 100 hektar. Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin dijadwalkan ikut melakukan panen total pada Senin (26/6/2023).
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP TB Haeru Rahayu mengungkapkan, kegiatan budidaya di BUBK Kebumen seluruhnya menggunakan teknologi intensif dengan produktivitas mencapai 40 ton per hektare per siklus.
Baca Lainnya :
- Usaha Pemindangan Ikan, Upaya Tanggulangi Kemiskinan dan Stunting0
- Indonesia Tuan Rumah Asia Pasific Aquaculture 2024, Kesempatan Tarik Investor0
- Genjot Produksi Ikan Kerapu Cantang, ini Strategi KKP0
- Jelang Sidang IMO MEPC-80 di Inggris, ini Materi Persiapan Delegasi Indonesia0
- Pastikan Nilai Gizi, KKP Kawal Mutu Produk Perikanan Hulu-Hilir0
Angka tersebut jauh dari rata-rata produktivitas tambak udang tradisional di kisaran 0,6 ton per hektar. Hasil panen 40 ton per hektar itu pun sudah sesuai dengan best practice budidaya udang modern saat ini.
Tambak dengan teknologi intensif memiliki ciri di antaranya padat tebar tinggi, memiliki sistem pengairan yang baik menggunakan perangkat seperti kincir dan blower, hingga susunan petak tambak dibangun teratur menggunakan terpal berkualitas tinggi.
"Konsep budidaya yang sedang kami kembangkan, sesuai arahan Bapak Menteri Sakti Wahyu Trenggono, adalah budidaya yang berkelanjutan," ungkap Tebe -sapaan TB Haeru, di BUBK Kebumen, Minggu (25/6/2023).
BUBK Kebumen menjadi percontohan tambak udang modern berbasis kawasan yang mengedepankan keseimbangan ekologi. Saat ini terdapat 149 petak tambak dengan ukuran 1.600 m2 per petaknya.
Tambak modern ini dilengkapi sejumlah infrastruktur utama di antaranya water intake, tandon, petak pemeliharaan, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), laboratorium uji kualitas air dan kesehatan ikan, gedung kantor, gudang pakan, gudang sarana produksi, mess operator hingga bangunan pasca panen.
"Fasilitas intake, outlet, tanton, hingga IPAL itu untuk memastikan air yang kita ambil dari laut dan yang kita keluarkan lagi ke laut, kualitasnya tetap baik. Di IPAL misalnya ada berbagai treatment, mulai dari pengendapan, oksigenisasi supaya kembali normal, PH-nya normal, dan secara fisika juga kembali normal sehingga pada saat dilepas sama seperti sedia kala dan tidak merusak lingkungan," ungkapnya.
BENIH UNGGUL
Selain penggunaan teknologi modern yang ramah lingkungan, kegiatan budidaya di BUBK Kebumen menerapkan prinsip cara budidaya ikan yang baik (CBIB). Benih yang ditebar merupakan benih unggul hasil produksi UPT KKP, begitu juga dengan pakannya.
Penggunaan obat dan vitamin untuk meningkatkan kesehatan udang pun sesuai dengan rekomendasi regulasi yang berlaku. Di samping itu, seluruh pekerja di lapangan menggunakan pakaian dan peralatan pendukung sesuai prosedur dan tidak memperkerjakan anak di bawah umur.
Tebe berharap, keberhasilan BUBK Kebumen menjadi triger geliat budidaya udang modern yang ramah lingkungan di Indonesia. Kegiatan budidaya di BUBK Kebumen dapat diduplikasi oleh pelaku usaha budidaya maupun pemerintah daerah.
"Best practices sudah bisa kita capai (hasil panen 40 ton per hektare per siklus). Kita bisa menunjukkan kepada publik, kepada stakeholder ternyata budidaya di samping mendapat keuntungan ekonomi, kita juga peduli terhadap lingkungan dan itu bisa kita lakukan," pungkasnya.
Sementara itu PJ. Operasional BUBK Kebumen I Gde Budha Aduana Yasa menambahkan, kegiatan budidaya sudah berlangsung hampir 120 hari. Dalam prosesnya telah dilakukan dua kali panen parsial pada hari ke-80 dan hari ke-100 dengan produktivitas masing-masing 14,5 ton dan 20 ton.
"Untuk panen yang akan dihadiri Bapak Wapres, ada 58 petak tambak yang akan dipanen total," ungkapnya.
Sebagai informasi, BUBK Kebumen diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 9 Maret 2023. Pembangunan BUBK Kebumen merupakan hasil kolaborasi KKP bersama pemerintah daerah sebagai pemilik lahan. (Ari/Oryza)